MOMSMONEY.ID - Perkembangan sektor kesehatan di Indonesia berhasil memicu terobosan baru dalam perawatan pasien yang berbasis data.
Sistem kesehatan Indonesia berkembang pesat dalam hal digitalisasi, didorong oleh agenda transformasi Kementerian Kesehatan serta meningkatnya kebutuhan akan data yang terpercaya, dapat saling terhubung, dan sistem bertenaga AI.
Founder dan CEO InterSystems Terry Ragon mengatakan, Asia Tenggara adalah pusat inovasi. Namun, sektor kesehatan di Asia masih menghadapi tantangan, seperti sistem lama yang terfragmentasi, literasi digital yang belum merata, dan kekhawatiran publik soal keamanan data.
Informasi saja, InterSystems merupakan penyedia teknologi data kreatif yang mengelola lebih dari satu miliar rekam medis di seluruh dunia.
InterSystems melihat sektor kesehatan di Indonesia menerima dukungan kebijakan progresif, investasi yang terus meningkat, serta dapat menjalin ekosistem kolaboratif yang menghubungkan keahlian global dengan inovasi lokal.
Baca Juga: Ini Manfaat Digitalisasi Rumah Sakit bagi Pasien, dari Rekam Medis hingga ASI Perah
Hal tersebut mendukung Indonesia bisa menjadi penggerak utama transformasi kesehatan digital di Asia.
Luciano Brustia, Regional Managing Director Asia Pacific InterSystems, menegaskan, transformasi kesehatan Indonesia bukan hanya pencapaian nasional, melainkan juga katalis untuk negara-negara lain di kawasan.
"Kepemimpinan yang visioner, kolaborasi lintas industri, serta kesiapan untuk mengadopsi teknologi yang aman dan dapat diperluas menjadi tolok ukur baru," kata Luciano dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9).
Nah, InterSystems memiliki sistem rekam medis elektronik InterSystems TrakCare®, yang digunakan oleh banyak rumah sakit dan laboratorium di Indonesia, seperti Prodia, EMC Healthcare, Tzu Chi Hospital, EKA Hospital, Pondok Indah Group, Asia One Healthcare, dan Bali International Hospital.
Baca Juga: Primaya Hospital PGI Cikini Resmikan Pain Management Center, Tangani Nyeri Sejak Dini
Jusup Halimi, CEO EMC Healthcare, mengatakan, InterSystems IntelliCare dirancang agar tenaga medis bisa lebih fokus pada pasien, sementara data pasien mengalir aman dan instan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
InterSystems juga punya agentic AI di InterSystems IntelliCare, yang akan menjadi asisten cerdas bagi tenaga medis untuk membantu merencanakan dan mengeksekusi tugas, menghemat waktu, serta meningkatkan kualitas keputusan.
Dr. Noel Yeo, Chief Commercial & Operations Officer Bali International Hospital, menggarisbawahi bagaimana inovasi layanan dan pemanfaatan TrakCare mampu merevolusi praktik perawatan di Indonesia.
Mulai dari konsultasi berbasis AI dan wawasan pasien, avatar AI yang membantu dokter dengan tugas rutin, hingga berbagi data lintas sektor kesehatan yang mulus, menjembatani visi kebijakan dengan praktik klinis.
Selanjutnya: IHSG Melemah 0,20% ke 7.869 pada Sesi I Kamis (4/9), SCMA, ANTM, AMRT Top Losers LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News