MOMSMONEY.ID - Tanpa catatan pengeluaran harian, gaji bisa habis tanpa jejak! Simak 5 akibat fatalnya dan temukan solusi praktis agar keuangan tetap sehat.
Pernah merasa gaji baru cair, tapi tiba-tiba sudah habis padahal belum akhir bulan? Bisa jadi masalahnya ada pada satu hal sederhana, tidak punya catatan pengeluaran harian.
Melansir OCBC, meskipun ini terlihat sepele, kebiasaan mencatat setiap rupiah yang keluar bisa menjadi kunci agar keuangan tetap terkendali.
Baca Juga: Dapat Warisan Rp1 Miliar? Begini Strategi Pintar Agar Tidak Cepat Habis
Tanpa itu, kamu akan kesulitan mengetahui ke mana uang mengalir, membuat anggaran, hingga menyiapkan dana darurat.
Menurut praktisi keuangan pribadi, Rina Adiwijaya, “Mencatat pengeluaran harian ibarat punya peta perjalanan finansial. Tanpa peta, kamu akan tersesat dan sulit mencapai tujuan keuangan.”
1. Nggak tahu uang pergi ke mana
Tanpa catatan, uang bisa menghilang begitu saja. Hal-hal kecil seperti jajan kopi seharga Rp25 ribu, pesan makanan online, atau bayar langganan aplikasi streaming terlihat remeh, tapi kalau dijumlahkan bisa mencapai ratusan ribu rupiah per bulan.
Contohnya, beli kopi setiap hari kerja selama sebulan (20 hari) bisa menghabiskan sekitar Rp500 ribu. Tanpa catatan, kebocoran seperti ini sulit terdeteksi.
2. Susah bikin anggaran yang realistis
Menyusun anggaran tanpa data pengeluaran ibarat menebak angka dalam gelap. Kamu mungkin berpikir biaya makan sebulan hanya Rp1 juta, padahal kenyataannya selalu lebih. Tanpa catatan yang rapi, anggaran jadi tidak akurat dan mudah berantakan.
3. Sulit menabung atau investasi secara konsisten
Menabung dan berinvestasi memerlukan disiplin. Tapi jika pengeluaran harian tidak tercatat, uang tabungan bisa terpakai tanpa sadar. Akibatnya, target menabung Rp1 juta per bulan gagal terus karena dana sudah terkuras untuk pengeluaran kecil yang tidak pernah dihitung.
4. Rentan terjebak gaya hidup boros
Tidak mencatat pengeluaran membuat kamu tidak sadar sedang mengikuti pola hidup konsumtif, mulai dari hangout setiap akhir pekan, belanja impulsif, hingga berlangganan layanan yang jarang digunakan. Tanpa kontrol, gaya hidup boros bisa menjadi kebiasaan permanen.
Baca Juga: Mata Uang Negara Berkembang Bergerak Terbatas Jelang Pertemuan Trump–Putin
5. Tidak siap hadapi keadaan darurat
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan rumah mendesak. Tanpa catatan keuangan, kamu tidak tahu apakah dana darurat sudah cukup atau malah sudah habis tanpa disadari.
Mulai catat sekarang juga!
Jangan tunggu sampai keuangan benar-benar berantakan. Saat menerima gaji, segera bagi sesuai metode budgeting seperti:
- 50% untuk kebutuhan pokok
- 30% untuk cicilan dan keinginan
- 20% untuk tabungan dan investasi
Selanjutnya, catat semua pengeluaran setiap hari, sekecil apa pun nominalnya. Bisa menggunakan buku catatan, spreadsheet, atau aplikasi pencatat keuangan di ponsel.
Keuangan yang sehat dimulai dari kebiasaan kecil yang konsisten, salah satunya mencatat pengeluaran harian. Ingat, uang yang tidak kamu lacak adalah uang yang mudah hilang.
Mulai hari ini, jadikan catatan pengeluaran sebagai senjata utama untuk mengendalikan dompet dan meraih kebebasan finansial.
Selanjutnya: HUT ke-80 RI, Mensos: Kali Pertama Indonesia Punya Data Tunggal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News