InvesYuk

Simak Cara Baru Mengubah Dana Sumbangan Jadi Investasi Sosial Berdampak Besar

Simak Cara Baru Mengubah Dana Sumbangan Jadi Investasi Sosial Berdampak Besar
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID -  Kini donasi tak hanya berhenti sebagai kontribusi, tapi bisa berkembang jadi investasi sosial yang berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

Di era ketika tantangan global semakin kompleks, donasi tidak lagi memberi batasan. Kini, kontribusi bisa berkembang menjadi investasi yang memberi dampak sosial berkelanjutan.

Melansir dari laman Forbes , selama bertahun-tahun, banyak dana amal tersimpan begitu saja dalam bentuk saham dan obligasi tanpa kontribusi nyata terhadap masalah sosial. 

Padahal, data menunjukkan lebih dari Rp3.800 triliun aset filantropi global setiap tahun bisa diarahkan ke investasi yang membantu mengatasi perubahan iklim, penilaian kesehatan, hingga pemberdayaan kelompok rentan.

Konsep ini dikenal sebagai investasi dampak berbasis donasi, donasi yang tidak hanya berhenti di lembaga amal, tetapi diolah menjadi modal yang mendukung inovasi.

Baca Juga: Prediksi Persis Solo vs Persijap Jepara pada 13 September 2025, Siapa Beruntung?

Mengapa tren ini semakin relevan?

1. Krisis iklim mendesak

Teknologi ramah lingkungan, seperti pertanian berkelanjutan atau sistem deteksi kebakaran hutan, dapat dibiayai melalui dana donasi. Dampaknya ganda yaitu membantu bumi sekaligus menyiapkan solusi jangka panjang.

2. Layanan kesehatan yang inklusif

Startup kesehatan perempuan, misalnya akses kontrasepsi atau layanan menopause, kini banyak berkembang berkat dukungan donasi berbasis investasi. Dengan kontribusi Rp4 juta saja, donatur bisa ikut memperluas akses kesehatan.

3. Menutup kesenjangan modal bagi perempuan dan minoritas

Wirausahawan perempuan dan pendiri kelompok minoritas sering kesulitan mendapat pendanaan. Donasi kolektif yang dialihkan ke investasi bisa menjadi jembatan bagi mereka agar inovasi tidak terhenti.

Baca Juga: Ini Alasan Utama Generasi Muda Jadi Target Utama Penipuan Lowongan Kerja melalui SMS

Donasi yang lebih fleksibel dan demokratis

Dulu, berinvestasi lewat donasi dianggap membutuhkan modal besar. Namun, platform berbasis filantropi kini menurunkan batas masuk. Donatur bisa mulai dari jumlah kecil, lalu digabung menjadi dana kolektif yang dialokasikan untuk perusahaan yang berdampak sosial.

Artinya, siapa pun bisa ikut serta dan tak harus miliarder. Ini membuka akses luas bagi masyarakat yang ingin menyumbang mereka bekerja lebih keras.

Di tengah krisis global, cukup menyimpan donasi di rekening pasif bukan lagi pilihan. Melalui strategi baru, kontribusi bisa menjadi “mesin sosial” yang mempercepat perubahan, memberdayakan perempuan, melindungi lingkungan, dan memperluas akses kesehatan.

Lalu, bagaimana dengan Anda? Apakah lebih banyak yang memilih donasi Anda menetap, atau ingin melihatnya tumbuh menjadi solusi nyata bagi dunia?

 

Selanjutnya: 15 Makanan yang Memicu Kadar Kolesterol Tinggi, Batasi Konsumsinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News