BisnisYuk

Teleport Target Hadirkan Layanan 2 Juta Paket Setiap Hari

Teleport Target Hadirkan Layanan 2 Juta Paket Setiap Hari

MOMSMONEY.ID - Dukung layanan logistik dalam negeri, Teleport, penyedia layanan logistik menghadirkan pengiriman “Next-Day” yang terjangkau bagi semua bisnis di Asia Tenggara. Pada tahun 2025 kedepan, Teleport juga menargetkan untuk melayani dua juta paket setiap hari atau setara dengan perusahaan logistik global terkemuka lainnya.

Saat ini, pasar sedang mengalami titik perubahan yang signifikan, dengan peningkatan volume e-commerce lintas negara yang mengalir ke Asia Tenggara secara substansial dibandingkan sebelumnya. Jalur e-commerce utama antara Tiongkok dan lima negara teratas di Asia Tenggara diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar US$ 3,8 miliar dalam nilai pengangkutan pada tahun 2025.

Volume e-commerce lintas batas melalui udara juga diprediksi akan tumbuh sekitar 20%-25% hingga tahun 2027 mencerminkan pertumbuhan pasar yang berkelanjutan di wilayah ini. Dengan meningkatnya permintaan dan pertumbuhan pasar, ekspektasi konsumen terhadap pengiriman yang cepat namun terjangkau semakin meningkat.

 Pete Chareonwongsak, CEO Teleport melihat pasar sudah siap, dan Teleport pun siap. Teleport ingin mengubah cara pengiriman logistik lintas batas negara di kawasan Asia Tenggara. Memberikan layanan yang cepat, terjangkau, dan dapat diandalkan memang menantang.

"Kami yakin dapat mewujudkan beragam kemudahan ini bagi semua orang. Mengontrol jaringan hybrid kargo udara yang tepat, dengan penggunaan teknologi dan model operasi yang tepat. Hal ini juga dapat memberikan pelanggan dan mitra kami layanan yang terkini untuk pertama kalinya, serta dapat dijangkau oleh semua orang di Asia Tenggara,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Momsmoney.

Baca Juga: AirAsia Kembali Tebar Promo Hemat 20%, Yuk Simak Lengkapnya

Untuk mewujudkan targetnya di masa depan yakni dua juta paket setiap harinya pada tahun 2025 berikut strategi Teleport.

1. Jaringan hybrid

Terus memperkuat infrastruktur jaringannya dengan infrastruktur pengiriman jarak jauh pertama hingga terakhir pada hari berikutnya. Teleport juga berencana untuk bekerja sama dengan lebih banyak maskapai penerbangan untuk menambah kapasitas pada jalur-jalur utama yang bervolume tinggi. Ini melampaui basis perusahaan yang sudah ada di Asia Tenggara yang terdiri dari jaringan kargo jarak menengah hybrid multi-hub dan ruang kargo penumpang yang digabungkan dengan lebih dari 30 maskapai mitra;

2. Ketepatan yang didukung oleh teknologi

Menjaga ketepatan pengiriman “Next Day” dan terjangkau dengan meningkatkan pengembangan teknologi yang tepat. Pertama akan memungkinkan penyesuaian yang lancar dari tahap awal hingga tahap akhir.

Kemudian, memberikan visibilitas penuh untuk memastikan bahwa hal ini bermanfaat bagi semua orang. Dan yang terakhir, menggabungkan kecerdasan untuk memastikan bahwa sistem tersebut tetap berfungsi, dengan kemampuan otomatisasi namun fleksibel dalam perencanaan, prediksi, dan yang paling penting layanan pemulihan;

3. Model pengoperasian yang hemat biaya dan berkelanjutan

Model layanan Teleport yang hemat aset dan berbasis pembayaran per penggunaan memungkinkan operasinya dengan struktur biaya yang lebih rendah – untuk memastikan pertumbuhan yang lebih besar serta akan mendorong profitabilitas yang berkelanjutan.

Pengguna Teleport juga akan mendapatkan manfaat dari harga yang terjangkau dan akses jaringan yang terus berkembang. Ketika maskapai pihak ketiga bermitra dengan Teleport, mereka akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan pendapatan yang diperoleh melalui volume baru dan terus bertambah yang disalurkan melalui kapasitas kargo di pesawat.

“Ini adalah tahap pertumbuhan kami berikutnya. Pengiriman “Next Day” yang terjangkau untuk semua orang di Asia Tenggara adalah visi dan misi kami dari pertama. Lima tahun ke depan kami akan mewujudkan hal ini, dan membantu semua bisnis dengan layanan yang lebih sederhana dan lebih baik,” kata Pete.

Baca Juga: AirAsia Tebar Promo ke Asia dan Australia, Cek Yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News