BisnisYuk

Ini Teknologi yang Amar Bank Terapkan untuk Hadapi Ekonomi Digital 2025

Ini Teknologi yang Amar Bank Terapkan untuk Hadapi Ekonomi Digital 2025

MOMSMONEY.ID - PT Bank Amar Indonesia Tbk berkomitmen menyediakan solusi inovatif untuk mendukung inklusi keuangan dan mempercepat penetrasi layanan keuangan digital.

Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia awal tahun ini, Amar Bank menyoroti digitalisasi perbankan memiliki peranan strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian menekankan, perbankan digital memiliki potensi besar untuk memperluas akses keuangan, meningkatkan efisiensi, dan menjadi motor penggerak ekonomi digital di Indonesia.

"Melalui teknologi yang efisien dan aman, perbankan digital tidak hanya mempercepat inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga mendukung transformasi sektor-sektor lain dalam ekosistem digital, membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," kata Vishal dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3). 

Digitalisasi sektor keuangan menjadi semakin penting di tengah tekanan ekonomi Indonesia saat ini. Data BPS menunjukkan deflasi selama dua bulan berturut-turut (0,76% Januari dan 0,48% Februari 2025).

Data tersebut mencerminkan lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat. Situasi ini ditambah dengan penurunan populasi kelas menengah sebanyak 9,48 juta orang dalam lima tahun terakhir, di mana kelompok ini menyumbang 81,49% dari total konsumsi nasional dan berperan sebagai penopang utama ekonomi.

Namun, di balik tantangan tersebut, Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh. Salah satu faktor yang dapat mendorong pertumbuhan tersebut adalah meningkatnya transaksi ekonomi dan keuangan digital. 

Bank Indonesia mencatatkan 3,5 miliar transaksi digital per Januari 2025, tumbuh 35,3% (yoy), sementara volume transaksi pada aplikasi mobile dan internet masing-masing meningkat sebesar 29,7% (yoy) dan 19,8% (yoy), menegaskan semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap layanan digital.

Baca Juga: Sepanjang 2024, Amar Bank Telah Salurkan Kredit Tunaiku Senilai Rp 3 Triliun

Perubahan perilaku ini juga dipertegas oleh temuan Center of Economic and Law Studies (CELIOS). Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyebutkan, dominasi transaksi digital terus meningkat.

Data menunjukkan, 31% pengguna online banking dan 32% pengguna mobile apps mengakses layanan ini 2-5 kali sebulan, bahkan 17% dan 16% lebih dari 10 kali. 

Sementara nilai pembayaran digital juga diproyeksi melonjak dari Rp 473,44 triliun pada 2019 menjadi Rp 2.908,59 triliun pada 2025.

Tak hanya itu, penyaluran pinjaman digital diperkirakan meningkat hampir enam kali lipat, dari Rp 58,83 triliun menjadi Rp 365,70 triliun, menandai peran fintech yang kian vital bagi UMKM dan akses pendanaan cepat.

Nailul menegaskan, tren ini mencerminkan cepatnya adopsi teknologi keuangan, membuka peluang bagi layanan digital untuk menjangkau lebih banyak segmen.

Apalagi, potensi pembayaran digital di Indonesia masih sangat besar, dengan baru sekitar 30 persen masyarakat yang beradaptasi. Ini menandakan ruang pertumbuhan layanan keuangan digital masih luas.

"Peran perbankan digital semakin krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Perbankan digital menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dengan mempercepat akses keuangan bagi masyarakat dan pelaku usaha," sebut Nailul.

"Untuk memastikan keberlanjutan dan inovasi sektor ini, diperlukan regulasi yang adaptif, pengamanan data yang ketat, serta edukasi nasabah," sebutnya. 

Baca Juga: Riset Shinhan Sekuritas: Amar Bank Jadi Sorotan Optimalkan Peluang Ekonomi Digital

Optimisme Amar Bank di 2025

Sejalan dengan pandangan Nailul Huda, Amar Bank meyakini, kemajuan teknologi digital dan peningkatan inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih positif di tahun 2025.

Dengan mengusung inovasi berbasis teknologi, Amar Bank berkomitmen untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM.

Hal ini selaras dengan temuan CELIOS yang menunjukkan bahwa porsi  kredit perbankan secara keseluruhan untuk UMKM saat ini baru mencapai 20 persen dari target 30 persen.

Perbankan digital dapat berperan penting dalam menjembatani kesenjangan ini dengan menghadirkan akses pembiayaan yang lebih cepat, mudah, dan inklusif, sehingga mendorong pertumbuhan UMKM dan perekonomian secara keseluruhan.

David Wirawan, SVP Finance Amar Bank, mengatakan, perusahaannya telah mencatat pertumbuhan profitabilitas yang stabil dan berkelanjutan di 2024, dengan penyaluran kredit dikontribusikan sebagian besar dari Tunaiku.

Pencapaian ini didukung oleh strategi penyaluran kredit dengan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang kuat, memastikan rasio NPL tetap sehat dan kualitas kredit terjaga. 

"Pencapaian ini membuat kami tetap optimistis di 2025," tegasnya.

Ke depan, Amar Bank akan fokus dalam melanjutkan penyaluran kredit yang prudent khususnya ke segmen UMKM serta memperluas kerjasama dengan mitra terpercaya.

Baca Juga: Amar Bank Perkenalkan Solusi Embedded Banking

Kemudian, meningkatkan penghimpunan DPK dan CASA, serta terus meningkatkan efisiensi biaya operasional melalui penerapan otomatisasi robotic process automation (RPA) dan kecerdasan buatan (AI).

Amar Bank terus memperkuat produk dan layanan digital, memperluas ekosistem pembayaran, dan menghadirkan lebih banyak inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Melalui aplikasi Amar Bank yang mengadopsi teknologi AI yang dipersonalisasi, serta Tunaiku dari Amar Bank yang telah menjadi pionir di segmen pinjaman digital sejak 2014, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital-first yang seamless bagi nasabah, baik perorangan maupun UMKM," ungkap SVP Retail Banking Amar Bank Abraham Lumban Batu.

Sementara sebagai salah satu pelaku utama dalam industri ini, Amar Bank terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) dan Big Data untuk meningkatkan pengalaman nasabah.

Kevin Kane, Chief Technology Officer Amar Bank, menjelaskan, pemanfaatan AI di Amar Bank membantu personalisasi layanan, meningkatkan keamanan melalui sistem deteksi fraud yang canggih, serta mempercepat proses persetujuan pinjaman dengan credit scoring yang lebih akurat.

"Teknologi adalah kunci utama perbankan digital. Amar Bank berinvestasi dalam infrastruktur digital seperti cloud computing, integrasi API, dan Software Development Kit (SDK) untuk memastikan layanan yang lebih fleksibel dan scalable," ujarnya.

"Keamanan data menjadi prioritas kami dengan menerapkan sistem enkripsi tingkat tinggi serta proteksi data yang ketat," imbuh dia.

Selanjutnya: Menteri Airlangga Bertemu LG Chem Group, Ini yang Dibahas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Survei KG Media