MOMSMONEY.ID - Tahun 2025 dibuka dengan tantangan baru di dunia finansial seperti inflasi yang belum juga reda. Berikut cara mengelola keuangan saat infasi tinggi.
Melansir dari UNFCU, suatu saat harga-harga kebutuhan pokok terus naik, dari bahan makanan, biaya transportasi, hingga cicilan bulanan.
Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan pribadi agar tetap stabil di tengah kenaikan harga ini?
Artikel ini akan menjadi tips praktis buat Anda yang ingin tetap tenang menghadapi gejolak inflasi sambil melindungi nilai uang yang dimiliki.
Baca Juga: Strategi Cerdas Menghitung Inflasi untuk Menjaga Keuangan di Masa Depan
Yuk, simak sampai tuntas.
1. Kenapa harus simpan uang di rekening berbunga?
Di tengah inflasi, salah satu cara paling masuk akal untuk mengelola keuangan adalah dengan menempatkan dana di rekening berbunga.
Tapi, kenapa itu penting? Karena menyimpan uang di rekening biasa tanpa bunga hanya membuat nilai uang tergerus perlahan.
Rekening berbunga atau produk seperti deposito dan sertifikat simpanan bisa membantu uang Anda “bekerja” dengan tenang.
Panduan ini menyarankan agar Anda menghindari menyimpan dana diam di dompet digital atau tabungan biasa jika tujuannya untuk jangka panjang.
2. Bagaimana cara mengetahui pengeluaran yang bisa dipangkas?
Salah satu langkah penting dalam mengelola keuangan saat inflasi tinggi adalah mengecek ulang alur pengeluaran.
Coba tanyakan ke diri sendiri: “Apakah saya masih butuh semua langganan streaming ini?” atau “Berapa sering saya jajan kopi mahal tiap minggu?”
Baca Juga: Cara Cerdas Jaga Data Kartu Kredit agar Penghasilan dan Keuangan Tetap Aman di 2025
Setelah melacak dan mengevaluasi pengeluaran harian, Anda bisa menemukan banyak pos yang bisa ditekan.
Panduan ini mengajak Anda untuk lebih jeli dalam memilah mana pengeluaran wajib dan mana yang bisa ditunda atau dihapuskan sama sekali.
3. Mengapa melunasi utang kartu kredit jadi prioritas?
Pertanyaan penting lainnya, utang mana yang harus dilunasi dulu di tengah inflasi? Jawabannya, utang dengan bunga tinggi dan suku bunga mengambang seperti kartu kredit.
Di tahun 2025, suku bunga acuan makin tinggi, dan itu bikin bunga kartu kredit makin mencekik jika tidak segera dibereskan.
Mengelola keuangan di masa seperti ini berarti fokus pada pelunasan utang yang memberatkan dompet setiap bulan. Hindari hanya membayar minimum karena itu hanya menyentuh bunganya saja.
Baca Juga: 10 Ide Gokil Bisa Dapat Uang Tambahan, Modal HP Aja!
4. Apakah KPR suku bunga mengambang masih layak dipilih?
Di saat banyak orang menghindari pinjaman berbunga mengambang, justru Anda bisa mempertimbangkannya sebagai strategi mengelola keuangan jangka panjang. Kenapa?
Karena saat inflasi menurun dan suku bunga ikut turun, cicilan Anda juga bisa ikut ringan asal Anda mengambil produk KPR yang transparan dan punya batas kenaikan suku bunga.
Ini bisa jadi langkah cerdas untuk memaksimalkan momen pasca inflasi nanti.
5. Bagaimana kartu kredit bisa jadi penyokong keuangan?
Di luar sana banyak kartu kredit yang menawarkan cashback, poin, bahkan diskon belanja. Kalau Anda bisa disiplin membayar penuh tagihan setiap bulan, kartu kredit justru bisa membantu Anda menghemat.
Baca Juga: Simak, Ada 7 Cara Mengecek Kesehatan Finansial di Tahun 2025
Mengelola keuangan saat inflasi bukan berarti harus berhenti belanja, tapi belanja dengan strategi.
Panduan ini menyarankan agar Anda memilih kartu kredit yang sesuai dengan pola belanja Anda agar tetap bisa untung di tengah kondisi serba mahal.
Menghadapi inflasi di tahun 2025 memang butuh taktik yang tepat. Tapi dengan panduan ini, Anda bisa mengelola keuangan lebih bijak, mengurangi stres, dan tetap tenang meski harga-harga terus naik.
Ingat, kunci utamanya bukan hanya soal berhemat, tapi soal bagaimana Anda membuat setiap rupiah bekerja lebih cerdas.
Selanjutnya: Tangerang Hujan Pukul 10 Pagi, Ini Prakiraan Cuaca Besok (11/4) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News