BisnisYuk

Jaga Kinerja, Pelita Air Masih Hadapi Tantangan Bisnis

Jaga Kinerja, Pelita Air Masih Hadapi Tantangan Bisnis

MOMSMONEY.ID - Di tengah persaingan ketat industri penerbangan domestik, Pelita Air perlahan mempertahankan kinerja yang positif. Tak sekadar mengandalkan sejarah panjangnya di layanan udara non-komersial, Pelita Air juga mengusung rencana yang lebih mapan, teratur, dan terukur. Pendekatan cermat ini menarik perhatian pengamat aviasi senior Gerry Soejatman yang menilai langkah Pelita Air bukan saja serius tetapi juga sangat kalkulatif.

“Saya lihat Pelita Air itu ekspansinya sangat calculated. Karena kembali lagi, memang pasar masih shortage , cuma masih ada risiko yaitu dengan biaya yang tinggi, tarif batas atas yang masih belum disesuaikan dengan kondisi biaya, dan sparepart yang masih belum gampang dicari. Jadi tentu mereka harus lebih hati-hati ketimbang seperti zaman dulu," ujar Gerry dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (17/6).

Pelita Air, menurut Gerry, bukanlah pendatang baru dengan manajemen instan. Justru dari awal, mereka disiapkan dengan pengalaman panjang dari para profesional yang sudah kenyang menghadapi tantangan dunia aviasi.

“Kalau saya lihat, Pelita Air memang di-set-up dari awalnya mungkin sudah memikirkan dari pengalaman–pengalaman manajemennya. Bukan manajemen yang baru lahir kemarin. Mereka belajar dari kendala-kendala yang mereka hadapi zaman dulu sebelum mereka bergabung di Pelita Air. Dan mereka spend waktu yang cukup untuk mengantisipasi dan melihat sistem apa yang harus mereka punya dari support system setup, prosedurnya, hingga policy-nya. Jadi saya rasa itu yang sangat membantu mereka,” jelasnya.

Baca Juga: Gejala Khas Covid-19 Varian Nimbus Mulai Terlihat, Ketahui Sebelum Terlambat

Salah satu pencapaian mencolok Pelita Air adalah soal ketepatan waktu. Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, Pelita Air justru mampu konsisten berada di posisi teratas.

“Untuk fokus core value mereka apa? Ya itu tadi, reliability, on time. Itupun on time gak bisa 100%, tapi jujur ya, ini cukup ajaib Pelita Air bisa terus number 1, di saat yang lain struggling banget buat bisa catch up,” tutur Gerry.

Namun, untuk terus tumbuh dan membuka rute internasional, menurut Gerry, Pelita Air perlu memperkuat eksposur merek mereka di pasar global.

“Justru WNA yang terbang dan tahu Pelita Air itu kan WNA yang tinggal di Indonesia. Jadi mungkin kalau mau ekspansi ke luar negeri juga harus dipikirkan bagaimana secara efektif dan bisa exposure ke brand-nya mereka,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Gerry optimis terhadap masa depan Pelita Air, selama mereka tetap menjaga prinsip-prinsip dasar yang selama ini menjadi kekuatan mereka.

“Selama Pelita Air tetap memegang basic principle mereka, manajemen principle mereka, operational principle mereka, apa yang menjadi core untuk customer mereka. Mereka bisa banget untuk mengembangkan sayapnya ke mana pun," beber Gerry.

Konsistensi, kesiapan sistem, dan fokus pada kualitas layanan menjadi fondasi kuat bagi Pelita Air dalam menembus pasar yang dinamis. Jika tetap berada di jalur ini, bukan tidak mungkin Pelita Air akan menjelma menjadi salah satu maskapai besar nasional dalam beberapa tahun ke depan, bukan hanya sebagai pemain pelengkap, tapi sebagai pemimpin rute-rute strategis di Indonesia dan luar negeri.

Baca Juga: Pelita Air Jadi Maskapai Resmi Kemlu RI untuk Indonesia Gastrodiplomacy 2025

Selanjutnya: Diskon Rp1 Juta di Planet Gadget Group! Promo Kartu Kredit & Paylater BCA Selama 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News