MOMSMONEY.ID - Harga emas bergerak volatil. Pada pekan lalu harga emas naik tipis ke US$ 1.925 per ons troi. Kenaikan tersebut terjadi setelah mengalami pergerakan fluktuatif khususnya setelah pengumuman kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, Senin (25/9), harga emas menurun 0,06% ke US$ 1.924.
Monex Invesntindo Futures, dalam riset, Senin (25/9), menjabarkan sentimen yang mempengaruhi pergerakan emas spot adalah pertama, bank sentral AS The Fed pekan lalu mempertahankan suku bunga acuannya di 5,25%-5,5%. Namun, keputusan tersebut menyisakan peluang kenaikan pada November dan Desember mendatang.
Selain itu, ketika suku bunga sudah mencapai puncaknya, maka The Fed akan mempertahankannya dalam waktu yang lebih lama. Alhasil, harga emas tertekan, tetapi tetap mampu perlahan bangkit setelah indeks dolar AS menurun.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Hari Ini Senin 25 September2023
Kedua, kisruh politik di AS menjadi salah satu yang menekan indeks dolar AS. Masalah anggaran belanja kembali berisiko memicu shutdown atau penutupan sementara pemerintah AS.
Hingga akhir pekan kemarin, Partai Republik menolak rancangan anggaran yang diajukan pemerintah dan meminta untuk melakukan pengurangan belanja. Jika sampai 30 September belum tercapai kesepakatan, maka pemerintah AS akan mengalami shutdown pada 1 Oktober.
Hal tersebut memberikan tekanan bagi dolar AS dan berpeluang membuat harga emas naik pada perdagangan hari ini.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi buy untuk produk emas:
- Entry Price:$1.924,00 - $1.925,00
- Level Support 1: $1.923,50
- Level Support 2: $1.922,50
- Level Resistance 1: $1.925,50
- Level Resistance 2: $1.926,50
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News