M O M S M O N E Y I D
HOME, Keluarga

Sebelum Beralih Menggunakan Pupuk Organik, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

Sebelum Beralih Menggunakan Pupuk Organik, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangannya
Reporter: Anggi Miftasha  |  Editor: Anggi Miftasha


MOMSMONEY.ID - Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat dari materi makhluk hidup, seperti sisa pelapukan tanaman dan hewan. Bentuknya dapat berupa padat dan cair. Beberapa pupuk yang merupakan pupuk organik antara lain berupa pupuk kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk bokashi, dan sebagainya.

Kendati demikian, pupuk organik sering diragukan hasilnya pada tanaman karena dinilai tak semaksimal seperti pupuk kimia. Sebelum Anda beralih menggunakan pupuk organik, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pupuk organik.

Baca Juga: Rekomendasi Jenis Media Tanam Organik untuk Tanaman

Kelebihan

Penggunaan bahan organik utamanya adalah untuk pelestarian alam. Dalam hal ini, pupuk organik berkisar pada kesehatan tanah. Tanah secara alami kaya akan bahan organik yang melepaskan nutrisi yang stabil. Tanah juga kaya akan mikroorganisme yang baik untuk menjaga struktur tanah tetap subur dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.

Dilansir dari Organic Love to Know, pupuk organik membantu mikroorganisme untuk memecah bahan organik sambil memungkinkan pelepasan nutrisi itu secara teratur. Selain itu, proporsi bahan organik yang lebih tinggi di dalam tanah juga akan mencegah terjadinya erosi tanah.

Meski prosesnya membutuhkan waktu yang lama, Anda tak perlu khawatir untuk menggunakan lebih banyak pupuk organik dengan jangka waktu lama karena pupuk ini aman untuk kesuburan tanah. Selain itu, pupuk organik tidak akan mencemari air bagi kesehatan masyarakat.

Proses dari penyerapan nutrisi pupuk organik seperti nitrogen dan fosfor akan berhenti di akar tanaman saja, tak akan sampai mempengaruhi saluran air setempat. Dengan kata lain, penggunaan pupuk organik tidak akan menyebabkan eutrofikasi, tetapi justru mencegahnya. Eutrofikasi merupakan proses pengayaan nutrisi dari sisa pupuk yang merangsang pertumbuhan berlebihan alga di air.

Pupuk organik pada dasarnya dapat dibuat secara mandiri di rumah, maka pupuk organik dapat menjadi pilihan yang lebih murah daripada pupuk kimia. Di lingkungan pedesaan, masyarakat dapat menggunakan pupuk kandang, sedangkan di lingkungan perkotaan pupuk kompos adalah yang paling mudah ditemukan.  

Kekurangan

Kerugian penggunaan pupuk organik adalah tidak mengandung nutrisi utama seperti nitrogen, fosfor, atau kalium yang dikenal sebagai NPK. Pupuk kandang memang mengandung nutrisi tersebut, tetapi jumlahnya tidak signifikan.

Pupuk organik juga teriat dalam strukturnya, inilah yang membuat penguraian menjadi lambat. Pelepasan nutrisi dari pupuk organik juga dapat bergantung pada iklim dan keberadaan mikroorganisme di dalam tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dalam merawat tanaman dengan menggunakan pupuk organik ini.

Baca Juga: Cara Mencegah Redaman yang Menyerang Bibit Tanaman

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa bekerja dengan pupuk organik sangat melelahkan. Jika Anda memilih membeli jadi, Anda tentu membutuhkan banyak tenaga untuk membuat pupuk organik, seperti menyiapkan bahan, menunggu pupuk matang, memindahkan, hingga menyebarkan pupuk dengan metode tertentu kepada tanaman.

Dalam pembuatan pupuk kompos yang tidak sempurna, dapat berpotensi meninggalkan patogen tertentu yang dapat memasuki sistem air atau tanaman pangan.  Patogen adalah organisme yang menyebabkan penyakit pada inangnya, dalam hal ini adalah manusia atau hewan yang mengonsumsi air atau tanaman pangan tersebut.

Kendati demikian, pemilihan pupuk organik ini bergantung pada situasi dan pilihan Anda. Pemilihan pupuk dapat bergantung oleh faktor-faktor seperti biaya, waktu, tenaga, lingkungan, dan kenyamanan. Apapun yang Anda putuskan, sebaiknya tetap mengecek kondisi kesehatan tanah terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Bukan Sekadar Lari, Ini Dampak Borobudur Marathon yang Jarang Disadari

​Gelaran Bank Jateng Borobudur Marathon tahun ini menegaskan perannya sebagai event sport tourism yang memberi ruang bagi UMKM.

Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya

Sebenarnya, apakah timun bisa menurunkan kolesterol tinggi atau tidak, ya? Cari tahu di sini, yuk!  

5 Ide Dapur Biofilik Modern Ini untuk Rumah Lebih Sehat dan Nyaman, Simak yuk

Simak bagaimana konsep dapur biofilik mampu membuat dapur lebih sehat, menenangkan, dan estetis untuk kebutuhan rumah modern masa kini.

Moto G67 Power Bersaing dengan Samsung S25 FE, Andalkan Vegan leather yang khas!

Moto G67 Power cukup bersaing dengan Samsung S25 FE, sama-sama bawa kamera 50 MP di lensa utamanya. 

5 Alasan Kenapa Traveler Wajib Punya Asuransi Perjalanan di Tahun 2025

Simak alasan traveler wajib punya asuransi perjalanan di 2025 agar liburan makin aman dan nyaman, detailnya ada pada uraian berikut.

7 Tren Kamar Mandi yang Kekinian, tapi Bikin Menyesal dalam Beberapa Tahun

Ini tren kamar mandi yang kelihatannya menarik, tapi sebenarnya bisa bikin ribet dan merugikan dalam jangka panjang jika tak direncanakan matang.

4 Manfaat Buah Nanas untuk Kolesterol Tinggi yang Tak Banyak Orang Tahu

Ini, lho, beberapa manfaat buah nanas untuk kolesterol tinggi yang tak banyak orang tahu!           

Kenapa Banyak Orang Sekarang Tidak Mau Bawa Uang Tunai? Ini 5 Alasannya

Alasan kenapa sekarang banyak orang malas bawa uang tunai dan simak bagaimana tren digital sekarang bikin cara bayar berubah total.

7 Sayuran yang Cepat Turunkan Kadar Kolesterol Tinggi, Ada Kubis!

Intip beberapa sayuran yang cepat turunkan kadar kolesterol tinggi di sini, yuk. Ada apa saja, ya?  

Rahasia Resep Keripik Singkong yang Renyah & Gurih, Bikin Susah Berhenti Ngemil

Resep kerip singkong yang renyah dan gurih ternyata gampang banget bikinnya. Bisa juga dijadikan keripik balado pedas-manis yang nagih banget.