Keluarga

Ini 6 Kesalahan Renovasi Dapur yang Bikin Boros Anggaran Moms

Ini 6 Kesalahan Renovasi Dapur yang Bikin Boros Anggaran Moms

MOMSMONEY.ID - Berikut ini kesalahan renovasi dapur yang bikin boros anggaran, lo, Moms.

Renovasi dapur sering kali menjadi proyek impian bagi banyak Moms yang ingin menghadirkan suasana baru di rumah, baik demi kenyamanan pribadi maupun untuk meningkatkan nilai jual properti. 

Tapi di balik semangat memperbarui ruang memasak, tidak sedikit yang justru mengalami kebocoran anggaran karena kurangnya perencanaan dan kesalahan umum yang sering diabaikan. 

Mulai dari desain yang kurang fungsional, salah perhitungan biaya pemasangan, hingga kelalaian dalam memperhitungkan kondisi rumah lama, semua bisa berdampak pada pembengkakan biaya yang tidak terduga. 

Belum lagi godaan untuk memilih material mahal tanpa mempertimbangkan prioritas kebutuhan yang justru membuat fitur penting terabaikan. 

Baca Juga: 5 Barang Favorit Desainer Interior di Toko Barang Bekas Bikin Rumah Makin Estetik

Agar dapur tetap cantik tanpa menguras dompet, Moms perlu memahami strategi renovasi dapur hemat yang tetap estetis dan nyaman digunakan jangka panjang. 

Berikut ini akan mengulas secara lengkap cara menghindari kesalahan renovasi dapur paling umum rekomendasi dari laman Realestate.

1. Lupa menyusun dapur yang fungsional

Saat merenovasi dapur, Moms mungkin tergoda untuk langsung fokus ke tampilan seperti warna kabinet, backsplash, atau pegangan laci yang lucu. Padahal, fungsi dapur jauh lebih penting dari sekadar estetika.

Renovasi dapur seharusnya memperbaiki alur kerja, seperti jarak antar wastafel, kompor, dan kulkas. Jangan sampai Moms harus mondar-mandir hanya untuk memindahkan bahan masakan. 

Pikirkan siapa saja yang akan menggunakan dapur sekarang dan di masa depan, apakah akan ada anak kecil, atau malah remaja yang hobi ngemil tengah malam?

Desain dapur yang fungsional bukan hanya soal efisiensi, tapi juga investasi jangka panjang. Moms bisa mencegah renovasi ulang karena layout yang tidak praktis.

Baca Juga: 10 Kombinasi Warna Baby Pink Paling Stylish untuk Interior Rumah Modern

2. Tidak menghitung anggaran renovasi dapur secara menyeluruh

Banyak orang membuat anggaran renovasi dapur hanya berdasarkan biaya beli kabinet dan alat elektronik. Padahal, biaya instalasi, tukang, bahkan kenaikan harga material juga harus dimasukkan.

Misalnya, jika Moms ingin mengganti ubin, jangan lupa menghitung biaya tukang pasang, bukan cuma harga ubinnya. Dan kalau ingin membongkar tembok, pastikan itu bukan tembok struktural, karena biayanya bisa melonjak drastis.

Moms juga perlu menyisihkan dana darurat untuk hal-hal tak terduga seperti perbaikan instalasi air atau listrik yang ternyata sudah usang.

3. Tidak realistis dengan budget dan material

Moms boleh saja mengidamkan kabinet kayu jati atau meja dapur marmer, tapi coba pertimbangkan kembali apakah pilihan tersebut sesuai dengan anggaran. 

Material mewah memang menawan, tapi bisa menghabiskan dana untuk elemen penting lainnya, seperti sistem pembuangan sampah atau pencahayaan yang memadai.

Alternatifnya, Moms bisa memilih material ekonomis namun tetap stylish, seperti laminasi berkualitas atau kabinet ukuran standar yang mudah didapat di pasaran. Selain menghemat biaya, pilihan ini juga mempermudah proses renovasi.

Baca Juga: 7 Prinsip Desain Interior Rumah yang Membuat Ruangan Terlihat Elegan dan Nyaman

4. Salah pilih DIY: Bukan semua bisa dikerjakan sendiri

Mengerjakan renovasi dapur sendiri memang bisa menghemat uang, tapi tidak semua bagian aman untuk dilakukan tanpa keahlian. 

Untuk pengecatan atau memasang rak, boleh-boleh saja Moms lakukan sendiri. Tapi urusan listrik, pipa, atau pemasangan meja batu granit sebaiknya serahkan ke ahlinya.

Jika dikerjakan tanpa standar profesional, hasil DIY bisa menyebabkan kebocoran, korsleting, bahkan membahayakan keselamatan. 

Lebih baik mengeluarkan sedikit biaya ekstra di awal daripada harus membayar lebih mahal untuk perbaikan di kemudian hari.

5. Meremehkan rumah lama yang penuh potensi masalah

Kalau Moms tinggal di rumah lama atau membeli properti lama untuk direnovasi, pastikan untuk mengecek kondisi struktur, listrik, dan pipa airnya. 

Rumah tua sering menyimpan kejutan seperti lantai yang tidak rata, tembok retak, atau bahkan kabel listrik yang tidak sesuai standar.

Semua ini bisa memicu tambahan biaya renovasi dapur yang tidak sedikit. Moms perlu konsultasi lebih dulu dengan ahli bangunan sebelum memulai renovasi agar bisa mengantisipasi potensi pembengkakan anggaran.

Baca Juga: Ingin Punya Kolam Renang di Rumah? Ini 7 Hal yang Harus Anda Ketahui Terlebih Dahulu

6. Renovasi dapur investasi dengan pendekatan yang salah

Kalau renovasi dapur dilakukan untuk properti sewaan atau rumah yang akan dijual, pendekatannya harus berbeda dari dapur pribadi. Fokuskan pada keawetan dan kemudahan perawatan.

Gunakan material seperti laminasi tahan gores, lantai vinil yang kokoh, dan warna netral agar mudah diterima oleh calon penyewa atau pembeli. Hindari mengikuti tren yang terlalu spesifik dan cepat usang.

Dengan memperhatikan aspek fungsional dan tampilan yang netral, Moms bisa meningkatkan nilai jual rumah tanpa harus menguras kantong.

Renovasi dapur memang bisa jadi proyek yang menyenangkan, tapi juga penuh tantangan. Untuk itu, Moms perlu memahami kesalahan umum dalam renovasi dapur dan cara menghindarinya agar anggaran tidak jebol di tengah jalan. 

Dengan perencanaan yang cermat, pemilihan material yang bijak, dan bantuan profesional di bagian yang tepat, dapur impian bukan cuma terlihat cantik, tapi juga nyaman dan tahan lama. 

Jadi, sebelum mulai bongkar-bongkar, pastikan rencana renovasi dapur Moms sudah matang, ya!

Selanjutnya: Peringatan Dini Cuaca Besok 4-5 Juli, Waspada Hujan Lebat di Provinsi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News