MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,59 poin atau 0,053% ke 6.816,20 pada akhir perdagangan Rabu (11/5).
Sebanyak 324 saham naik, 227 saham turun dan 148 saham stagnan.
Delapan indeks sektoral berhasil menguat. Sementara dua indeks sektoral lainnya tergelincir ke zona merah.
Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang naik 3,08%, IDX Sektor Barang Baku naik 1,35% dan IDX Sektor Barang Konsumen Non Primer yang naik 1,31%.
Sedangkan indeks sektoral yang melemah adalah IDX Sektor Keuangan yang turun 0,58% dan IDX Sektor Transportasi yang turun 0,38%.
Baca Juga: Investasi Aman di Tengah Inflasi Tinggi
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 22,80 miliar saham dengan total nilai Rp 17,80 triliun.
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 319,07 miliar di seluruh pasar.
Valdy Kurniawan, Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas menilai pelemahan IHSG karena terbentuk dari pola inverted dragonfly doji setelah mencoba gap level 6.920. Secara teknikal kata Valdy, pola ini mengindikasikan pelemahan.
“Akan tetapi, kondisi overbought pada indicator stochastic RSI dan meredanya tekanan jual investor asing pada Rabu (11/5) membuka peluang IHSG untuk kembali mencoba menutup gap ke level 6.920 pada Kamis (12/5),” ujar Valdy kepada Momsmoney, Rabu (11/5).
Baca Juga: Resep Ayam Penyet Sambal Merah yang Bikin Selera Makan Meningkat
Untuk perdagangan esok, Valdy melihat IHSG akan dipengaruhi beberapa faktor dalam maupun luar negeri. Pertama, pelaku pasar mulai merespon data-data ekonomi domestik yang relatif solid. Terbaru, indeks kepercayaan konsumen Indonesia naik ke 113.1 di April 2022. Capaian ini naik dari realisasi Maret 2022 sebesar 111.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5.01% (YoY) pada kuartal I 2022, lebih tinggi dari ekspektasi yang sebesar 5% (YoY). Data-data ini menunjukan bahwa permintaan konsumen di domestik dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, ditengah kecenderungan penurunan permintaan eksternal.
Selain itu, Valdy juga menyebut bahwa sebelumnya indeks manufaktur Tiongkok turun ke 47.4 di April 2022, dari 49.5 di Maret 2022. Sementara indeks manufaktur AS turun ke 55.4 di April 2022, dari 57.1 di Maret 2022. “Oleh sebab itu, saham-saham yang berkorelasi dengan konsumsi masyarakat dapat diperhatikan. Antara lain, AALI, LSIP, SIMP, SSMS, INDF dan UNVR dapat diperhatikan,” ungkapnya.
Valdy proyeksikan IHSG pada perdagangan Kamis (12/5) akan bergerak di rentang 6.725 sampai 6.920.
Baca Juga: Promo Mister Aladin Hotel, Diskon Hotel Dalam & Luar Negeri s.d Rp500.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News