Santai

Sering Salah Dengar Antara Greenflation atau Greedflation, Apa Bedanya?

Sering Salah Dengar Antara Greenflation atau Greedflation, Apa Bedanya?

MOMSMONEY.ID - Istilah greenflation baru-baru ini populer usai debat cawapres. Nah saat mengucapkan greenflation banyak yang kemudian salah dengar menjadi greedflation. Lalu apa beda keduanya? 

Melansir Europe Central Bank (ECB), seiring dengan perubahan kondisi iklim saat ini dunia menghadapi era baru inflasi yaitu inflasi energi. 

Baca Juga: Harga Pertamax Naik, Apa Beda Pertamax dan Pertalite?

Inflasi energi ini muncul sebagai upaya setiap negara mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Misal menggunakan panel surya untuk listrik pengganti penggunaan batu bara, membangun pembangkit tenaga air dan tenaga air. Ini bisa menjadi upaya kita bebas dari ketergantungan fosil dan menghasilkan ekonomi yang lebih hijau. 

Dalam melakukan transisi ke energi terbarukan, diperlukan investasi pada teknologi dan fasilitas baru. Ada harga yang perlu dibayar untuk jadi lebih ramah lingkungan. Selagi membangun ekonomi yang berkelanjutan, maka kita akan menghadapi era baru yaitu inflasi energi. 

Dalam artikelnya, ECB Era baru inflasi energi ada tiga yakni climmateflation, fossilfation dan greenflation.  

Baca Juga: Apa Beda Pekerja Sektor Formal dan Informal? Ini Penjelasannya

Nah lalu apa itu greenflation? 
Greenflation adalah kenaikan harga yang terjadi karena tingginya permintaan mineral untuk mengurangi emisi karbon tidak diimbangi dengan jumlah pasokan yang terbatas. 

Singkatnya, saat ini banyak perusahaan mulai beradaptasi dengan mengurangi emisi karbon dalam proses produksinya. Teknologi hijau ini membutuhkan sejumlah besar logam dan mineral seperti tembaga, litium dan kobalt dalam masa transisi.

Mobil listrik misalnya membutuhkan enam kali lebih banyak mineral dibandingkan kendaraan konvensional. Pembangkit listrik tenaga air juga membutuhkan tujuh kali lebih banyak logam dibanding pembangkit listrik tenaga gas. 

Sehingga upaya dekarbonisasi ini akan membuat permintaan logam dan mineral semakin tinggi di masa depan. Sayangnya dari sisi suplai masih terbatas karena membutuhkan 5-10 tahun untuk membangun tambang baru.  Sehingga ini membuat harga komoditas penting meningkat dalam beberapa bulan. Hal ini kemudian disebut sebagai greenflation. 

Baca Juga: 6 Bahan Parfum yang Sering Digunakan Produk Parfum Mewah, Apa Saja?

Kemudian, apa itu Greedflation?
Melansir Learn Economics, istilah greedflation ini cukup populer digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi di Inggris. Greedflation dikatakan sebagai penyebab inflasi yang sangat tinggi di Inggris. 

Kondisi greedflation dianggap sebagai upaya pencungkilan harga, dimana pihak pemasok menetapkan harga yang terlalu tinggo untuk baang dan jasa yang memiliki permintaan tinggi. Kondisi ini bisa dilihat saat pandemi Covid-19, sabun cuci anti bakteri dan sanitiser mengalami kenaikan 2-3 kali lipat dalam beberapa bulan. 

Ini menunjukkan bahwa greedflation adalah kondisi kenaikan harga yang tidak masuk akal saat jumlah pasokan terbatas baik karena kendala dalam pasokan atau perminttan yang sangat tinggi. Biasanya terjadi dalam kondisi bencana alam, kegiatan monopoli atai memang inflasi yang tnggi. 

Nah di Inggris banyak ekonom yang mencurigai bahwa pengusaha menggunakan alasan inflasi umum untuk meningkatkan keuntungan mereka dan menaikkan harga jual. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News