InvesYuk

Rupiah Makin Loyo di Rp 16.100 per dollar, Intip Proyeksi Besok!

Rupiah Makin Loyo di Rp 16.100 per dollar, Intip Proyeksi Besok!

MOMSMONEY.ID - Kurs rupiah lanjut melemah terhadap dollar AS. Mata uang berlambang Garuda ini kesulitan membalikkan posisi di tengah indeks dollar cenderung masih stabil.

Mengutip Bloomberg, Selasa (14/5), rupiah ditutup di level Rp 16.100 per dollar AS, melemah 19,50 poin atau 0,12% dibandingkan kemarin.

Menurut Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo, dollar AS berkonsolidasi di saat fokus pasar beralih pada data inflasi AS mendatang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga. 

"Namun, volatilitas kemungkinan akan berkurang pada awal minggu ini, karena para pedagang menunggu rilis data CPI terbaru, yang kemungkinan akan menentukan sentimen jangka pendek mengenai potensi penurunan suku bunga," kata Ibrahim. 

Laporan indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis pada Rabu, diperkirakan naik 3,6% secara tahunan, yang akan menjadi kenaikan terkecil dalam tiga tahun terakhir. Data tersebut kemungkinan menjadi faktor penentu dalam prospek suku bunga AS, setelah data inflasi kuartal pertama terlalu panas, yang membuat sebagian pelaku pasar tak memperhitungkan  penurunan suku bunga di tahun ini.

Baca Juga: Domestik Sepi Katalis, Kurs Rupiah Loyo di Rp 16.080 per dollar

Sementara, di dalam negeri, data ekonomi kurang mendukung bagi rupiah. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 diperkirakan menyusut dibandingkan bulan sebelumnya, berada di kisaran US$ 3,5 miliar hingga US$4 miliar. Pasalnya, kinerja ekspor maupun impor menurun.

Surplus yang menyusut terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian perekonomian di global serta hari kerja yang lebih pendek di dalam negeri. Penyusutan surplus juga disinyalir dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan impor. 

Ibrahim memperkirakan, pada perdagangan besok, Rabu (15/5), rupiah akan fluktuatif dan masih rawan ditutup melemah di rentang Rp 16.190 hingga Rp 16.150 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News