M O M S M O N E Y I D
BisnisYuk

Persaingan di Bisnis Skincare Kian Ketat, Tetap Tenang Jalani dengan Cara Ini

Persaingan di Bisnis Skincare Kian Ketat, Tetap Tenang Jalani dengan Cara Ini
Reporter: Francisca Bertha Vistika  |  Editor: Francisca bertha


MOMSMONEY.ID - Industri lokal kian tumbuh dan dominasi pasar. Untuk bisa bersaing perlu konsistensi dalam berinovasi. 

Data BPOM mencatat bahwa industri kosmetika mengalami kenaikan jumlah perusahaan hingga 20,6%.  Sebanyak 819 industri kosmetika bertambah menjadi 913 industri terhitung dari tahun 2021 hingga Juli 2022, termasuk UMKM di industri tersebut yang naik signifikan sebesar 83%.

Berdasarkan riset Nielsen, di triwulan pertama tahun 2022 ini, produk kecantikan termasuk yang berkontribusi besar pada pertumbuhan penjualan di e-commerce, bahkan pertumbuhannya di atas 10% di e-pos market.

Nilai ini lebih tinggi dibandingkan kategori lain di kelompok fast moving consumer good (FMCG),

Potensi industri kecantikan di Indonesia memang sangat dinamis sehingga membuat semakin banyak pelaku usaha di industri kecantikan bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Baca Juga: 5 Cara Menggunakan Sunscreen yang Tidak Bikin Wajah Kusam

Anugrah Pakerti, Founder & CEO of AVO Innovation Technology, mengatakan bahwa bersaing di pasar lokal memang sekarang ini menjadi tantangan. Akan tetapi terdapat ruang terbuka untuk bisa berkembang di sektor skincare. 

Salah satunya, diperlukan konsistensi dalam melakukan continuous improvement dalam pengembangan inovasi-inovasi produk melalui pendekatan humanis.

"Oleh karena itu, masyarakat dapat menerima produk kami bukan karena faktor ‘dikasihani’ sebagai produk lokal, tetapi lebih karena kualitas produk terbaik sebagai value utama yang kami tawarkan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima MOMSMONEY, Rabu (4/10). 

Menurut Anugrah, produk lokal harus bisa gesit dalam melakukan inovasi bisnis dan menghasilkan produk sesuai dengan selera dan kebutuhan terkini pelanggan.

Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Wajah Memerah Setelah Pakai Skincare yuk

Dirinya mengingatkan kepada para pebisnis untuk memperhatikan pula pemilihan platform yang tepat dala menjangkau konsumen pada titik perjalanan konsumen yang relevan untuk meningkatkan reputasi brand. Misalnya saja dalam memanfaatkan channel marketplace. 

Di tengah banyak sekali channel live streaming di e-commerce ataupun social commerce, sebagai brand yang memiliki nilai tertentu diperlukan kecermatan dalam memanfaatkan beragam tools ini sesuai dengan identitas produk yang dibangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

14 Inspirasi Warna Cat Dapur yang Bikin Mood Naik dan Ruangan Terlihat Lebih Cerah

Temukan inspirasi warna cat rumah yang bikin suasana makin hangat, cerah, dan modern agar hunian terasa lebih hidup dan nyaman setiap hari.

14 Warna Rumah yang Bikin Hunian Terasa Lebih Fungsional dan Modern

Simak cara sederhana menghindari dekorasi yang membuat rumah tampak kurang rapi agar hunian terasa lebih modern dan nyaman.

7 Alasan Mengapa Kartu Kredit Wajib Dibawa Saat Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini

Berikut keuntungan pakai kartu kredit saat liburan luar negeri di 2025 agar lebih aman dan praktis di tengah kebutuhan zaman modern saat ini.

Prediksi Laga Jerman vs Slovakia (18/11), Adu Taktik Penentu Tiket Piala Dunia 2026

Simak prediksi pertandingan Jerman vs Slovakia di Red Bull Arena Leipzig, 18 November 2025 pukul 02.45 WIB di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Cara Mengatur Keuangan untuk Orang Tua Baru agar Tetap Aman

Berikut cara santai tapi efektif mengatur keuangan untuk orang tua baru agar lebih siap untuk menghadapi kebutuhan saat ini. Catat ulasannya, ya.

Buat Para Pekerja, Mengelola dan Mengembangkan Uang Tidak Harus Rumit lo

Para pekerja perlu memahami bahwa mengelola dan mengembangkan uang tidak harus rumit.                 

Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 18 November 2025: Sangat Produktif!

Berikut ramalan zodiak besok Selasa 18 November 2025, dinamika pekerjaan dan kondisi keuangan setiap zodiak bergerak cukup dinamis. 

Panorama Jalur Jakarta-Bandung jadi Daya Tarik, Pelanggan KA Parahyangan Naik 41,75%

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2025 total pelanggan KA Parahyangan mencapai 728.949 orang.

BI Rate Diproyeksi Turun, Intip Rekomendasi Saham Pekan Ini dari IPOT

Investor pekan ini diperkirakan akan memburu sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga.        

Pasar Karbon Kian Serius, Ini Proyek Unggulan Indonesia

​APP Group memperkenalkan dua proyek yaitu Riau Wetlands Heritage dan SEPaC Reserve di COP30 Belem, Brazil.