Bugar

14 Obat Alami Sakit Tenggorokan yang Efektif Menurut Penelitian

14 Obat Alami Sakit Tenggorokan yang Efektif Menurut Penelitian

MOMSMONEY.ID - Sakit tenggorokan? Yuk, coba obat alami sakit tenggorokan yang efektif menurut penelitian berikut ini!

Sakit tenggorokan adalah keluhan umum yang bisa menyerang siapa saja. Rasa nyeri, gatal, atau terbakar saat menelan sering kali menjadi gejala awal pilek, flu, atau infeksi bakteri. Meski terdengar ringan, sakit tenggorokan dapat mengganggu aktivitas harian seperti makan, berbicara, bahkan tidur.

Alih-alih langsung bergantung pada obat-obatan farmasi, banyak orang kini mulai beralih ke solusi alami yang terbukti efektif dan lebih minim efek samping. Beberapa pengobatan tradisional bahkan telah diuji secara ilmiah dan menunjukkan manfaat nyata dalam meredakan gejala.

Baca Juga: Konsumsi 5 Minuman Ini untuk Mengatasi Sakit Tenggorokan Tanpa Obat

Melansir dari laman Healthline, berikut adalah beberapa obat alami sakit tenggorokan yang efektif menurut penelitian:

1. Madu

Madu yang dicampur dalam teh hangat atau diminum langsung sangat ampuh meredakan sakit tenggorokan. Penelitian tahun 2021 menyebutkan bahwa madu sama efektifnya dengan obat batuk dextromethorphan dalam meredakan batuk pada anak-anak.

Bahkan, madu dinilai lebih baik daripada antibiotik dan antihistamin dalam mengatasi infeksi saluran pernapasan atas ringan. Namun, bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh diberi madu karena risiko botulisme.

2. Berkumur air garam

Air garam hangat dapat membantu mengurangi nyeri dan membunuh bakteri di tenggorokan.
Campurkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat dan gunakan untuk berkumur beberapa kali sehari.

Menurut American Osteopathic Association, sebaiknya berkumur setiap satu jam jika Anda mengalami sakit tenggorokan.

3. Larutan soda kue

Kumur dengan campuran soda kue dan garam dalam air hangat bisa membantu meredakan sakit dan mengurangi infeksi jamur atau bakteri.

Berikut ini resep dari National Cancer Institute:

  • 1 cangkir air hangat
  • 1/4 sdt soda kue
  • 1/8 sdt garam

Gunakan 3–4 kali sehari dan bilas mulut dengan air putih sesudahnya.

4. Teh chamomile

Chamomile sudah lama digunakan sebagai obat herbal yang menenangkan. Selain bersifat anti-inflamasi dan antioksidan, teh chamomile dapat membantu mengurangi peradangan pada tenggorokan dan merangsang sistem imun tubuh.

Baca Juga: Begini Cara Mengobati Tenggorokan Sakit karena Asam Lambung Naik

5. Peppermint

Selain menyegarkan napas, peppermint mengandung mentol yang membantu mencairkan lendir dan mengurangi nyeri tenggorokan. Teh peppermint atau semprotan minyak peppermint (yang aman dikonsumsi) bisa menjadi pilihan alami yang menyegarkan.

Jangan konsumsi minyak esensial secara langsung tanpa dicampur minyak pelarut seperti minyak zaitun atau kelapa.

6. Fenugreek

Fenugreek tersedia dalam bentuk teh, biji, atau minyak. Ramuan ini membantu meredakan sakit, melawan bakteri dan jamur, serta memperlancar ASI bagi ibu menyusui.

Ibu hamil dan orang dengan penyakit jantung sebaiknya menghindari penggunaan dalam jumlah besar karena bisa berinteraksi dengan obat tertentu.

7. Akar marshmallow

Akar marshmallow mengandung zat lendir alami yang dapat melapisi tenggorokan dan mengurangi iritasi. Tersedia dalam bentuk teh, kapsul, atau ekstrak cair. Produk marshmallow manis yang dijual di pasaran biasanya tidak mengandung akar marshmallow asli.

8. Akar licorice

Teh akar licorice dapat melawan bakteri penyebab radang tenggorokan seperti Streptococcus pyogenes. Bahkan, kumur dengan larutan licorice sebelum operasi bisa mengurangi risiko sakit tenggorokan pasca operasi.

Namun, wanita hamil atau menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini tanpa izin dokter.

Baca Juga: Atasi Sakit Tenggorokan dengan Antiseptik Oral Povidone-Iodine

9. Slippery elm

Slippery elm juga mengandung lendir alami seperti akar marshmallow. Jika dicampur air panas, akan membentuk gel licin yang menenangkan dan melembapkan tenggorokan. Tersedia dalam bentuk teh atau pelega tenggorokan.

Slippery elm bisa mempengaruhi penyerapan obat oral. Gunakan minimal 1 jam setelah mengonsumsi obat.

10. Bawang putih

Bawang putih mengandung allicin, senyawa antibakteri dan antivirus yang kuat. Konsumsi bawang putih segar atau suplemen ekstrak bawang putih secara rutin dapat membantu melawan infeksi saluran pernapasan atas.

Menurut studi tahun 2023, lansia yang mengonsumsi suplemen bawang putih memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.

11. Cabe rawit

Cabe rawit mengandung capsaicin, zat alami yang membantu mengurangi rasa sakit dengan menghambat sinyal nyeri. Meskipun belum terbukti secara klinis, campuran air hangat, madu, dan sedikit cabai dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan. Jangan gunakan jika Anda memiliki luka terbuka di mulut atau tenggorokan.

12. Sup kaldu hangat

Sup ayam atau kaldu hangat dapat membantu meredakan gejala sakit tenggorokan. Penelitian menunjukkan bahwa sup ayam mengurangi peradangan dan membantu proses penyembuhan, bahkan memberikan efek psikologis yang menenangkan.

Baca Juga: Sakit Tenggorokan? Ini 5 Minuman Terbaik untuk Meredakan Sakit Tenggorokan

13. Uap dan kelembapan

Menghirup uap dari air panas atau mandi air hangat dapat melembapkan tenggorokan yang kering dan iritasi. Anda juga bisa menggunakan humidifier untuk menambah kelembapan udara di kamar tidur.

Meski bukti manfaatnya masih terbatas, banyak orang merasa terbantu dengan terapi uap saat tenggorokan terasa perih.

14. Istirahat cukup

Jangan lupakan bahwa istirahat adalah kunci pemulihan alami. Tidur yang cukup membantu sistem imun melawan infeksi. CDC menyatakan, kurang tidur bisa meningkatkan risiko peradangan dan memperlambat penyembuhan.

Selain itu, hindari berbicara berlebihan agar pita suara dan tenggorokan dapat pulih lebih cepat.

Nah, itulah beberapa obat alami sakit tenggorokan yang efektif menurut penelitian. Sakit tenggorokan bisa diatasi tanpa harus langsung minum obat kimia. Dari madu hingga sup hangat, ada banyak alternatif alami yang aman dan telah terbukti secara ilmiah dapat meredakan nyeri serta mempercepat proses penyembuhan.

Namun, jika sakit tenggorokan berlangsung lebih dari 5 hari, disertai demam tinggi, sulit menelan, atau napas berbunyi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Selanjutnya: Jubir Kemenko: Proses Negosiasi Tarif dengan AS Kemungkinan Rampung Melebihi Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News