MOMSMONEY.ID - Jelang libur Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (27/4). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terkoreksi 35,39 poin atau 0,49% ke level 7.196.76
IHSG banyak mengalami tekanan dari penurunan indeks sektoral berikut. Sektor transportasi turun paling dalam 0,86%. Sektor keuangan terkoreksi 0,64%. Sektor properti dan real estate turun 0,56%. Sektor infrastruktur terkoreksi 0,56%. Sektor kesehatan turun 0,22% dan sektor teknologi turun 0,07%.
Sementara itu sektor yang menguat adalah sektor energi naik 2,41%. Sektor barang baku 1,12%. Sektor barang konsumer primer 0,24%. Sektor barang konsumer non primer 0,23% dan sektor perindustrian 0,10%.
Total volume perdagangan di BEI hari Rabu mencapai 25,82 miliar dengan nilai transaksi Rp 16,73 triliun. Ada sebanyak 250 saham yang turun dan 280 saham yang naik, serta 165 saham yang stagnan.
Baca Juga: Atur Stok Selama Bulan Ramadan, Bagaimana Caranya?
Analis Erdikha Elit Sekuritas, Ivan Kasulthan melihat pergerakan IHSG di perdagangan hari ini tak terpengaruh pergerakan di Wall Street. Terlihat saat kiblat bursa saham dunia itu jeblok, IHSG malah beberapa kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Meski demikian, Ivan bilang, ambrolnya Wall Street pada perdagangan Selasa kemarin tetap saja akan memberikan sentimen negatif. Apalagi, salah satu penyebabnya kecemasan akan pelambatan ekonomi baik di Amerika Serikat maupun di China.
“Ketika peekonomian dua raksasa dunia tersebut melambat, negara-negara lain tentunya akan terkena imbasnya, termasuk Indonesia,” ungkapnya dalam riset, Rabu (27/4).
Disisi lain, sentiment dari dalam negeri mengenai titik terang pelarangan ekspor CPO akhirnya muncul di awal pekan ini. Terlihat dari Surat Edaran bertanda tangan Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil. Surat tertanggal 25 April itu ditujukan kepada gubernur 21 provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia. Surat ini memberi secuil petunjuk terkait rencana larangan ekspor yang diumumkan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Baju Mudah Berbau Apek? Ini Tips Mencegahnya
Di mana, kalimat pembuka surat berbunyi 'sehubungan dengan pengumuman Presiden RI pada tanggal 22 April 2022 tentang Pelarangan Ekspor bahan baku minyak goreng (RBD Palm Olein/ RBDPO) yang akan diberlakukan pada tanggal 28 April 2022'. Artinya, merujuk surat tersebut, yang akan dilarang ekspornya adalah RBDPO yang sebenarnya adalah juga minyak goreng. Sementara CPO masih bisa diekspor.
“Hal ini membuat emiten CPO yang sebelumnya jeblok hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) sukses rebound kemarin,” ujarnya.
Tidak hanya itu, IHSG pun ikut terkerek, sebab ekspor CPO memberikan kontribusi yang besar terhadap neraca perdagangan Indonesia. Kepastian aturan pelarangan ekspor pun akhirnya diumumkan Menko Perekonomian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kemarin malam. Ia menyatakan pelarangan ekspor hanya diperuntukkan untuk produk Refined, Bleached, Deodorized (RBD) palm olein.
Baca Juga: Mudik Lebaran, Simak 6 Cara Mencegah Anak Mabuk Perjalanan!
CPO tidak dilarang untuk diekspor. Larangan ekspor RBD palm olein mulai diberlakukan 28 April 2022. Larangan ini berlaku sampai harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 14.000 per liter. Airlangga melanjutkan, mekanisme larangan ekspor RBD palm olein akan diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan akan mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam penerapan larangan ekspor tersebut. Kepastian CPO masih bisa diekspor tersebut tentunya memberikan sentimen positif ke IHSG.
Dengan berbagai sentimen di atas, Ivan perkirakan IHSG pada perdagangan Kamis (28/4) akan bergerak di rentang support 7.175 dan rentang resistance yaitu 7.230.
Baca Juga: 7 Alasan Si Kecil Sulit Tidur pada Malam Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News