MOMSMONEY.ID - Moms, pernah merasa gelisah saat memikirkan kondisi keuangan keluarga? Tenang, Anda tidak sendiri. Simak 6 strategi mengatasi stres finansial berikut ini.
Sebuah laporan dari American Psychological Association (APA) mencatat bahwa 65% orang dewasa Amerika menyebut uang sebagai sumber stres utama mereka di tahun ini.
Di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, memiliki strategi jitu untuk mengelola tekanan finansial adalah kunci agar tetap tenang dan terkendali.
Berikut enam langkah, yang dikutip dari laman Better Money Habits, terbukti efektif membantu Anda bangkit dari stres keuangan dan mulai menata masa depan dengan lebih tenang.
Baca Juga: Manfaat Rekening Sapu Tunai untuk Maksimalkan Uang yang Menganggur
1. Identifikasi akar masalah keuangan Anda
Langkah pertama untuk mengatasi stres adalah memahami apa yang benar-benar membuat Anda cemas. Apakah utang kartu kredit? Tagihan rumah yang terus menumpuk?
Catat hal-hal tersebut agar Anda bisa fokus menyelesaikannya satu per satu. Psikolog keuangan Dr. Brad Klontz menyarankan, “Menulis kekhawatiran Anda di kertas dapat mengurangi tekanan mental dan membantu mengubahnya menjadi rencana nyata.”
2. Susun anggaran bulanan yang realistis
Dengan anggaran, Anda bisa melihat jelas ke mana uang mengalir setiap bulan. Hitung penghasilan bersih, lalu rinci semua pengeluaran, dari kebutuhan pokok hingga pengeluaran kecil seperti kopi harian.
Dengan begitu, Moms bisa tahu area mana yang bisa ditekan untuk dialihkan ke prioritas utama.
3. Optimalkan penghasilan yang ada
Memangkas pengeluaran kecil bisa berdampak besar. Misalnya, mengurangi lima kebiasaan konsumtif sebesar Rp100 ribu per bulan bisa memberi ruang Rp500 ribu ekstra.
Fokus pada kebutuhan, bukan keinginan, dan arahkan dana tersebut ke hal yang bisa mengurangi tekanan finansial, seperti membayar utang.
4. Bangun dana darurat perlahan tapi konsisten
Tak perlu langsung punya dana enam bulan pengeluaran, mulai saja dari sedikit asal konsisten. Buat transfer otomatis ke rekening tabungan setiap gajian. Dana darurat akan jadi penyelamat saat krisis, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.
5. Atur strategi pengurangan utang
Stres akibat utang bisa berkurang jika Anda punya rencana jelas untuk melunasinya. Gunakan metode “bola salju” (melunasi dari utang terkecil) atau metode bunga tinggi (fokus pada utang berbunga besar dulu). Yang terpenting, hindari menambah utang baru selama proses ini.
Baca Juga: Tips Cek Rekening Penipuan agar Moms Tidak Tertipu dan Uang Tetap Aman
6. Jangan ragu minta bantuan profesional
Jika merasa buntu, carilah pendampingan keuangan dari lembaga yang terpercaya atau konsultan keuangan independen.
“Bantuan profesional bisa memberi perspektif baru dan solusi konkret,” ujar Lauren Anastasio, perencana keuangan bersertifikat dari Stash.
Tapi ingat, Moms, tetap bijak memilih sumber bantuan yang netral dan tidak menjual produk tertentu.
Stres finansial bukanlah akhir dari segalanya. Dengan strategi yang tepat dan sikap yang tenang, Anda bisa mengubah kecemasan menjadi kekuatan untuk memperbaiki kondisi keuangan.
Ingat, perubahan kecil yang konsisten jauh lebih berdampak dibanding perubahan besar yang tidak bertahan lama.
Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini Memantul Naik, Terpicu Dinamika Tarif Dagang AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News