MOMSMONEY.ID - Ekor merupakan bagian tubuh kucing yang tak kalah menarik. Sebab, ekor seringkali menjadi alat bagi kucing untuk mengekspresikan kondisinya. Ini biasanya akan bergerak sesuai dengan kondisi yang sedang dialami kucing, misalnya mengetuk-ngetuk ketika kucing sedang duduk santai atau tegak berdiri saat bertemu musuh.
Dilansir dari Catster.com, seekor kucing memiliki 19 hingga 23 ruas tulang belakang, sekitar 10% dari total jumlah tulang di tubuhnya. Terdapat juga sekelompok besar otot, ligament, dan tendon yang menyatukan ekor serta memberikan mobilitas yang luar biasa. Panjang rata-rata ekor kucing jantan adalah 11 inci dan betina 9,9 inci. Meski demikian, ekor kucing cukup beragam, ada yang panjang, pendek, dan bahkan tak memiliki ekor!
Baca Juga: Bahaya Permainan Laser Pointer untuk Si Kucing
Lebih jauh, sebagai pemilik kucing, Anda mungkin perlu mengetahui lebih banyak informasi tentang ekor kucing. Simak yuk apa saja!
Alat Bantu Komunikasi
Secara garis besar, kucing lebih banyak melakukan komunikasi menggunakan bahasa tubuh. Dalam hal ini, ekor menjadi salah satu bagian dari peralatan komunikasinya. Ini dipahami dengan tail talk yakni berbicara lewat ekor, sehingga kucing dapat mengetahui perasaan kucing lain dengan ekornya masing-masing.
Sebagai contoh, kucing yang bahagia akan berjalan dengan ekor terangkat tinggi, ekor terangkat dengan bulu menegak bisa berarti mereka sedang waspada atau marah, serta masih banyak lagi. Ekor ini juga dapat menjadi penanda akar menyerang, bila saat Anda menyentuhnya, kucing menggerakan ekornya dengan kasar dan gelisah. Wah, hati-hati ya!
Alat Penyeimbang Badan
Seperti halnya kumis pada kucing, ekor juga bertindak sebagai penyeimbang badan. Ini biasanya berfungsi ketika kucing berjalan di permukaan yang sempit seperti puncak pagar, atap rumah, atau sandaran kursi. Saat mereka berlari, ekor ini akan terangkat tinggi yang membantu mereka tetap stabil. Apalagi untuk berbelok ke tikungan yang tajam saat menangkap mangsa.
Baca Juga: Kucing Mengeluarkan Air Mata, Benarkah Kucing Menangis?
Ada Kucing Tanpa Ekor
Tak semua kucing memiliki ekor yang panjang. Bahkan di antaranya tak memiliki ekor sama sekali. Kucing jenis Manx atau biasa disebut Rumpy adalah salah satu ras kucing yang tidak memiliki ekor. Meskipun berekor, itu pun sangat pendek sekali. Kendati demikian, kucing berekor dalam sebuah kecelakaan yang menghilangkan ekornya atau amputasi karena suatu penyakit, juga tetap bisa hidup dengan belajar terbiasa tanpa ekor.
Tidak Semua Kucing Berekor Memiliki Gen Ekor yang Sama
Kucing yang memiliki gen tanpa ekor adalah gen yang dominan, artinya secara otomatis mereka hanya memiliki satu salinan gen. Oleh karena itu, biasanya akan dikawinkan dengan kucing berekor. Sebab, bila dikawinkan sesama tanpa ekor, akan mengalami keguguran atau kegagalan janin.
Meski hidup tanpa ekor, kucing Manx memiliki kondisi medis yang disebut sindrom Manx. Gejala ini meliputi spina bifida, vertebra menyatu, masalah unsus, dan kandung kemih.
Menarik Ekor Dapat Menyebabkan Kerusakan Syaraf
Ekor merupakan bagian dari syaraf pusat, yang mana diketahui syaraf pusat ini terdiri dari otak dan tulang punggung (vertebrae). Ketika sistem syaraf terganggu, maka organ-organ yang bekerja di bawahnya akan terganggu juga. Artinya, ketika seseorang dengan sengaja menarik ekor kucing, kemungkinan dapat merobek syaraf dan menyebabkan ketidakmampuan untuk berjalan (sementara atau bahkan permanen), ketidakmampuan untuk menahan ekor tetap berdiri tegak, inkontinensia, atau nyeri kronis. Jadi, jangan coba-coba untuk melakukannya untuk sekadar bermain, atau malah sengaja menariknya.
Selanjutnya: Ketahui Kondisi Kesehatan Anjing Peliharaan dari Posisi dan Kebiasaan Tidurnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News