MOMSMONEY.ID - Berikut jurusan kecerdasan buatan atau AI dan keamanan data untuk mahasiswa baru dalam menghadapi era digital di masa depan.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Universitas Negeri Malang (UM) mengambil langkah maju dengan mengenalkan Artificial Intelligence (AI) dan keamanan data kepada mahasiswa.
Edukasi tentang AI dan keamanan data ini menjadi kunci penting untuk membekali generasi muda agar siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan 5.0.
"Teknologi adalah alat yang dapat membantu kita di masa depan. Namun, kita harus memahami bahwa dampak positif dari teknologi hanya akan tercapai jika kita menyikapinya dengan tepat,” dikutip dari website UM (25/7).
Apalagi di era digital yang serba cepat seperti sekarang, memahami dua topik tersebut bukan hanya soal tren, tetapi juga soal kesiapan menghadapi masa depan.
Baca Juga: UPH Hadirkan AI untuk Cetak Pemimpin Digital Fakultas Masa Depan, Simak yuk
Pentingnya pemahaman AI dan keamanan data sejak bangku kuliah
Di era yang serba otomatis dan terkoneksi ini, AI dan keamanan data bukan lagi hal asing. Universitas Negeri Malang (UM) paham betul bahwa mahasiswa saat ini harus dibekali sejak dini, bukan hanya dengan teori, tapi juga wawasan praktis seputar teknologi terkini.
Dalam suatu kegiatan PKKMB di Graha Cakrawala UM, para mahasiswa baru mendapatkan penjelasan langsung dari Jonathan F., Komisaris PT Inakaz Citraniaga International, yang menjelaskan bahwa AI adalah alat bantu yang bisa membawa dampak besar, baik positif maupun negatif, tergantung bagaimana kita menggunakannya.
Ia mengingatkan bahwa AI bukan sekadar teknologi canggih, tapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari: dari rumah pintar, layanan kesehatan berbasis teknologi, sampai sistem edukasi yang semakin personal. Namun di balik kemudahan itu, ada risiko kebocoran data yang harus diwaspadai.
AI dan keamanan data sebagai bagian dari Revolusi Industri 4.0 dan 5.0
Jonathan menekankan bahwa di era Revolusi Industri 4.0, kolaborasi antara teknologi cyber dan otomatisasi sangat membutuhkan keamanan data yang solid. Sedangkan di era Revolusi Industri 5.0, manusia kembali menjadi pusat dari inovasi teknologi. Ini artinya, penggunaan AI harus memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan etika.
Dengan pendekatan yang seimbang antara teknologi dan kebutuhan manusia, AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi mendukung proses berpikir, bekerja, dan mengambil keputusan dengan lebih cepat dan akurat.
UM melalui pembekalan ini secara tidak langsung juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal pendidikan berkualitas dan inovasi berkelanjutan.
Baca Juga: Simak Jurusan Kuliah di Telkom University yang Relevan dengan Dunia AI
Antusiasme mahasiswa baru terhadap AI dan keamanan data
Yang menarik, para mahasiswa baru terlihat sangat antusias mengikuti sesi ini. Lebih dari 10 mahasiswa langsung mengangkat tangan saat sesi tanya jawab dibuka. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang AI, penggunaannya dalam kehidupan nyata, serta bagaimana cara menjaga keamanan data pribadi di tengah dunia yang makin terbuka.
Ini menunjukkan bahwa topik seperti AI dan keamanan data sudah semakin relevan di mata generasi muda. Terlebih, mereka akan tumbuh dan berkembang di dunia kerja yang sangat bergantung pada kecanggihan teknologi.
Teknologi adalah alat bantu, bukan pengganti usaha manusia
Poin penting yang ditekankan Jonathan dan menjadi pesan utama dalam sesi ini adalah bahwa teknologi, termasuk AI, hanyalah alat bantu. Ia tidak akan pernah bisa menggantikan usaha manusia secara penuh.
Keberhasilan tetap membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan nilai-nilai etika. AI bisa mempercepat proses, mempermudah pencarian data, dan bahkan memberikan rekomendasi, tapi keputusan akhir dan tanggung jawab tetap berada di tangan manusia.
Baca Juga: Jurusan AI di Universitas Syiah Kuala Jadi Andalan Pendidikan Tinggi Terkini
Membekali mahasiswa dengan AI dan keamanan data adalah langkah cerdas di era digital
Dengan mengenalkan AI dan keamanan data sejak awal masa kuliah, Universitas Negeri Malang menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan generasi masa depan yang tidak hanya cakap teknologi, tapi juga punya kesadaran akan pentingnya etika dan perlindungan data.
Langkah ini sangat penting di tahun 2025, ketika dunia semakin terdigitalisasi dan keamanan informasi menjadi kebutuhan mendesak. Moms, kini saatnya kita semua termasuk orang tua ikut mendukung pendidikan yang menyentuh aspek teknologi sejak dini agar anak-anak kita siap menjadi pemimpin masa depan.
Selanjutnya: Arus Modal Asing Hengkang Rp 11,30 Triliun di Pekan Ketiga Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News