MOMSMONEY.ID - Simak langkah dan strategi cerdas mengelola utang agar keuangan tetap sehat, stabil, dan penuh berkah sesuai prinsip keuangan syariah.
Utang sering dianggap momok yang menakutkan karena bisa mengganggu stabilitas keuangan jika tidak dikelola dengan benar.
Namun, dalam perspektif Islam, utang bukanlah hal yang dilarang selama dilakukan dengan tanggung jawab dan sesuai syariat.
Melansir dari BSI, pengelolaan utang yang sehat dapat membantu menjaga keseimbangan finansial, menghindari konflik di kemudian hari, serta mendukung rencana keuangan jangka panjang yang lebih aman dan penuh keberkahan.
Baca Juga: 9 Langkah Cerdas Menuju Kebugaran Finansial agar Hidup Lebih Terkendali
Mengapa Mengelola Utang Menjadi Hal Penting
Utang dapat menjadi alat bantu untuk memenuhi kebutuhan besar seperti rumah, kendaraan, atau pendidikan. Namun, tanpa manajemen yang tepat, utang dapat berubah menjadi beban yang merusak kondisi finansial dan menimbulkan tekanan psikologis.
Islam memberikan panduan jelas tentang tata cara berutang. Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 282, Allah memerintahkan agar transaksi utang-piutang dicatat dengan baik untuk menghindari perselisihan di masa mendatang.
Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan transparansi, keadilan, dan tanggung jawab dalam mengelola keuangan.
Prinsip Dasar Pengelolaan Utang yang Sehat
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan agar utang tetap terkendali dan keuangan tetap sehat:
1. Prioritaskan Pengeluaran Akhirat
Sisihkan minimal 2,5% pendapatan untuk zakat, infaq, dan sedekah. Pengeluaran ini tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam rezeki.
2. Rencanakan Pengeluaran Masa Depan
Gunakan minimal 7,5% pendapatan untuk menyiapkan masa depan finansial:
Dana darurat & tabungan: untuk menghadapi keadaan tak terduga.
Asuransi syariah: perlindungan diri dan keluarga sesuai prinsip Islam.
Investasi syariah: seperti sukuk, reksa dana syariah, saham syariah, atau properti yang halal.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Hidup Minimalis Bisa Menghemat Uang Tanpa Mengurangi Kualitas Hidup
3. Batasi Pengeluaran untuk Melunasi Utang Maksimal 40% Pendapatan
Hindari melunasi cicilan melebihi 40% dari penghasilan agar kebutuhan pokok dan tabungan tidak terganggu. Jika proporsi utang sudah lebih tinggi, evaluasi kembali prioritas dan pertimbangkan restrukturisasi pinjaman.
4. Atur Pengeluaran Harian untuk Diri Sendiri Maksimal 50%
Gunakan sebagian besar penghasilan untuk kebutuhan wajib: makan, tempat tinggal, transportasi, pendidikan anak, dan kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai gaya hidup konsumtif memperparah beban cicilan.
Panduan Islami Saat Memiliki Utang
Catat setiap transaksi: sesuai ajaran Al-Baqarah 282, agar jelas dan menghindari perselisihan.
Utamakan membayar tepat waktu: menunda pelunasan tanpa alasan yang sah dapat menimbulkan mudharat.
Hindari riba: pastikan pinjaman yang diambil sesuai prinsip syariah agar harta tetap halal dan berkah.
Perbanyak doa dan ikhtiar: Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus agar dimudahkan melunasi utang.
Manfaat Memilih Produk Keuangan Syariah
Selain disiplin mengatur keuangan, menggunakan produk keuangan berbasis syariah dapat membantu Anda merencanakan masa depan yang lebih aman.
Baca Juga: 5 Strategi Finansial Jangka Panjang untuk Membangun Kekayaan dari Nol
Bank Syariah Indonesia (BSI) menyediakan beragam layanan, seperti E-Mas untuk investasi emas digital, Deposito Syariah, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang aman serta sesuai prinsip Islam. Instrumen ini membantu mengelola harta sekaligus menambah nilai investasi tanpa melanggar ketentuan syariat.
Mengelola utang dengan strategi yang tepat bukan hanya soal mengurangi beban cicilan, tetapi juga bagian dari menjaga keberkahan harta.
Dengan disiplin mengatur anggaran, memprioritaskan kewajiban akhirat, serta memilih produk keuangan syariah yang aman, Anda bisa memiliki finansial yang stabil sekaligus tenang secara spiritual.
Perencanaan keuangan yang bijak adalah kunci menuju masa depan tanpa lilitan utang, penuh keberkahan, dan selaras dengan prinsip Islam.
Selanjutnya: Subsidi B40 Berpotensi Membengkak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News