MOMSMONEY.ID - Kondisi air akuarium sering menjadi perhatian para pemilik ikan hias. Sebab, kesalahan apa pun mengenai air akuarium bisa membuat ikan hias mati mendadak. Salah satu cara untuk menjaga kondisi air akuarium tetap baik adalah dengan menggantinya secara rajin.
Namun sayangnya, meski sudah menjaga kondisi air akuarium tetap bersih dengan menggantinya, selang beberapa hari akuarium kembali kotor tanpa Anda sadari. Bahkan, meski tak begitu keruh, air di akuarium berubah warna. Hal ini tentu membingungkan.
Namun, ada banyak faktor yang menyebabkan air akuarium berubah warna. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Kenali Penyebab pH Tinggi Air Akuarium dan Cara Mengatasinya
Berwarna Keruh
Ini sangat umum terjadi. Warna keruh ini mirip seperti air susu. Warna ini terbentuk sebagai tanda bakteri berkembang biak yang biasanya terjadi selama proses siklus nitrogen.
Siklus nitrogen adalah proses di mana nitrogen diubah menjadi senyawa organik lain yang kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan sebagai makanan. Ini terbentuk melalui hewan dan tumbuhan yang mati, makanan yang tidak dimakan, dan produk limbah lainnya.
Warna keruh juga dapat terbentuk setelah masa penggantian air dan siklus pengobatan. Dengan alasan tersebut, kekeruhan air ini dapat hilang dengan sendirinya. Jadi, tahanlah untuk tidak mengganti air lagi agar tak memperpanjang siklus pertumbuhan bakteri lebih lama. Anda dapat menunggunya selama beberapa waktu hingga semuanya kembali normal.
Berwarna Kuning
Air yang kuning biasanya menjadi pertanda Anda harus mengganti air lagi untuk beberapa hari. Air kuning merupakan tanda kadar amonia dan nitrit sangat tinggi. Penyebabnya adalah kepadatan ikan di akuarium dan pemberian makanan berlebihan.
Kotoran ikan dan makanan sisa yang terkumpul di dasar akuarium akan menciptakan amonia dan nitrit yang merugikan. Cara mengatasinya, Anda harus membeli akuarium yang lebih besar untuk menempatkan semua ikan. Jika tidak, Anda dapat memisahkan beberapa jumlah ikan agar akuarium tidak terlalu sesak.
Pertimbangkan juga seberapa banyak jumlah makanan ikan yang akan Anda berikan. Terlalu berlebihan atau terlalu sedikit sama saja ruginya untuk ikan. Berikan secukupnya dan sesuai dengan jumlah ikan di dalam akuarium.
Baca Juga: Ini Aturan-Aturan dalam Mengganti Air Akuarium
Berwarna Cokelat
Warna cokelat yang kekuningan dapat menjadi tanda bahwa air akuarium sedang tidak baik. Namun, tak semua warna cokelat ini buruk. Dilansir dari Thatpetplace.com, ada beberapa lingkungan yang dikenal sebagai sistem blackwater yang mana ini adalah hal yang baik dan alami.
Lingkungan ini banyak ditemui di kawasan hutan tanpa banyak aliran air. Dalam akuarium, ini biasanya terjadi pada aquascape atau paludarium. Air kecokelatan ini didapat dari daun, kayu, dan bahan organik lainnya di dalam air yang melepaskan zat asam tanat. Beberapa ikan sangat cocok dengan zat ini.
Namun, jika jenis ikan Anda tidak cocok dengan zat ini, Anda dapat menghilangkan sumber warnanya dengan menyingkirkan hal-hal organik seperti hiasan batang pohon. Lainnya, Anda dapat meletakkan karbon dalam filter yang akan membantu menghilangkan warna dan bahan organik dari air.
Berwarna Hijau
Air akuarium yang berwarna hijau merupakan tanda mekarnya ganggang dalam akuarium. Ganggang biasanya berbentuk sel tunggal, tersuspensi di dalam air. Penyebab gangga ini tumbuh karena tingginya kadar fosfat yang berasal dari sumber air.
Misalnya, Anda menggunakan air sumur. Air sumur mungkin telah terkontaminasi fosfat melalui tanah atau melalui perkebunan terdekat di mana pupuk telah memasuki air tanah.
Tingkat fosfat ini mungkin tidak membahayakan manusia, tetapi di akuarium mereka dapat menyebabkan masalah pada ikan dan invertebrate yang sensitif. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan media filter untuk membantu menguranginya.
Penyebab air akuarium berwarna hijau lainnya bisa jadi karena pencahayaan berlebihan. Lampu akuarium yang menyala terlalu lama lebih dari 8-10 jam per hari, akan memberi makan alga secara alami di dalam air. Kurangilah durasi lampu untuk mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News