MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, makan singkong untuk diet turun berat badan bagus atau tidak, ya? Cari tahu jawabannya di sini, yuk!
Di tengah tren hidup sehat dan gaya makan seimbang, pilihan menu diet semakin luas. Tidak hanya oatmeal, roti gandum, ataupun buah sebagai sarapan, makanan tradisional pun mulai dilirik kembali. Salah satunya adalah singkong, sumber karbohidrat lokal yang sejak dulu menjadi pangan pokok di banyak daerah di Indonesia.
Yang menarik, banyak orang mulai mencoba mengganti nasi dengan singkong saat diet. Namun, makan singkong untuk diet turun berat badan bagus atau tidak sebenarnya?
MomsMoney akan membahasnya. Yuk, simak sampai akhir!
Baca Juga: 10 Snack untuk Diet yang Rendah Kalori, Mau Coba Konsumsi?
Nutrisi dalam Singkong
Mengacu dari laman Verywell Fit, satu porsi singkong mengandung sekitar 165 kalori yang sebagian besar berasal dari karbohidrat. Total karbohidratnya mencapai 39 gram dengan serat sekitar 1,9 gram dan gula alami 1,8 gram. Ini berarti singkong merupakan sumber pati yang cukup tinggi.
Jika dibandingkan dengan gandum, singkong memiliki gula yang lebih rendah dan serat yang lebih tinggi sehingga indeks glikemiknya cenderung lebih rendah dibandingkan sebagian besar biji bijian utama. Singkong dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk Anda yang ingin menjaga kadar gula darah agar lebih stabil.
Kandungan lemak dalam singkong sangat rendah, kurang dari 1 gram per cangkir, sehingga termasuk makanan rendah lemak. Namun, jumlah lemak bisa meningkat jika singkong diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan mentega.
Untuk protein, singkong hanya menyediakan sekitar 1,4 gram per porsi sehingga tidak bisa dijadikan sumber protein utama. Namun daun singkong dapat menjadi alternatif, karena protein di dalamnya lebih tinggi dan dapat melengkapi kebutuhan harian.
Dari sisi vitamin dan mineral, singkong mengandung kalium, vitamin C, serta vitamin B kompleks (kecuali B12). Selain itu terdapat pula vitamin A, magnesium, selenium, kalsium, dan zat besi dalam jumlah tertentu.
Baca Juga: Daftar Makanan Rebusan untuk Dikonsumsi saat Diet dalam Seminggu
Makan Singkong untuk Diet Turun Berat Badan Bagus atau Tidak?
Mengutip dari Healthline, singkong memiliki kandungan pati resisten yang cukup tinggi. Pati ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah, membuat rasa kenyang bertahan lebih lama, serta menekan keinginan untuk makan berlebih. Hal ini berpotensi mendukung pengelolaan berat badan dan menurunkan risiko obesitas serta diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa serat dalam sayuran akar termasuk singkong dapat membantu mengurangi keinginan makan makanan yang manis, asin, dan tinggi lemak. Serat yang cukup dapat membuat Anda merasa lebih kenyang, sehingga asupan makanan bisa lebih terkontrol.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjadikan singkong sebagai menu diet harian. Kalori singkong tergolong tinggi dan masih lebih besar dibandingkan ubi jalar atau wortel yang kalorinya lebih rendah. Karena itu, jumlah konsumsi singkong sebaiknya dibatasi dan tetap diimbangi dengan makanan lain agar diet tetap seimbang.
Selain itu, singkong mentah mengandung glikosida sianogenik yang dapat menghasilkan sianida di dalam tubuh. Jika tidak diolah dengan benar, racun ini berpotensi menyebabkan gangguan tiroid, kerusakan organ, hingga kematian. Cara terbaik untuk mengurangi risiko ini adalah mengolah singkong dengan benar, misalnya direndam terlebih dahulu dan dimasak hingga matang sempurna.
Perlu diketahui juga bahwa proses pengolahan seperti mengupas, memotong, dan memasak dapat menurunkan kandungan serat, vitamin, mineral, serta pati resisten dalam singkong. Perebusan biasanya dapat mempertahankan nutrisi lebih baik dibandingkan metode lain seperti penggorengan.
Baca Juga: 15 Menu Diet Turun Berat Badan untuk Sarapan Pagi
Jadi, makan singkong untuk diet turun berat badan bagus atau tidak? Singkong bisa menjadi pilihan makanan yang bagus untuk diet karena mengandung pati resisten dan serat yang membantu mengontrol nafsu makan serta menjaga gula darah tetap stabil.
Namun, konsumsi tetap perlu dibatasi karena kalori singkong cukup tinggi dan harus diimbangi dengan makanan lain agar diet lebih seimbang. Pengolahan yang benar juga sangat penting untuk menghilangkan racun alami dalam singkong dan menjaga manfaat nutrisinya. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya: Rupiah Berpotensi Melemah Lagi Selasa (9/12), Ini Sentimen Penggeraknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News