MOMSMONEY.ID - Harga emas bergerak naik setelah imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) turun.
Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8), harga emas pukul 08.24 naik 0,13% ke US$ 1.922 per ons troi.
Menurut riset Monex Investindo Futures, Selasa (29/8), harga emas naik karena imbal hasil obligasi AS turun.
Yield obligasi AS teno 10 tahun kemarin turun ke 4,20% dibandingkan penutupan Jumat lalu di 4,23%.
Sekedar mengingatkan, obligasi AS dan emas sama-sama dianggap aset aman (safe haven).
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Ada yang Menguat Selasa (29/8), Naik ke Level Ini
Bedanya emas tidak memberikan yield. Sehingga ketika yield obligasi AS semakin tinggi, emas menjadi kurang menarik.
Perhatian pelaku pasar saat ini terfokus pada rilis data inflasi personal consumption expenditure (PCE) inti dan tenaga kerja AS, termasuk non-farm payrolls (NFP) pada Kamis dan Jumat.
Dua data tersebut merupakan acuan bank sentral AS, The Fed dalam menetapkan suku bunga.
Seperti diketahui, Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat pekan lalu mengatakan, siap menaikkan suku bunga lagi jika diperlukan guna meredam inflasi.
Sehingga, rilis dua data tersebut akan menjadi perhatian utama pelaku pasar.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Hari Ini 29 Agustus
Sebelum rilis data di atas, harga emas diproyeksikan masih akan bergerak volatil dan berpeluang naik pada perdagangan sesi Asia Selasa (29/8/2023).
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi buy untuk produk emas:
- Entry Price: 1.921,80 - 1.922,65
- Level Support 1: 1.918,45
- Level Support 2: 1.916,95
- Level Resistance 1: 1.924,70
- Level Resistance 2: 1.926,30
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News