Bugar

Ini Dia 5 Ciri-Ciri People Pleaser yang Perlu Anda Tahu

Ini Dia 5 Ciri-Ciri People Pleaser yang Perlu Anda Tahu
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Apa saja ciri-ciri people pleaser ya? Mari cari tahu pembahasannya di sini!

Pernahkah Anda merasa sulit menolak permintaan orang lain, meski sebenarnya sedang lelah atau tidak sanggup? Atau Anda sering berpura-pura setuju hanya untuk menghindari konflik?

Jika iya, bisa jadi Anda memiliki kecenderungan menjadi people pleaser alias seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan diri sendiri.

Dalam kehidupan sosial, keinginan untuk disukai adalah hal yang wajar. Kita semua ingin diterima, dihargai, dan dianggap baik oleh orang lain.

Namun, ketika keinginan tersebut berubah menjadi kebutuhan yang berlebihan, seseorang bisa kehilangan batas antara “ingin berbuat baik” dan “takut membuat orang kecewa”. Itulah yang dialami oleh people pleaser.

Mereka cenderung menekan perasaan sendiri, menanggung beban tambahan, dan sulit mengatakan “tidak”. Akibatnya, alih-alih merasa bahagia karena membantu, mereka justru kelelahan secara emosional dan kehilangan jati diri.

Baca Juga: Cara Mengurangi Rasa Cemas dari Gangguan Psikosomatis

Lalu, seperti apa ciri-ciri seseorang termasuk people pleaser? MomsMoney akan membahasnya di sini. Simak, yuk!

Ciri-ciri people pleaser

Melansir dari laman WebMD, inilah ciri-ciri people pleaser:

1. Selalu setuju dengan orang lain

Bersikap sopan dan mendengarkan orang lain tentu penting dalam hubungan sosial. Tapi jika Anda selalu setuju hanya agar disukai, bukan karena benar-benar sependapat, itu bisa jadi tanda Anda terlalu berusaha menyenangkan orang lain.

Anda mungkin takut dianggap kasar atau tidak ramah jika menolak pendapat orang lain. Padahal, berbeda pandangan bukan berarti tidak sopan. Terlalu sering “mengiyakan” bisa membuat Anda kehilangan keaslian diri dan sulit menyuarakan apa yang sebenarnya Anda pikirkan.

2. Terlalu sering meminta maaf

Orang dengan kecenderungan people pleaser biasanya mudah merasa bersalah, bahkan untuk hal yang bukan salah mereka. Misalnya, ketika seseorang sedang kesal, Anda langsung merasa penyebabnya adalah Anda.

Meminta maaf itu baik jika Anda memang melakukan kesalahan, tapi jika dilakukan terus-menerus tanpa alasan jelas, itu bisa jadi tanda rendahnya rasa percaya diri. Anda mungkin merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain, padahal tidak semua hal bisa Anda kendalikan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Silent Walking yang Bagus untuk Kesehatan Mental

3. Sulit mengatakan “tidak”

Apakah Anda sering mengatakan “iya” meski sebenarnya tidak sanggup? Ini salah satu ciri utama people pleaser.

Daripada menolak secara langsung, Anda mungkin lebih memilih mencari alasan nanti untuk mundur dari komitmen. Akibatnya, Anda merasa tertekan dan menyesal karena tidak berani membela diri. Ingat, mengatakan “tidak” bukan berarti Anda jahat, itu tanda bahwa Anda tahu batas kemampuan diri.

4. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

People pleaser cenderung mengubah sikap atau kepribadian tergantung dengan siapa mereka berinteraksi. Mereka ingin diterima oleh semua orang, sehingga sering berpura-pura menjadi seseorang yang berbeda.

Misalnya, Anda mungkin bertingkah ceria di depan teman kantor, tapi bersikap sangat penurut di rumah hanya agar tidak menimbulkan konflik. Sikap seperti ini bisa membuat Anda kehilangan jati diri karena terlalu sibuk menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain.

