MOMSMONEY.ID - Perjalanan beberapa pasangan yang ingin memiliki anak tidaklah berjalan mulus. Infertilitas pria jadi salah satu penyebab susahnya mendapatkan kehamilan. Nah, sebenarnya seperti apa ciri-ciri infertilitas pria? Dan apa saja penyebabnya?
Pada kesempatan kali ini, Momsmoney akan menguraikan ciri-ciri infertilitas pada pria dan penyebabnya. Pejuang garis dua mari simak dengan seksama!
Baca Juga: Tingkatkan Kesuburan dan Peluang Hamil, Begini Cara Detoks Rahim Alami Moms
Ciri-ciri Infertilitas pada Pria
Infertilitas pada pria seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga terjadi kesulitan dalam mencoba untuk memiliki anak. Namun, beberapa tanda berikut ini bisa diindikasikan sebagai ciri-ciri infertilitas pada pria:
- Masalah fungsi seksual, bisa berupa kesulitan dalam ejakulasi, volume ejakulasi yang rendah, penurunan libido, atau kesulitan dalam mempertahankan ereksi yang dikenal sebagai disfungsi ereksi
- Mengalami nyeri, pembengkakan, atau adanya benjolan yang tidak biasa di area testis
- Beberapa kondisi genetik yang mempengaruhi kesuburan juga dapat menyebabkan masalah berulang pada sistem pernapasan
- Anosmia (ketidakmampuan untuk mencium bau)
- Ginekomastia (pertumbuhan payudara abnormal pada pria)
- Kehilangan rambut wajah atau tubuh menunjukkan adanya kelainan kromosom atau hormonal
- Jumlah sperma kurang dari 15 juta per mililiter semen atau total sperma kurang dari 39 juta per ejakulasi
Baca Juga: Mau Cepat Hamil? Terapkan Gaya Hidup Sehat Berikut untuk Jaga Kesuburan Rahim
Penyebab Infertilitas Pria
Melansir dari Mayo Clinic, di bawah ini adalah faktor yang bisa menyebabkan infertilitas pada pria:
1. Varikokel
Pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis ini adalah penyebab paling umum dan reversibel dari infertilitas pria. Meski belum jelas alasan pastinya, diduga varikokel berkaitan dengan aliran darah yang tidak normal, yang berdampak pada kualitas dan kuantitas sperma.
2. Infeksi
Beberapa jenis infeksi bisa mengganggu produksi atau kesehatan sperma atau menyebabkan jaringan parut yang menghalangi perjalanan sperma. Ini termasuk peradangan pada epididimis (epididimitis) atau testis (orkitis) dan infeksi menular seksual seperti gonore atau HIV.
Baca Juga: Susah Hamil? Ketahui Gejala Infertilitas pada Wanita dan Faktor Penyebabnya
3. Masalah Ejakulasi
Ejakulasi retrograde, di mana sperma masuk ke kandung kemih selama orgasme dan tidak keluar dari penis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh diabetes, cedera tulang belakang, obat-obatan, atau operasi pada kandung kemih, prostat, atau uretra.
4. Antibodi Anti-Sperma
Terkadang, sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi sperma sebagai objek yang merugikan dan mencoba menghilangkannya.
5. Tumor
Baik kanker maupun tumor non-kanker dapat memengaruhi organ reproduksi pria secara langsung, melalui kelenjar yang mengatur hormon reproduksi, seperti kelenjar pituitari, atau melalui sebab yang tidak diketahui.
Baca Juga: Agar Terhindar PCOS, Konsumsi 4 Teh Herbal Penyeimbang Hormon Perempuan Ini
6. Testis yang Tidak Turun
Pada beberapa pria, satu atau kedua testis mungkin tidak turun ke skrotum selama perkembangan janin, yang bisa mengurangi kesuburan.
7. Ketidakseimbangan Hormonal
Gangguan pada testis atau masalah pada sistem hormonal lain seperti hipotalamus, hipofisis, tiroid, dan kelenjar adrenal bisa menyebabkan infertilitas. Misalnya, rendahnya tingkat testosteron atau hipogonadisme laki-laki dan masalah hormonal lain.
8. Penyumbatan Pada Saluran Sperma
Kerusakan atau penyumbatan pada tabung yang membawa sperma. Ini bisa disebabkan oleh cedera, operasi, infeksi, atau kondisi bawaan seperti fibrosis kistik, yang dapat menghambat perjalanan sperma.
9. Cacat Kromosom
Gangguan genetik seperti sindrom Klinefelter, di mana seorang pria lahir dengan dua kromosom X dan satu Y, bisa menyebabkan perkembangan abnormal pada organ reproduksi pria.
Baca Juga: Kebiasaan Makan untuk Meningkatkan Kehidupan Seks, Pasutri Wajib Coba!
10. Masalah Seksual
Mengalami masalah seksual termasuk kesulitan mempertahankan ereksi, ejakulasi dini, seks yang menyakitkan, kelainan anatomi seperti hipospadia, atau masalah psikologis yang mengganggu aktivitas seksual.
11. Penggunaan Obat
Beberapa obat, termasuk penggunaan steroid anabolik atau terapi penggantian testosteron jangka panjang, dan obat untuk pengobatan kanker dapat mengganggu produksi sperma dan menurunkan kesuburan.
12. Radiasi atau Sinar-X
Paparan radiasi bisa mengurangi produksi sperma, yang kadang kembali normal atau bisa permanen terganggu pada dosis tinggi.
Baca Juga: Atasi PCOS, Ini 6 Keuntungan Minum Spearmint Tea
13. Panas Berlebih pada Testis
Suhu tinggi yang berkepanjangan bisa mempengaruhi produksi dan fungsi sperma. Faktor-faktor seperti sering menggunakan sauna, duduk lama, memakai pakaian ketat, atau bekerja dengan laptop di pangkuan bisa meningkatkan suhu skrotum dan berpotensi mengurangi produksi sperma.
Jika Anda atau pasangan Anda menunjukkan salah satu dari ciri-ciri infertilitas pada pria ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Tes kesuburan untuk pria relatif sederhana dan melibatkan analisis sampel sperma untuk mengevaluasi jumlah, bentuk, dan motilitas sperma.
Berdasarkan hasil tersebut, dokter bisa menyarankan pengobatan yang mungkin meliputi obat-obatan, prosedur bedah, atau teknik reproduksi berbantu seperti inseminasi buatan atau IVF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News