BisnisYuk

Sinergi untuk UMKM, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama

Sinergi untuk UMKM, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama

KONTAN.CO.ID - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar uji publik untuk Program Berdaya Bersama, bagian dari inisiatif strategis Program Perintis Berdaya.

Program ini bertujuan memperkuat pendampingan dan pelatihan usaha masyarakat di Indonesia melalui pendekatan yang terstandar dan relevan dengan kondisi lokal.

Program Perintis Berdaya, yang terdiri dari lima pilar utama, menyasar pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Pilar Berdaya Bersama bertujuan menciptakan sistem pendampingan yang dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan fokus pada UMKM sebagai pilar ekonomi negara.

Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, yang membuka langsung acara ini, menegaskan pentingnya sistem pendampingan usaha yang terkoordinasi.

Baca Juga: 64% UMKM Dikelola Perempuan, BCA Dorong Pengembangan Lewat Berbagai Inisiatif

"Kami membutuhkan satu kerangka yang menyatukan berbagai upaya pemberdayaan yang selama ini tersebar. Pendekatan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan adalah kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM," ujarnya dalam siaran pers Jumat (25/4). 

Muhaimin juga menyatakan, UMKM memainkan peran vital dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi besar terhadap ekspor dan penyerapan tenaga kerja.

"Dengan dukungan pendampingan yang terstandar, kolaborasi lintas sektor, serta akses pembiayaan dan pelatihan, UMKM akan semakin berkembang secara berkelanjutan," lanjutnya.

Pendampingan dalam program ini dirancang dengan prinsip inkubasi berjenjang melalui pelatihan dua tingkat, mulai dari dasar hingga lanjutan, yang mencakup 12 modul inti.

Modul-modul ini meliputi kepemimpinan usaha, teknologi, manajemen krisis, dan ekspor. Tujuannya adalah untuk memastikan peserta memiliki keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha mereka.

Baca Juga: The Asia Foundation Menjadi Jembatan UMKM Berkembang Manfaatkan Platform Digital

Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, mengungkapkan bahwa seluruh pendekatan dalam “Berdaya Bersama” disusun berdasarkan pengalaman langsung di lapangan.

"Kami belajar dari para pelaku usaha kecil dan komunitas lokal untuk merancang modul yang benar-benar dibutuhkan oleh mereka," kata Leontinus.

Selain itu, forum uji publik ini juga menekankan pentingnya inklusi sosial dalam kebijakan pemberdayaan, dengan memperhatikan pelaku usaha informal, perempuan, penyandang disabilitas, dan pekerja migran.

Program ini mengintegrasikan semua elemen tersebut untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan yang lebih luas dan berkelanjutan.

Program ini sejalan dengan kebijakan nasional seperti Asta Cita No. 3, RPJMN 2025–2029, dan Perpres 146/2024 yang menugaskan Kemenko PM sebagai koordinator lintas sektor dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Semua masukan dari uji publik ini akan menjadi dasar untuk penyempurnaan program sebelum diluncurkan secara nasional. Berdaya Bersama adalah langkah awal untuk membangun ekosistem pemberdayaan yang lebih solid dan berdampak nyata bagi masyarakat," ujar Leontinus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News