MOMSMONEY.ID - Simak tren interior yang diprediksi hilang di tahun 2026 dan temukan solusi desain rumah yang lebih relevan untuk huniamu tahun kedepan.
Gaya interior terus berubah mengikuti kebutuhan hidup modern. Banyak rumah kini menyesuaikan diri dengan ritme penghuninya yang serbadinamis, sehingga desain yang dulu populer tidak lagi terasa cocok.
Melansir dari Good Housekeeping, menurut ahli desianer, sejumlah tren yang pernah digandrungi mulai ditinggalkan karena dianggap kurang fungsional, terlalu “aman”, atau tidak lagi mencerminkan kepribadian pemilik rumah.
Tren baru hadir dengan pendekatan yang lebih hangat, penuh karakter, dan menekankan pada kenyamanan seharihari. “Desain rumah seharusnya memantulkan gaya pribadi, bukan sekadar meniru tren yang sedang ramai,” ujar Cheryl Stauffer.
Dengan analisis ahli dan kebutuhan masyarakat Indonesia masa kini, berikut tren interior yang diprediksi memudar di 2026 serta alternatif yang lebih relevan untuk rumah modern.
Baca Juga: 7 Langkah Praktis Mengatur Uang Pasca Menikah agar Cepat Punya Rumah Baru
All white kitchens yang mulai terasa hambar
Dapur serbaputih yang dulu populer karena memberikan kesan bersih kini dinilai kurang memberi kedalaman visual. Banyak desainer menganjurkan dapur dengan warna yang lebih berani dan hangat.
Corinne Ekle mengatakan bahwa dapur 2026 bergerak menuju nuansa berlapis seperti hijau gelap, biru tinta, hingga taupe lembut.
Solusi terbaru:
- Gunakan warna netral hangat, aksen kayu, atau backsplash berpola lembut untuk tampilan yang tetap rapi namun lebih hidup.
Scallop headboards yang kurang relevan
Sandaran kepala berlekuk lembut sempat digemari karena memberi kesan manis dan romantis pascapandemi. Namun gaya ini dinilai mulai kehilangan momentum.
Christopher Boutlier menjelaskan bahwa tren kembali ke headboard dengan garis tegas menggunakan material natural, ujarnya.
Penggantinya:
- Headboard kayu solid, anyaman rotan, linen tebal, atau busa berlapis yang lebih simpel dan elegan.
Waterfall kitchen islands yang semakin ditinggalkan
Desain kitchen island yang seluruh sisinya dilapisi material sama dianggap kurang hangat dan terlalu monoton.
Menurut Colleen Lettich Hyde, banyak orang kini memilih campuran material seperti kayu, logam, dan batu alam agar dapur terasa lebih personal.
Alternatif:
- Gunakan kombinasi permukaan kayu di satu sisi, marmer di sisi lain, atau finishing yang berbeda agar lebih dinamis.
Baca Juga: 5 Ide Dapur Biofilik Modern Ini untuk Rumah Lebih Sehat dan Nyaman, Simak yuk
Millennial gray yang resmi ditinggalkan
Era abu-abu pucat yang dulu populer kini bergeser. Banyak penghuni rumah menginginkan nuansa yang lebih hangat dan kaya warna.
Amber Guyton menyebut bahwa rumah kini dipenuhi warna berani dan material alami yang lebih ekspresif.
Solusi:
- Ganti dinding abu-abu dengan beige hangat, olive, terracotta, atau charcoal yang lebih berkarakter.
Pendants besar yang mendominasi ruangan
Lampu gantung superbesar kini tidak lagi relevan untuk sebagian besar ruangan karena terlalu mendominasi.
Corinne Ekle menegaskan bahwa lampu masa kini lebih fokus pada proporsi dan keselarasan arsitektur.
Penggantinya:
- Lampu gantung kecil berdesain minimalis atau lampu layered lighting seperti wall sconce dan hidden lights.
Ruang makan formal yang jarang terpakai
Ruang makan formal semakin jarang digunakan karena banyak keluarga memilih makan di area dapur yang lebih praktis.
Jamie Lyn Smith menyebut bahwa ruang ini kini berubah fungsi menjadi kantor, ruang film, atau perpustakaan kecil.
Solusi:
- Ubah ruang makan menjadi area multifungsi sesuai kebutuhan keluarga.
