MOMSMONEY.ID - Pasar aset kripto sedang konsolidasi belakangan ini. Namun, menilik ke belakang, tren bullish di pasar kripto di sepanjang November ini berhasil menorehkan rekor pada beberapa aset kripto.
Berikut ini beberapa rekor di pasar kripto yang terjadi baru-baru ini:
1. Bitcoin
Mengutip data coinmarketcap.com Bitcoin (BTC) menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH) di US$ 99.655 atau setara Rp 1,5 miliar pada 23 November 2024. Hanya, belakangan harganya melandai ke sekitar US$ 96.900 hingga Sabtu (30/11) pukul 15.28 WIB.
Sepanjang November, harga BTC melonjak 40,8%. Dus, mencatatkan rekor sebagai kenaikan bulanan terbesar dalam sejarah aset kripto pionir ini.
Kapitalisasi pasar Bitcoin yang naik menjadi US$ 1,9 triliun juga mendongkrak kapitaliasi pasar kripto secara global kini mencapai US$ 3,4 triliun.
2. Theter (USDT)
Menurut catatan pedagang aset kripto Indodax, stablecoin Theter (USDT) turut mencetak sejarah baru. Kapitalisasi pasar stablecoin mencatat rekor tertinggi sebesar US$ 195 miliar atau sekitar Rp 3.016 triliun. Ini didorong oleh peningkatan permintaan aset digital yang stabil di tengah volatilitas pasar.
Mengutip coinmarketcap.com, Sabtu (30/11) pukul 15.54 WIB, USDT dihargai US$ 1, naik 0,06% dalam 24 jam terakhir.
3. Altcoin
Tren positif juga terlihat di segmen altcoin, seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL). Keduanya naik tajam seiring dengan laju harga Bitcoin.
Harga Ethereum dan Solana naik lebih dari 50% sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Kemenangan Trump disambut baik pasar aset kripto, sebab dia diyakini pro terhadap aset kripto.
Solana mengukir rekor all time high di US$ 263,84 pada 23 November lalu. Sedangkan, Ethereum hingga kini berada di level harga tertinggi enam bulan terakhir. ETH dibanderol US$ 3.684 hingga Sabtu (30/11) sore.
Selain itu, Dogecoin (DOGE) sebagai memecoin nomor satu, melonjak 180%. Kripto yang kerat kaitannya dengan Elon Musk, pendiri Tesla ini, menyentuh harga US$ 0,48000 pada 23 November lalu. Ini harga tertingginya lebih dari tiga tahun terakhir. Cuma, belakangan harga DOGE konsolidasi ke sekitar US$ 0,4306 hingga Sabtu (30/11) sore.
Hati-hati risiko koreksi
Menurut CEO INDODAX, Oscar Darmawan, dukungan investor institusional menjadi pendorong utama momentum bullish pasar aset kripto baru-baru ini.
Bitcoin ETF AS mencatatkan aliran dana masuk atau inflow kumulatif lebih dari US$ 30 miliar selama pekan terakhir November, dengan BlackRock menambah kepemilikan sebesar 21.304 BTC atau setara US$ 2,05 miliar. Total, BlackRock kini menguasai hampir setengah juta BTC, senilai US$ 48,62 miliar.
Volume perdagangan harian Bitcoin naik menjadi US$ 50 miliar. Sementara, volume perdagangan stablecoin menjadi US$ 118 miliar, yang menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan likuiditas yang ditawarkan oleh stablecoin.
Sentimen pasar yang positif juga tercermin dari kapitalisasi pasar memecoin, yang mencapai US$ 124 miliar. Optimisme ini didukung oleh ekspektasi kebijakan ramah kripto di bawah pemerintahan baru AS nantinya, serta peningkatan aktivitas komunitas kripto.
Kata Oscar, lonjakan harga Bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin. Aset seperti Ethereum dan altcoin lainnya ikut naik mengekor tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin. "Fenomena ini menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar," kata dia, mengutip siaran pers, Sabtu (30/11).
Di samping itu, Oscar bilang, stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar. Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar.
Memecoin juga naik signifikan, membuktikan pengaruh komunitas kripto dalam membentuk narasi pasar. Namun, Oscar mengingatkan investor untuk berhati-hati, karena memecoin cenderung memiliki volatilitas tinggi dan kurang memiliki utilitas jangka panjang dibandingkan aset utama, seperti Bitcoin dan Ethereum.
Dia menyarankan penting untuk berhati-hati. Apalagi, kondisi pasar yang jenuh beli atau overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek. "Sebaiknya, investor memantau level support dan resistance kunci untuk mengelola risiko," saran Oscar.
Meski begitu, menurut Oscar, dengan momentum yang terus terjaga, Bitcoin masih berpeluang menembus angka psikologis US$ 100.000 dalam beberapa waktu ke depan. Dus, ini dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News