5. Nilai diri bergantung pada pendapat orang lain

Bagi people pleaser, validasi atau pengakuan dari orang lain menjadi sumber kebahagiaan utama. Pujian bisa membuat mereka merasa sangat berharga, sementara kritik sekecil apa pun bisa membuat mereka jatuh.

Masalahnya, ketika rasa percaya diri bergantung pada orang lain, Anda akan kesulitan merasa puas dengan diri sendiri. Anda akan terus mencari cara untuk disukai, meski harus mengorbankan waktu, tenaga, dan perasaan pribadi.

Baca Juga: 5 Manfaat Traveling Untuk Kesehatan Mental, Yakin Tak Mau Liburan Sekarang?

Dampak dari terlalu sering people pleasing

Terlalu sering menempatkan kebutuhan orang lain di atas diri sendiri bisa membuat Anda kehilangan arah. Anda mungkin lupa siapa diri Anda sebenarnya atau apa yang membuat Anda bahagia.

Beberapa dampak people pleasing yang umum terjadi antara lain:

  • Kurang waktu untuk diri sendiri. Anda terlalu sibuk membantu orang lain hingga lupa beristirahat atau melakukan hal yang disukai. Akibatnya, Anda bisa kelelahan, stres, bahkan sakit.
  • Muncul rasa kesal dan frustrasi. Dalam hati, Anda mungkin merasa dimanfaatkan, tapi tidak berani mengungkapkannya. Ini bisa menumpuk menjadi kebencian yang akhirnya membuat hubungan tidak sehat.
  • Sulit menikmati hidup. Karena terlalu banyak tanggung jawab dan tekanan untuk tampil sempurna, Anda jadi sulit menikmati hal-hal sederhana seperti bersantai atau melakukan hobi.

Baca Juga: Redakan Depresi, Ini 4 Pose Yoga untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Cara berhenti menjadi people pleaser

Jika Anda merasa terjebak dalam pola ini, langkah pertama adalah menyadarinya. Setelah itu, perlahan-lahan cobalah untuk menetapkan batas yang sehat.

Berikut ini adalah beberapa cara berhenti menjadi people pleaser yang dapat Anda terapkan:

  1. Perhatikan seberapa sering Anda berkata “iya”. Saat seseorang meminta bantuan, jangan langsung setuju. Beri diri Anda waktu untuk berpikir apakah Anda benar-benar sanggup melakukannya.
  2. Kenali situasi pemicu. Coba perhatikan, kepada siapa Anda paling sulit berkata “tidak”? Apakah teman tertentu, rekan kerja, atau anggota keluarga? Dengan mengenali polanya, Anda bisa lebih waspada di masa depan.
  3. Belajar menetapkan batas waktu dan energi. Sebelum menyetujui sesuatu, pikirkan apakah itu sesuai dengan nilai dan prioritas Anda. Jangan takut menolak hal-hal yang membuat Anda kewalahan.
  4. Latih diri untuk mengatakan “tidak” dengan sopan. Misalnya, dengan kalimat: “Maaf, aku tidak bisa bantu kali ini,” atau “Aku sedang banyak pekerjaan, mungkin lain waktu ya.”

Membiasakan diri untuk menolak dan menetapkan batas memang tidak mudah, apalagi jika Anda terbiasa menyenangkan orang lain. Tapi langkah kecil seperti ini akan membantu Anda merasa lebih tenang, autentik, dan bahagia dalam jangka panjang.

Demikianlah ulasan tentang ciri-ciri people pleaser. Menjadi orang baik tidak berarti harus selalu menyenangkan semua orang. Terkadang, berkata “tidak” dan menjaga diri sendiri justru merupakan bentuk kebaikan yang paling tulus.

Anda tetap bisa peduli pada orang lain tanpa kehilangan jati diri, karena menyayangi diri sendiri juga penting untuk hidup yang seimbang.

Baca Juga: Suka Cek HP Terus? Jangan Sampai Terkena Nomophobia

Selanjutnya: Mengenal Apa Itu People Pleaser Kecenderungan untuk Selalu Menyenangkan Orang Lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News