Pendidikan

Tren STEM di Sekolah, Ini lo Manfaat untuk Masa Depan Anak

Tren STEM di Sekolah, Ini lo Manfaat untuk Masa Depan Anak

MOMSMONEY.ID - Sedang tren di sekolah, berikut ini manfaat pembelajaran STEM untuk masa depan anak.

Pendidikan berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika atau STEM dinilai mampu membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berinovasi.

Pendekatan ini juga melatih mereka untuk menghubungkan teori dengan penerapan nyata, sehingga siap menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berubah.

Laporan Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum menempatkan kesadaran lingkungan sebagai salah satu dari 10 keterampilan paling dibutuhkan di masa depan.

Laporan ini memproyeksikan 170 juta pekerjaan baru akan muncul hingga 2030, sementara 92 juta pekerjaan lama hilang akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan. Artinya, penguasaan teknologi perlu dibarengi kepedulian terhadap keberlanjutan.

Baca Juga: Ketekunan Kunci Kesuksesan Masa Depan Anak, Ini Cara Melatihnya

Manfaat STEM terlihat dalam ajang Green Innovation Camp 2025 di Banten. Program ini digelar Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama ExxonMobil Indonesia, melibatkan 444 siswa dari 61 sekolah.

Selama lima bulan, peserta belajar merancang solusi inovatif berbasis STEM untuk menjawab tantangan lingkungan di sekitar mereka.

Kegiatan ini mencakup lokakarya design thinking, penyusunan ide proyek, bimbingan dari mentor profesional, hingga pembuatan prototipe.

Dari 77 proposal, terpilih 27 tim ke semifinal, dan 10 tim mempresentasikan karyanya di final. Proses ini melatih siswa untuk merancang, menguji, dan memperbaiki gagasan secara terstruktur.

Chairman of the Executive Board PJI Pribadi Setiyanto mengatakan pendidikan berbasis proyek seperti ini menghubungkan ilmu pengetahuan dengan realitas. 

Baca Juga: Dukung Anak Inklusi Lewat Bercocok Tanam dan Berkebun

“Green Innovation Camp membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis, berinovasi, dan peduli terhadap keberlanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (8/8). 

Consumer Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia Fiksi Sastrakencana menilai program ini selaras dengan upaya menumbuhkan pemikiran kritis dan inovasi di bidang STEM.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten Lukman menambahkan, pendekatan kolaboratif ini perlu diperluas ke sekolah lain agar semakin banyak siswa terlibat.

Karya siswa yang muncul beragam, mulai dari furnitur dari limbah tekstil, alat pirolisis listrik untuk mengubah plastik menjadi bahan bakar, penyaring udara berbasis mikroalga, hingga program daur ulang minyak jelantah.

Proyek ini menunjukkan, pembelajaran STEM dapat melahirkan ide kreatif yang bermanfaat sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi persaingan global.

Selanjutnya: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,04% ke Rp 16.293 per Dolar AS pada Jumat (8/8/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News