M O M S M O N E Y I D
HOME, Bugar

Kehamilan Ektopik: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya

Kehamilan Ektopik: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya
Reporter: Helvana Yulian  |  Editor: Helvana Yulian


MOMSMONEY.ID - Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan atau rahim. Kondisi ini menyebabkan perdarahan dari vagina dan nyeri hebat di panggul atau perut bawah. Kehamilan ektopik harus segera ditangani karena dapat berbahaya, dan janin juga tidak akan berkembang dengan normal, dikutip dari Healthline.

Pengidap kehamilan ektopik biasanya tetap merasakan gejala layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual, muntah, dan perut yang membesar.

Pada umur kehamilan tertentu ketika saluran indung telur tidak dapat menampung hasil pembuahan yang semakin besar, pengidap biasanya merasakan gejala sebagai berikut:

1. Nyeri yang sangat hebat, nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang berbeda. Nyeri dapat dirasakan di daerah panggul, perut, atau bahkan menjalar hingga bahu dan leher.

2. Perdarahan pada Miss V, perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid.

3. Gejala pada daerah perut, seperti mual, muntah, dan rasa penuh atau tidak enak di perut.

4. Lemah, pusing, hingga pingsan.

Baca Juga: Kenali Risiko Keracunan Kandungan pada Ibu Hamil

Hingga sekarang, penyebab kehamilan ektopik belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang kerap dikaitkan dengan kehamilan ektopik, yakni:

1. Tuba falopi yang rusak karena peradangan atau cacat akibat infeksi maupun pembedahan

2. Ketidakseimbangan hormon

3. Kelainan genetik

4. Cacat lahir

5. Kondisi medis yang memengaruhi bentuk maupun kondisi saluran tuba dan organ reproduksi lainnya

Baca Juga: Tips Diet Sehat untuk Ibu Hamil yang Obesitas

Semua perempuan yang aktif secara seksual berisiko mengalami kehamilan ektopik. Namun, beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risikonya.

1. Riwayat kehamilan ektopik

2. Pernah mengalami peradangan atau infeksi tertentu, misalnya penyakit menular seksual (seperti gonore atau klamidia). Kondisi ini dapat memicu inflamasi pada tuba falopi atau organ terdekat, sehingga meningkatkan risiko kehamilan di luar rahim.

3. Prosedur untuk meningkatkan kesuburan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani program bayi tabung atau perawatan serupa, lebih rentan mengalami kehamilan ektopik.

4. Gangguan kesuburan (infertilitas)

5. Pernah menjalani operasi tuba falopi

6. Penggunaan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD). Jika kehamilan terjadi saat KB spiral masih ada dalam rahim, Anda kemungkinan besar akan mengalami kehamilan ektopik.

7. Prosedur ligasi tuba (mengikat tuba). Metode kontrasepsi permanen ini juga bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

8. Kebiasaan merokok. Semakin sering merokok, risiko kehamilan ektopik pun akan semakin tinggi.

 Baca Juga: 4 Seafood yang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil

Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Meskipun angka kejadiannya berkisar 1 dari 50 kehamilan, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik:

1. Membatasi jumlah pasangan seksual, untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi menular seksual.

2. Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seks berisiko, untuk menghindari infeksi menular seksual dan mengurangi risiko penyakit radang panggul.

3. Tidak merokok, jika pengidap adalah perokok, berhenti merokok saat sedang hamil.

Orang hamil dengan gejala perdarahan ringan yang muncul dari Miss V atau nyeri ringan pada daerah perut dan panggul harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah kemungkinan terjadinya perburukan.  

Selanjutnya: Ingin Anak Laki-Laki? Konsumi 5 Makanan ini Selama Kehamilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Lipstik Berubah Warna? Ini 4 Ciri-Ciri Lipstik Kedaluwarsa

Kali ini MomsMoney akan membagikan informasi tentang 4 ciri-ciri lipstik kedaluwarsa. Jangan lewatkan, simak sampai akhir.

Tak Hanya Telur, Ini 7 Makanan Tinggi Protein Mulai dari Tahu hingga Dada Ayam

Beberapa makanan ini memiliki kandungan protein tinggi daripada telur. Bisa menjadi pilihan Anda untuk menjadi menu sehari-hari.

Cari Tahu Yuk Vulnerability Gap dalam Keluarga

Vulnerability Gap jadi anggapan kemapanan berbanding lurus dengan keamanan finansial keluarga, benarkah?

Stimulasi dan Ajak Anak Eksplorasi Diri Lewat Bebelac Slurp&Bounce

Bebelac hadirkan wahana bermain untuk menstimulasi anak. Si kecil juga bisa eksplorasi ragam permainan

Promo Burger Bangor Hari Ibu 20-23 Desember, Paket Burger Komplit Serba Rp 50.000

Dalam menyambut Hari Ibu, Burger Bangor hadirkan promo Mom's Favorite Bites. Tersedia 2 paket Burger hemat dan komplit serba Rp 50.000.

5 Jenis Benjolan Kecil di Wajah dan Penyebabnya, Bukan Hanya Jerawat!

Beda jenis, beda penanganannya. Jangan keliru, berikut 5 jenis benjolan kecil di wajah dan penyebabnya.

Promo Sushi Mate Spesial Hari Ibu 2025, Paket Sushi Hemat Diskon sampai 60%

Sushi Mate hadirkan promo spesial Hari Ibu. Nikmati 3 pilihan paket Sushi spesial untuk rame-rame dengan diskon sampai 60%.

Bibir Hitam? Ini 4 Warna Lipstik Terbaik yang Bisa Dicoba

Bibir hitam bikin minder? Berikut 4 warna lipstik terbaik untuk bibir hitam yang bisa dijadikan pilihan.

Seks Tahan Lama, Ini 4 Jus Khusus Pria yang Wajib Dicoba

Punya masalah ereksi? Ada 4 jus untuk ereksi lebih kuat dan tahan lama yang bisa dicoba. Cari tahu di sini.

Rekomendasi 6 Drakor Episode Pendek Bisa Ditonton di Waktu Luang

Ada lo pilihan drama Korea atawa drakor yang memiliki episode singkat dan bisa diselesaikan dalam satu hari saja. Ini rekomendasinya.