MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa penyebab utama tekanan darah tinggi, ya? Simak pembahasannya di sini, yuk!
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena berkembang tanpa gejala yang jelas, tetapi dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan.
Banyak orang baru menyadari kondisi ini setelah mengalami komplikasi seperti sakit kepala hebat, sesak napas, hingga gangguan jantung.
Memahami penyebabnya sejak dini dapat membantu Anda mencegah hipertensi sebelum terjadi, sekaligus mengelola tekanan darah agar tetap stabil sepanjang hari.
Sebagian besar pemicu tekanan darah tinggi sebenarnya berasal dari kebiasaan sehari-hari. Artinya, Anda justru memiliki kendali besar untuk mencegahnya.
Dengan mengetahui apa saja faktor yang meningkatkan risiko hipertensi, Anda bisa membuat perubahan kecil namun signifikan untuk menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apa Saja Gejala Tekanan Darah Tinggi yang Penting Diketahui? Intip di Sini
Melansir dari laman Verywell Health, berikut ini beberapa penyebab utama tekanan darah tinggi:
1. Riwayat Keluarga
Hipertensi dapat dipengaruhi oleh faktor genetik sehingga sering muncul dalam satu keluarga.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, seseorang bisa memiliki risiko hingga empat kali lebih tinggi terkena hipertensi jika ada anggota keluarga yang juga mengalaminya.
Risiko akan meningkat bila orang tua atau saudara kandung memiliki hipertensi, ketimbang kerabat tingkat dua seperti kakek-nenek atau paman-bibi.
Namun penting dipahami bahwa hipertensi tidak selalu disebabkan oleh faktor keturunan. Begitu pula, memiliki keluarga dengan hipertensi tidak berarti Anda pasti akan mengalaminya. Para ahli menjelaskan bahwa kombinasi beberapa gen dan faktor gaya hiduplah yang akhirnya memicu munculnya kondisi ini.
2. Usia dan Ras
Tekanan darah cenderung naik seiring bertambahnya usia karena arteri secara alami menjadi lebih kaku. Ketika pembuluh darah kehilangan elastisitasnya, kemampuannya untuk melebar mengikuti aliran darah pun berkurang.
Data CDC menunjukkan peningkatan kasus hipertensi seiring bertambahnya usia:
- 22,4% pada orang dewasa usia 18 sampai 39 tahun
- 54,5% pada usia 40 sampai 59 tahun
- 74,5% pada usia 60 tahun ke atas
Selain itu, hipertensi juga lebih sering terjadi pada individu kulit hitam dibandingkan individu kulit putih. Pada kelompok kulit hitam Amerika, hipertensi kerap muncul lebih awal, lebih parah, dan menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada ginjal, jantung, dan otak.
Baca Juga: 7 Herbal dan Rempah-Rempah Penurun Tekanan Darah Alami
3. Faktor Gaya Hidup
Kebiasaan sehari-hari sangat memengaruhi risiko hipertensi. Beberapa perilaku berikut dapat meningkatkan tekanan darah:
- Mengonsumsi makanan tinggi garam dan rendah kalium
- Minum alkohol setiap hari
- Menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain atau metamfetamin
- Jarang berolahraga
- Kurang tidur
- Mengalami stres berkepanjangan
4. Kondisi Medis
Beberapa masalah kesehatan dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
- Penyakit ginjal akut atau kronis
kerusakan ginjal mengakibatkan penumpukan cairan dalam pembuluh darah sehingga tekanan darah naik. - Hiperaldosteronisme primer
tubuh memproduksi terlalu banyak hormon aldosteron, menyebabkan retensi natrium, penurunan kalium, dan meningkatnya tekanan darah. - Sleep apnea obstruktif
kondisi ini menyebabkan napas terhenti berulang kali saat tidur, sehingga meningkatkan risiko hipertensi.
Beberapa kondisi lain yang lebih jarang tetapi juga dapat menyebabkan hipertensi meliputi pheochromocytoma, sindrom Cushing, hiperplasia adrenal kongenital, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, serta koarktasio aorta.
Baca Juga: 16 Cara Alami Turunkan Tekanan Darah Diastolik yang Dapat Dicoba
5. Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang dapat meningkatkan tekanan darah atau memperburuk hipertensi, seperti:
- Obat antikanker jenis penghambat angiogenesis
- Antasida dengan kandungan natrium tinggi
- Beberapa antidepresan, termasuk amitriptyline dan venlafaxine
- Antipsikotik atipikal seperti clozapine dan olanzapine
- Pil KB dengan dosis estrogen tinggi
- Obat flu yang mengandung pseudoefedrin atau fenilefrin
- Kortikosteroid seperti prednison
- Obat imunosupresan seperti siklosporin dan tacrolimus
- Eritropoietin untuk anemia
- NSAID seperti aspirin dan ibuprofen
- Obat stimulan untuk ADHD seperti methylphenidate
- Inhibitor tirosin kinase seperti sunitinib dan sorafenib
Itulah beberapa penyebab utama tekanan darah tinggi. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 18 Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Selanjutnya: 9 Makanan yang Dilarang untuk Kolesterol Tinggi, Intip di sini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News