Bugar

Sound Horeg Haram, Ini Bahaya Mendengarkan Musik dengan Suara Keras bagi Kesehatan

Sound Horeg Haram, Ini Bahaya Mendengarkan Musik dengan Suara Keras bagi Kesehatan

MOMSMONEY.ID - Sound horeg haram karena dianggap mengganggu. Ketahui bahaya mendengarkan musik dengan suara keras bagi kesehatan.

Sound horeg adalah penggunaan perangkat pengeras suara berukuran besar yang biasanya dipasang di atas truk dan menghasilkan dentuman bass yang sangat keras hingga membuat lingkungan sekitar bergetar.

Umumnya, sound horeg digunakan dalam berbagai acara seperti karnaval, pesta pernikahan, hingga kegiatan keagamaan.

Namun, penggunaannya sering memicu kegaduhan, mengganggu ketenangan warga, bahkan menimbulkan suasana yang tidak kondusif karena adanya campur baur laki-laki dan perempuan yang menari, sehingga berpotensi mengarah pada perbuatan maksiat.

Baca Juga: Cara Diet Sehat Rendah Purin ala Dokter, Kenyang Lebih Lama dan Mudah Diikuti

Sound horeg disepakati haram mutlak

Dilansir dari laman NU Online, melalui kajian keagamaan (bahtsul masail) yang dilakukan oleh sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur pada akhir Juni 2025—termasuk di antaranya Pondok Pesantren Besuk Pasuruan dan Denanyar Jombang—disepakati bahwa penggunaan sound horeg dihukumi haram secara mutlak.

Alasannya karena alat ini dianggap menimbulkan gangguan, menjadi simbol perilaku tidak bermoral (syi’ar fussaq), dan membuka peluang terjadinya kemaksiatan.

Fatwa serupa juga telah dikeluarkan secara resmi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Sementara itu, MUI Pusat menekankan bahwa meski fatwa bersifat lokal, tindakan hukum tetap bisa diambil jika terbukti mengganggu ketertiban umum.

Dari sudut pandang hukum Islam, penggunaan sound horeg dinilai bisa merusak moral masyarakat dan tatanan sosial. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mendorong ketenangan, menghindari maksiat, serta menghormati hak orang lain.

Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk menjauhi praktik penggunaan sound horeg demi menjaga nilai-nilai kesopanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Lewat Skrining Kesehatan untuk Hidup Sehat dan Tenang

Bahaya mendengarkan musik dengan suara keras bagi kesehatan

Mendengarkan musik yang terlalu keras secara terus-menerus, seperti dari sound horeg, bisa berdampak buruk bagi kesehatan pendengaran dan tubuh secara keseluruhan. Menurut CDC, inilah beberapa bahaya mendengarkan musik dengan suara keras bagi kesehatan:

1. Tinnitus

Tinnitus adalah kondisi ketika seseorang mendengar suara berdengung atau berdenging di telinga, meskipun tidak ada sumber suara nyata di sekitar.

Ini bisa terjadi di satu atau dua telinga dan umumnya disebabkan oleh paparan suara keras dalam waktu lama atau penuaan. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena membuat tidak nyaman.

2. Masalah keseimbangan

Selain berfungsi untuk mendengar, telinga juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Organ di telinga bagian dalam bisa terganggu jika terus-menerus terpapar suara keras.

Akibatnya, Anda bisa mengalami pusing, mual, vertigo, penglihatan kabur, hingga kehilangan keseimbangan.

3. Gangguan tidur

Mendengarkan musik dengan volume tinggi, terutama menjelang tidur, bisa mengganggu pola tidur dan menyebabkan sulit tidur atau insomnia.

4. Stres dan cemas

Paparan suara keras dalam jangka panjang juga bisa memicu stres dan rasa cemas, apalagi jika terjadi terus-menerus tanpa jeda.

Baca Juga: 28 Camilan Sehat untuk Diet Menurunkan Berat Badan yang Enak

5. Sulit fokus dan konsentrasi

Suara yang bising dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan fokus, baik saat belajar maupun bekerja.

6. Kerusakan permanen pada pendengaran

Telinga bagian dalam sangat sensitif terhadap suara keras. Jika terus-menerus terpapar suara dengan intensitas tinggi, sel-sel rambut halus dalam telinga bisa rusak, begitu pula bagian koklea. Kerusakan ini sering kali bersifat permanen dan tidak bisa dipulihkan, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran jangka panjang.

Berapa tingkat kebisingan yang masih aman?

Banyak suara di sekitar kita yang sebenarnya bisa berisiko bagi kesehatan telinga. Dilansir dari laman AI Care, berikut ini perbandingan antara tingkat suara yang aman dan yang berpotensi merusak pendengaran (diukur dalam desibel atau dB):

  • 140–150 dB: Suara dari senjata api atau petasan dalam jarak dekat. Sangat menyakitkan dan tidak aman.
  • 120–130 dB: Bor listrik atau suara pesawat saat tinggal landas. Tidak aman didengar tanpa pelindung telinga.
  • 112 dB: Suara konser atau volume maksimum pemutar musik. Sangat berisiko tanpa perlindungan telinga.
  • 106 dB: Suara blower atau mesin peniup salju. Tidak aman jika terpapar dalam waktu lama.
  • 100 dB: Traktor atau musik di earphone. Tidak aman jika didengarkan terus-menerus.
  • 94 dB: Blender, hair dryer. Disarankan memakai pelindung telinga.
  • 91 dB: Suara lalu lintas padat. Paparan langsung harus dibatasi.

Baca Juga: Mau Cepat Kurus? Ini Cara Diet Sehat dan Efektif yang Layak Anda Coba

Sebaliknya, suara di bawah ini masih aman jika didengar dalam waktu lama:

  • 30–40 dB: Ruangan sunyi atau suara di perpustakaan.
  • 50–60 dB: Hujan, percakapan biasa, atau aktivitas rumah tangga ringan.
  • 70 dB: Suara penyedot debu atau percakapan berkelompok. Masih bisa diterima dalam batas wajar.

Waspadai tanda awal kerusakan telinga

Jika Anda mulai mendengar suara berdengung di telinga tanpa sebab, itu bisa jadi tanda awal kerusakan. Suara keras yang terlalu sering atau terlalu lama bisa melukai bagian dalam telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Untuk itu, penting membatasi paparan suara bising, terutama dari speaker besar atau musik dengan volume tinggi, demi menjaga kesehatan telinga dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Demikianlah ulasan tentang haramnya sound horeng serta bahaya mendengarkan musik dengan suara keras bagi kesehatan. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya: Saham BREN Ditutup Melemah 1,28% pada 24 Juli, Nilai Transaksi Capai Rp 158,7 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News