MOMSMONEY.ID - Indonesia Financial Group (IFG) menegaskan, asuransi adalah instrumen penting dalam menjaga stabilitas finansial keluarga.
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko*m menjelaskan, di negara maju, masyarakat membeli asuransi karena kesadaran yang tinggi terhadap perlindungan risiko.
“Di negara maju, asuransi merupakan instrumen yang dibeli masyarakat bukan dijual, karena kesadaran terhadap perlindungan risiko yang tinggi,” ujarnya dalam keterangan resmi Senin (1/12).
IFG ingin membawa pola pikir tersebut ke Indonesia agar masyarakat memilih proteksi berdasarkan kebutuhan, bukan sekadar karena penawaran.
IFG menjadikan riset sebagai dasar untuk memahami kebutuhan nyata masyarakat. Dari hasil riset yang dilakukan bersama berbagai universitas, terdapat beberapa temuan khususnya manfaat asuransi:
Baca Juga: 6 Tanda Jelas Kamu Sudah Harus Punya Asuransi Kesehatan Supaya Hidup Lebih Aman
1. Melindungi dari risiko yang sulit diprediksi
IFG menegaskan, asuransi bekerja dengan memetakan berbagai risiko seperti kecelakaan, penyakit, hingga bencana.
Penilaian risiko yang akurat membantu masyarakat memiliki perlindungan ketika kondisi darurat terjadi, sehingga dampak finansial bisa diminimalkan.
2. Premi lebih adil dan proporsional
Perhitungan premi berbasis data memastikan masyarakat membayar sesuai tingkat risiko yang dimiliki. Ini penting agar premi tidak terlalu mahal dan tetap kompetitif, tetapi tetap mampu menutup potensi klaim.
3. Produk proteksi lebih sesuai kebutuhan masyarakat
Riset memungkinkan perusahaan memahami kebutuhan yang belum terpenuhi, misalnya microinsurance, perlindungan untuk risiko kekeringan, atau preferensi generasi digital.
Dengan begitu, produk asuransi menjadi tepat sasaran dan relevan bagi berbagai kelompok masyarakat.
Baca Juga: Yuk, Mengenal Lebih Dalam Asuransi Umum Syariah
4. Mengurangi sengketa klaim
IFG menyebutkan, riset mendukung penyusunan polis yang jelas dan berbasis prinsip minimalisasi risiko. Hal ini membantu memperkecil potensi kesalahpahaman dan memastikan proses klaim berjalan lebih lancar.
5. Membantu masyarakat menghadapi perubahan zaman
Perubahan perilaku konsumen, digitalisasi, dan dinamika ekonomi wilayah membuat kebutuhan proteksi makin beragam.
Melalui riset, perusahaan dapat menyesuaikan produk dengan risiko baru yang muncul, termasuk tantangan ESG
Hexana menegaskan, riset akademik dengan metodologi tepat akan diterjemahkan menjadi strategi bisnis berbasis evidence. IFG ingin menjadikan asuransi semakin dekat dengan kebutuhan riil masyarakat.
Head of IFG Progress Ibrahim Kholilul Rohman bilang, riset dilakukan menggunakan behavioral economics, analisis data mikro, machine learning, hingga survei primer untuk memahami perbedaan tingkat risiko dan karakter masyarakat di berbagai daerah.
Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis riset dalam membangun ekosistem asuransi yang lebih modern dan empatik terhadap kebutuhan publik.
"Asuransi harus makin dekat dengan publik, menjadi pilihan proteksi, bukan sekadar produk yang ditawarkan,” ujarnya.
Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) Tunda Bayar Bunga dan Pendapatan Bagi Hasil 6 Surat Utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News