AturUang

Renovasi Rumah: Panduan Keuangan untuk Proyek yang Berhasil

Renovasi Rumah: Panduan Keuangan untuk Proyek yang Berhasil

MOMSMONEY.ID - Renovasi rumah tidak harus membebani keuangan. Simak dan dapatkan panduan praktis untuk merencanakan dan mengelola biaya proyek.

Proyek perbaikan rumah sering kali menjadi momen yang menggembirakan, karena bisa membawa suasana baru bagi keluarga, mulai dari mempercantik tampilan hingga meningkatkan kenyamanan. 

Namun, di balik semua kegembiraan itu, ada tanggung jawab besar untuk mengelola biaya agar tidak menimbulkan masalah keuangan di masa depan. 

Banyak orang tergoda untuk memulai renovasi tanpa perencanaan yang matang, padahal hal ini bisa berisiko membebani anggaran keluarga. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami pilihan pembiayaan, menyusun anggaran yang realistis, serta mempertimbangkan kontraktor dan rencana tinggal jangka panjang. 

Dengan persiapan yang tepat, proyek perbaikan rumah bisa berjalan lancar, menyenangkan, dan memberikan nilai tambah baik untuk kenyamanan maupun investasi properti di masa depan.

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Penting untuk Finansial Anda

Pilihan pembiayaan proyek perbaikan rumah

Melansir dari laman UNFCU, banyak pemilik rumah tergoda untuk memulai renovasi tanpa memikirkan cara membiayainya, padahal pemilihan metode pembiayaan bisa sangat memengaruhi kestabilan keuangan keluarga. 

Salah satu opsi yang umum digunakan adalah pinjaman dengan jaminan rumah, seperti pinjaman ekuitas rumah atau jalur kredit ekuitas rumah (HELOC).

Pinjaman ekuitas rumah memberikan dana sekaligus yang bisa dicicil dengan pembayaran tetap setiap bulan, sehingga memudahkan perencanaan jangka panjang. 

Sementara itu, HELOC berfungsi mirip dengan kartu kredit dengan batas tertentu, di mana bunga hanya dibayarkan atas jumlah yang benar-benar digunakan.

Karena berbasis agunan, kedua pilihan ini biasanya memiliki bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman tanpa jaminan, sehingga cukup menarik bagi keluarga yang ingin menghemat biaya bunga dalam jangka panjang. 

Namun, penting untuk memahami syarat serta risiko yang mungkin timbul jika cicilan tidak lancar.

Menyusun anggaran proyek perbaikan rumah

Langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah menyusun anggaran sejak awal agar proyek tetap sesuai kemampuan finansial. 

Biaya renovasi bisa berbeda jauh, tergantung pada jenis perbaikan. Proyek yang melibatkan perubahan struktur, sistem kelistrikan, atau perpipaan biasanya menelan biaya lebih tinggi dibanding sekadar mengganti interior.

Banyak keluarga yang terjebak karena hanya memperhitungkan biaya material, tanpa memasukkan cadangan dana untuk pengeluaran tak terduga. 

Menyediakan dana tambahan sekitar 10–20 persen dari total anggaran bisa membantu mengantisipasi lonjakan harga atau kebutuhan tambahan di tengah renovasi.

Berbicara dengan pihak pemberi pinjaman sejak awal juga bermanfaat, karena Anda bisa mendapat gambaran berapa besar pinjaman yang tersedia sesuai nilai rumah dan kemampuan membayar. Dari sini, perhitungan menjadi lebih realistis dan tidak sekadar berandai-andai.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Finansial yang Membuat Moms Lebih Unggul dalam 5 Tahun ke Depan

Memutuskan menggunakan kontraktor atau dikerjakan sendiri

Tidak semua proyek perbaikan rumah harus melibatkan kontraktor, terutama jika sifatnya kecil dan bisa dilakukan sendiri. 

Namun, untuk proyek besar seperti renovasi dapur, kamar mandi, atau pembangunan tambahan ruangan, kehadiran kontraktor sangat diperlukan agar pekerjaan berjalan sesuai standar.

Menghubungi kontraktor sejak awal membantu memperkirakan biaya serta waktu pengerjaan. Diskusi yang dilakukan sejak perencanaan juga memberi ruang untuk menyesuaikan desain atau material sesuai anggaran. 

Hal ini penting, terutama di tengah situasi ekonomi yang masih fluktuatif, di mana harga bahan bangunan bisa berubah sewaktu-waktu.

Pendekatan yang seimbang adalah berbicara dengan pemberi pinjaman dan kontraktor secara bersamaan. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan finansial dan teknis proyek sejak awal, sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasa tertekan dengan anggaran yang terlalu ketat.

Pertimbangan berapa lama akan tinggal di rumah

Faktor terakhir yang sering terlewat adalah mempertimbangkan berapa lama Anda berencana tinggal di rumah tersebut. Jika rumah akan ditempati dalam jangka panjang, renovasi bisa disesuaikan dengan kenyamanan keluarga. 

Namun, jika ada rencana menjual rumah dalam beberapa tahun, sebaiknya pertimbangkan proyek yang benar-benar memberi nilai tambah di pasar.

Tidak semua renovasi meningkatkan harga jual rumah. Misalnya, menambahkan kolam renang atau taman tematik belum tentu diminati pembeli karena biaya perawatannya cukup tinggi. 

Sementara itu, perbaikan pada dapur, kamar mandi, atau sistem energi justru lebih sering dipandang sebagai nilai plus.

Baca Juga: Gen Z Harus Paham soal Keuangan Terutama untuk Masa Pensiun

Konsultasi dengan agen atau profesional real estat bisa memberi wawasan tentang tren pasar perumahan setempat. Dengan begitu, renovasi yang dilakukan tidak hanya memberi kenyamanan keluarga, tetapi juga meningkatkan potensi nilai jual rumah di masa depan.

Moms, empat pertimbangan keuangan penting untuk proyek perbaikan rumah ini bisa menjadi panduan agar setiap langkah lebih aman, terukur, dan tetap sesuai kemampuan keluarga. 

Dengan perencanaan matang, renovasi bukan lagi sekadar impian, melainkan investasi cerdas yang memberi manfaat jangka panjang baik dari sisi kenyamanan maupun nilai properti.

 

Selanjutnya: Hijau Dill Jadi Tren Warna Rumah 2025 yang Segar dan Penuh Nuansa Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News