Bugar

KLB Campak di Sumenep, Menkes Sebut Campak Lebih Menular daripada COVID-19

KLB Campak di Sumenep, Menkes Sebut Campak Lebih Menular daripada COVID-19

MOMSMONEY.ID - Tinjau kasus KLB campak di Sumenep, Menkes sebut campak lebuh menular daripada COVID-19!

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah cepat menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang meluas di Kabupaten Sumenep. Melansir dari laman Kominfo Jatim, tercatat ada 2.035 kasus suspek campak, dengan 17 orang meninggal dunia. Wabah ini telah menjangkiti 26 kecamatan sehingga resmi ditetapkan sebagai KLB.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendistribusikan 9.825 vial vaksin Measles and Rubella (MR). Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim berkoordinasi erat dengan Dinas Kesehatan setempat serta Kementerian Kesehatan dalam upaya pengendalian wabah. “KLB campak di Sumenep adalah tanggung jawab bersama. Kami terus berkomunikasi dengan semua pihak terkait,” ujarnya.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Makanan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami Menurut Ahli

ORI di Seluruh Puskesmas

Langkah lanjutan dilakukan melalui Outbreak Response Immunization (ORI) yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 6 tahun. Kegiatan ini berlangsung serentak sejak 25 Agustus hingga 14 September 2025 di semua puskesmas terdampak. Menurut Khofifah, vaksinasi MR diberikan tanpa memperhitungkan riwayat imunisasi sebelumnya demi mempercepat perlindungan.

Selain ORI, dilakukan pula on the job training (OJT) bagi tenaga kesehatan terkait kajian epidemiologi KLB Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Upaya ini diperkuat dengan koordinasi lintas wilayah, termasuk Madura Raya dan Surabaya, guna mencegah perluasan kasus.

Khofifah menegaskan bahwa cakupan vaksinasi minimal harus mencapai 95% agar kekebalan kelompok terbentuk. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala campak, melakukan isolasi mandiri bila masih ringan, dan segera mencari pertolongan medis bila kondisi memburuk. “Jangan lupa konsumsi vitamin A untuk memperkuat daya tahan tubuh,” tambahnya.

Campak Lebih Menular daripada COVID-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang meninjau langsung penanganan KLB menekankan bahwa campak merupakan penyakit paling mudah menular di dunia. “Kalau COVID-19, satu orang bisa menularkan ke dua atau tiga orang. Sedangkan campak, satu kasus bisa menulari hingga 18 orang,” jelasnya dalam laman Kemkes.

Tingkat penularan atau reproduction rate (R0) campak yang mencapai 17–18 membuatnya menyebar sangat cepat di tengah populasi. Namun, menurut Menkes, ada kabar baik karena vaksin MR terbukti efektif. “Kalau sudah divaksin, orang tidak akan tertular campak lagi,” ujarnya.

Baca Juga: 6 Jus Sayur Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Target 70 Ribu Anak Divaksin

Kemenkes menargetkan 70 ribu anak di Sumenep menerima vaksin campak dalam kurun dua minggu. Pemerintah juga memastikan ketersediaan stok, yakni 11 ribu vial vaksin yang cukup untuk melindungi sekitar 80 ribu anak.

“Kalau target ini tercapai, angka kasus campak akan turun drastis,” kata Budi. Ia juga mengingatkan bahaya hoaks vaksinasi yang beredar luas. Informasi palsu tersebut, menurutnya, telah membuat sebagian masyarakat menolak imunisasi, bahkan berujung pada korban jiwa. “Itu sangat berbahaya dan merugikan. Kita tidak boleh kalah oleh berita bohong,” tegasnya.

Selain imunisasi, masyarakat diminta menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menerapkan protokol kesehatan, serta segera membawa anak ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala khas campak seperti demam, batuk, pilek, mata merah, hingga ruam.

Khofifah memastikan dirinya akan turun langsung meninjau ke Sumenep. “Mudah-mudahan seluruh ikhtiar ini dimudahkan, dan masyarakat Jawa Timur senantiasa diberi kesehatan,” ujarnya.

KLB campak di Sumenep menjadi pengingat bahwa penyakit menular klasik seperti campak masih bisa menjadi ancaman serius bila pencegahan diabaikan. Imunisasi massal adalah kunci untuk memutus rantai penularan. Sinergi pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan agar target vaksinasi tercapai, sehingga anak-anak terlindungi dan herd immunity terbentuk.

Baca Juga: Pilihan Susu yang Aman Diminum oleh Penderita Kolesterol Tinggi

 

Selanjutnya: Stok Kosong, Kementerian ESDM Bakal Panggil Pimpinan SPBU Swasta Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News