Baca Juga: 7 Tren Kamar Mandi yang Kekinian, tapi Bikin Menyesal dalam Beberapa Tahun
Craftsmanship minimal yang semakin ditinggalkan
Desain simpel tanpa detail kini tidak lagi digemari karena dianggap terlalu generik. Banyak penghuni merindukan sentuhan detail yang menunjukkan karakter rumah.
Liz Fraser Wooten mengatakan permintaan panel dinding dan crown molding meningkat tajam.
Pilihan baru:
- Tambahkan panel kayu, molding dekoratif, atau juga plafon berpola untuk nilai estetika lebih tinggi.
Ruangan serbaneutral yang terasa datar
Interior yang terlalu putih dan beige kini dinilai membosankan.
Menurut Wooten, banyak penghuni kini mencari pola kain, batu alam, hingga material tekstur yang lebih kaya, ujarnya.
Solusi:
- Tambahkan limewash, meja batu, atau tekstil bermotif untuk memberi kedalaman.
Modern farmhouse yang makin ditinggalkan
Gaya hitam putih ala farmhouse modern dinilai terlalu datar dan mulai ketinggalan zaman.
Liz Potarazu mengatakan kombinasi hitam putih menghadirkan kesan tidak niat dan terlalu builder grade.
Alternatif:
- Gunakan warna natural, kayu hangat, dan aksen metal ringan untuk tampilan lebih organik.
Boucle yang mulai kehilangan pesona
Boucle populer hampir satu dekade, namun kini dianggap terlalu sering dipakai.
Christopher Boutlier menyebut desainer kini beralih ke wool, linen tebal, hingga chenille matte untuk tekstur yang lebih segar.
Solusi:
- Gunakan kain bertekstur halus dengan warna lembut yang tetap nyaman.
Baca Juga: Investasi Cerdas 2026: Ini 6 Fitur Rumah Paling Dicari Pembeli Saat Ini, Kata Zillow
Minimalisme yang memudar
Minimalisme yang terlalu polos mulai digantikan oleh gaya lebih berani.
Eleanor Tate Trepte menjelaskan bahwa banyak orang kini memadukan warna, pola, dan layer agar rumah terasa lebih personal.
Pengganti tren:
- Maximalist ringan yang tetap rapi dan menonjolkan karakter pemilik rumah.
Matching wood tones yang kurang natural
Kayu yang seragam dari lantai, kabinet, hingga furnitur kini dianggap terlalu kaku.
Sierra Schmitt menyebut masyarakat mulai menyukai campuran kayu terang, medium, dan gelap untuk kesan lebih alami.
Solusi:
- Campurkan tone kayu berbeda dalam satu ruangan untuk tampilan lebih hangat.
Flat drywall yang terasa polos
Dinding datar tanpa tekstur mulai ditinggalkan karena dianggap tidak memberi kedalaman visual.
Rosa Santiago Zimmerman mengatakan tekstur seperti plaster dan fluted wall menjadi favorit baru.
Alternatif:
- Gunakan cat bertekstur, wallpaper mural, atau panel bergaris.
Ruangan bergaya katalog yang kurang personal
Banyak orang kini ingin rumah yang mencerminkan identitas mereka, bukan tampilan katalog yang generik.
Stauffer menyebut klien mencari ruang dengan karakter, tapi tidak penuh sesak, ujarnya.
Solusi:
- Gunakan dekorasi yang punya nilai pribadi, seperti karya seni lokal atau barang travel.
Baca Juga: 10 Barang di Dapur yang Wajib Segera Dibuang agar Rumah Lebih Rapi dan Fungsional
Cafe curtains yang mulai tergantikan
Tirai setengah jendela yang dulu populer kini dinilai memecah cahaya alami.
Boutlier menjelaskan bahwa tirai panjang atau linen shades yang bersih lebih sesuai tren 2026.
Pengganti:
- Tirai panjang menapak lantai atau roller shades minimalis.
Perubahan tren 2026 menunjukkan bahwa desain rumah kini lebih fokus pada kenyamanan, keaslian, dan karakter pribadi.
Menghindari tren yang mulai memudar bukan hanya soal estetika, tapi juga soal memilih elemen yang benarbenar mendukung gaya hidup Anda.
Selanjutnya: Wall Street Dibuka Turun Selasa (18/11): Harapan Suku Bunga The Fed Memudar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News