M O M S M O N E Y I D
Santai

Perempuan Muda Indonesia Bersuara di Forum Iklim Dunia, Perbaiki Wilayah Pesisir

Perempuan Muda Indonesia Bersuara di Forum Iklim Dunia, Perbaiki Wilayah Pesisir
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Perubahan iklim yang membuat Bumi semakin panas mulai berdampak lebih nyata dalam kehidupan manusia.

Icheiko Ramadhanty, aktivis energi bersih dari Gawirea (Girls and Women in Renewable Energy Academy), mengamati, ancaman Bumi yang semakin panas nyata terjadi dan berdampak buruk bagi desa pesisir di Indonesia. 

Perubahan iklim membuat laut naik, cuaca berubah cepat, dan hasil tangkapan ikan oleh nelayan menurun. Banyak keluarga nelayan juga kehilangan pendapatan karena pola melaut tidak lagi bisa diprediksi.

"Contohnya di Ambon. Saya melihat sendiri bagaimana perempuan pesisir di sana harus kehilangan penghasilan dari menjual olahan ikan, karena laut makin tercemar dan hasil tangkapan makin sedikit," kata Icheiko dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11). 

Bulan ini, langkah Icheiko membawanya jauh dari garis pantai menuju forum dunia. Ia terbang ke Brasil untuk menghadiri forum iklim terbesar di dunia, COP30, sebagai satu dari 16 pemimpin muda Selatan Global yang hadir di Belém, hingga 21 November 2025 pekan lalu.

Keterlibatannya di Gawirea dalam membantu masyarakat pesisir memahami energi terbarukan dan ketahanan iklim, mengantarnya terpilih oleh Life of Pachamama yang bermarkas di Kolombia. 

Baca Juga: Begini Dampak Perubahan Iklim Bagi Perempuan dan Anak di Wilayah Pesisir

Icheiko mewakili suara perempuan, masyarakat pesisir, dan orang muda Indonesia dalam mendorong keadilan iklim. Sebagai Communications and Community Development Manager di Gawirea, Icheiko meyakini bahwa solusi iklim harus berakar dari mereka yang paling dekat dengan dampaknya.

"Dalam COP30, saya ingin lebih bersuara dalam menekan negara-negara kaya dan pencemar utama menunaikan tanggungjawabnya," ujarnya.

"Yaitu menghadirkan pendanaan iklim yang memadai, tanpa menambah utang dan tanpa syarat, serta memastikan Loss and Damage Fund benar-benar terisi dan bisa diakses oleh yang membutuhkan," imbuh dia.

Ia mengingatkan, COP30 berlangsung di tengah situasi global yang semakin terpolarisasi, namun juga penuh peluang. Di satu sisi, kita menyaksikan ketidakpastian politik dan komitmen yang goyah, bahkan dari negara maju.

Di sisi lain, transisi menuju energi terbarukan tumbuh pesat dan menjadi harapan nyata bagi masa depan. Namun, semua ini tidak akan berarti tanpa keadilan iklim.

Menggerakkan energi dari komunitas

Melalui Gawirea, Icheiko ikut membangun pemahaman tentang energi terbarukan di komunitas yang paling terdampak krisis iklim.

Baca Juga: Humanis: Aksi Iklim yang Adil Harus Sensitif Gender

Bersama timnya, ia menjalankan program Net Zero Heroes, kurikulum pembelajaran energi bersih yang sudah menjangkau lebih dari 1.000 orang muda di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Sekitar 80 persen peserta adalah perempuan.

"Kami ingin orang muda tahu apa itu krisis iklim dan paham langkah praktis untuk menanganinya," sebut Icheiko.

Program ini mengajarkan dasar transisi energi, keadilan iklim, dan cara mengembangkan proyek kecil di komunitas masing-masing.

Beberapa alumni kini menjalankan inisiatif seperti pengolahan sampah rumah tangga, konservasi mangrove, dan pemanfaatan panel surya di daerah terpencil.

Bagi Icheiko, memperjuangkan energi bersih berarti memberi ruang bagi masyarakat untuk bertahan. Ia melihat ketimpangan besar dalam akses terhadap listrik dan teknologi di berbagai wilayah Indonesia.

"Banyak keluarga di daerah pesisir atau pulau kecil masih bergantung pada genset. Sementara kota besar membicarakan mobil listrik. Kesenjangan ini harus diubah," ungkapnya.

Pengalaman di lapangan ini membentuk pandangannya tentang pentingnya demokratisasi kebijakan iklim.

Selanjutnya: Mandiri Sahabatku Hadir di Ansan, Bekali PMI Korea Literasi Finansial dan Usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

5 Penghuni Kripto Top Gainers 24 Jam, Kaspa yang Melejit 15% Salah Satunya

Di pasar yang sedang memantul naik, Kaspa (KAS) melaju ke puncak kripto top gainers 24 jam.         

Harga Emas Hari Ini Naik Ditopang Optimisme Penurunan Suku Bunga The Fed

Harga emas hari ini di pasar global naik tipis 0,2%, setelah pada sesi kemarin ditutup naik hampir 2%.

Promo Domino's Pizza Papi Duo November 2025, Ada Diskon 50% Bebas Pilih Medium Pizza

Promo Domino's Pizza Papi Duo hemat selama November 2025. Nikmati 2 Pizza hanya Rp 50.000 saja per Pizza dan bebas pilih Medium Pizza.

Nutrisi Medis Seimbang Kurangi Stunting dan Infkesi sekaligus Beban Biaya Kesehatan

Pendekatan berbasis nutrisi bisa menjadi langkah preventif yang efektif untuk memutus rantai masalah gizi dan infeksi.

Daftar 7 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik Tahun 2025

Berikut ini rekomendasi sepatu lari terbaik tahun 2025 bisa dipakai untuk atlet maraton maupun untuk Anda yang hobi lari. 

6 Lipstik Warna Soft yang Cocok untuk Guru di Sekolah, Ini Pilihan Terbaiknya!

Lipstik warna soft yang cocok untuk Guru biasanya berwarna nude dan pink. Kalau warna kulitmu sawo matang, hindari warna nude kekuningan.

Xiaomi 17 Pro Punya Magic Back Screen 2,7 Inci di Dalam Modul Kamera, Ini Detailnya

 Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max bawa fitur magic back screen berukuran 2,7 inci di bagian dalam modul kamera. 

Bank DBS dan Mandiri Investasi Tawarkan ETF Gold, Cara Baru Investasi Emas

Bank DBS dan Mandiri Investasi menjalin kerjasama referral untuk pengelolaan KPD ETF Gold sebagai cara baru investasi emas di Indonesia. 

10 Promo Payday Kuliner November 2025, Jajan Hemat dari Starbucks hingga HokBen

Gajian tiba, saatnya berburu promo Payday di resto populer. Ada sederet promo spesial dari Starbucks hingga HokBen tawarkan harga serba hemat.

Perempuan Muda Indonesia Bersuara di Forum Iklim Dunia, Perbaiki Wilayah Pesisir

Girls and Women in Renewable Energy Academy membantu masyarakat pesisir memahami energi terbarukan dan ketahanan iklim.