BisnisYuk

Targetkan Transaksi Rp 2,5 Triliun, The 2nd Made in Indonesia Expo Siap Digelar

Targetkan Transaksi Rp 2,5 Triliun, The 2nd Made in Indonesia Expo Siap Digelar

MOMSMONEY.ID - PT Wahyu Promo Citra bersama Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) akan menyelenggarakan The 2nd Made in Indonesia Expo pada 17-19 April 2025 di Arena Venue, Riyadh, Arab Saudi.

Direktur Utama Wahyu Promo Citra Sukur Saka memaparkan, pameran Made in Indonesia Expo 2025 akan dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto.

2nd Made in Indonesia Expo juga mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi dan Kementerian Perdagangan RI

Sukur memaparkan, kegiatan pameran ini akan dikemas kreatif dengan menampilkan produk-produk unggulan Indonesia, talkshow bisnis, dan business matching.

Penyelenggara juga bekerjasama dengan Kadin Indonesia dan Kadin Arab Saudi untuk melaksanakan Indonesian Saudi Business Forum 2025, dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Pameran ini, Sukur Saka menyebutkan, akan menempati area seluas 6.000 meter persegi. Targetnya, akan diikuti oleh 180 exibhitor dan nilai transaksinya mencapai Rp 2,5 triliun.

"Dari 180 stan yang ditargetkan, 40% telah menyatakan komitmen. Salah satunya komitmen dari Pemprov Sukawesi Salatan," kata Sukur dalam keterangan resmi.

"Sedangkan untuk target transaksi, awalnya ditarget Rp 500 miliar. Namun, karena ada dukungan dari Kementerian Pertahanan yang akan mendorong BUMN dari sektor alutsista untuk ikut serta dalam pamaren ini serta dukungan dari Kementerian Pertanian, maka target transaksinya naik menjadi Rp 2,5 triliun," ungkap dia.

Baca Juga: Honda Tampilkan Special Display di GJAW 2024, Tawarkan Program Penjualan Atraktif

Wahyu Promo Citra dan Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) telah bekerjasama dalam pameran Made in Indonesia Expo di Jeddah pada 2018.

"Terbukti, pada pameran pertama Made in Indonesia Expo yang diadakan, hampir semua produk yang dipasarkan di pameran tersebut habis terjual," ujarnya.

"Bahkan, di hari terakhir pameran, sebagian peserta sudah tidak memiliki stock lagi untuk dipasarkan karena sudah habis terjual. Terjadi 15 kesepakatan bisnis dan transaksi langsung mencapai Rp 200 miliar," imbuhnya.

Presiden ISABC Muhammad Hasan Gaido mengatakan, The 2nd Made in Indonesia Expo 2025 sejalan dengan visi Saudi 2030 sebagai peta jalan Arab Saudi menuju masa depan yang berkelanjutan secara ekonomi.

Ini menjadi program yang dikawal langsung oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad Bin Salman, yang diluncurkan pada tahun 2017, dalam rangka mencapai 13 program strategisnya.

Di antara 13 program strategis tersebut adalah menjadikan Riyadh sebagai salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia, lalu Asir akan menjadi tujuan wisata global, dan Al-Ula akan menjadi museum arkeologi terbesar di dunia.

"Pameran ini tentu akan sangat berguna bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produk unggulan mereka ke Arab Saudi," kata Hasan Gaido.

Baca Juga: Misi Dagang Inggris-ASEAN Hubungkan Eksportir Wanita Indonesia ke Importir Inggris

Apalagi, beberapa tahun terakhir, minat masyarakat Arab Saudi terhadap berbagai produk Indonesia sangat tinggi. Namun, terkendala dengan kurangnya pelaku usaha Indonesia yang menyuplay kebutuhan produk yang dibutuhkan.

Saat ini, kebijakan antara kedua negara sangat kondusif dalam memberikan peluang masuknya produk Indonesia ke Arab Saudi. Di antaranya, penerapan kebijakan mandatori pada pemenuhan ketering, akomodasi, dan transportasi jamaah haji dan umroh Indonesia.

"Dalam kebijakan tersebut, Muassasah yang bekerjasama dalam penanganan haji dan umroh Indonesia, disyaratkan wajib menggunakan produk-produk dari Indonesia. Tentu, ini peluang bagi pelaku usaha dan UMKM bisa ekspor demi memenuhi keperluan haji dan umrah," tambahnya.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Mardyana Listyowati mengungkapkan, saat ini, negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, sedang mengalami perlambatan ekonomi.

Ini berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tersebut sehingga berdampak pada menurunnya permintaan produk impor ke sejumlah negara tersebut.

Di sisi lain, negara-negara di Timur Tengah dan Afrika yang perekonomiannya relatif lebih stabil masih memerlukan upaya maksimal kita untuk lebih meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia.

"Masih banyak ruang bagi kedua negara untuk menjalin kerjasama dengan memanfaatkan peluang yang ada. Oleh karena itu, kita perlu berkolaborasi dan bersinergi memaksimalkan potensi yang belum tergali. Salah satunya, melalui pameran ini," tutur Mardyana.

Sejauh ini, Indonesia telah menghasilkan berbagai produk unggulan ekspor yang kompetitif dan bernilai tinggi ke Arab Saudi, meliputi: produk otomotif, minyak sawit, produk olahan makanan, perikanan, ban, kayu lapis, dan pulp & paper.

Selain itu, produk lain seperti furnitur & dekorasi rumah, tekstil, dan bahan bangunan juga banyak menarik perhatian masyarakat Arab Saudi.

Selanjutnya: Amartha Berencana Akuisisi Bosowo Finance untuk Perluas Cakupan Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News