M O M S M O N E Y I D
BisnisYuk

Hypefast Berbagi Solusi untuk Mengatasi Fenomena Marketing Fatigue

Hypefast Berbagi Solusi untuk Mengatasi Fenomena Marketing Fatigue
Reporter: Francisca Bertha Vistika  |  Editor: Francisca bertha


MOMSMONEY.ID - Hypefast, perusahaan house of brand yang memberdayakan brand lokal, menyoroti soal tantangan dalam industri ritel yang semakin meluas khususnya dalam dunia pemasaran yaitu Marketing Fatigue, atau Kelelahan Pemasaran.

Marketing Fatigue merupakan sebuah fenomena ketika pasar merasa jenuh dengan aktivitas pemasaran. Dari rangkuman data tim Hypefast, alasan di balik fenomena ini adalah  minat konsumen terhadap pesan pemasaran secara umum dan menekankan pentingnya menciptakan koneksi yang personal dan bermakna antara brand dan konsumen.

Hypefast menekankan bahwa ada dampak negatif dari praktik pemasaran yang tidak personal, khususnya yang didorong oleh ketergantungan berlebihan pihak brand pada Artificial Intelligence (AI).

Mengutip survei terbaru dari Optimove yang menyoroti preferensi konsumen untuk pesan pemasaran, 73% responden menyatakan mereka memilih untuk menerima pesan promosi yang lebih sedikit, dengan isi pesan yang lebih resonan bagi mereka.

Baca Juga: Industri Kecantikan Halal Bakal Makin Berkembang, Ini Proyeksinya

Untuk menangani hal tersebut Hypefast Hypefast mengadvokasi perubahan strategis brand lokal lewat pendekatan pemasaran yang bersifat lebih personal dan otentik.

Brand perlu memahami dan memprioritaskan kebutuhan konsumen modern akan pentingnya menjalin hubungan yang genuine dengan pihak brand daripada sekadar memasarkan produk secara masif.

Selain itu, Hypefast juga menyarankan brand untuk dapat fokus menjalin kerja sama dengan nano maupun micro-influencers. Individu-individu ini, meskipun memiliki pengikut yang lebih kecil, terlibat secara mendalam dengan audiens mereka dan membawa tingkat relasi dan komunikasi yang lebih efektif serta relevan dengan para konsumen.

Hypefast juga mendukung integrasi konten yang dihasilkan pengguna media sosial atau yang dikenal dengan User Generated Content (UGC), dilengkapi dengan pemanfaatan kanal offline untuk melawan rasa jenuh terhadap pemasaran digital.

Baca Juga: Perjalanan Transformasi Nona Rara Batik hingga Beromzet Miliaran Rupiah

Dengan mendorong ulasan pelanggan yang otentik dan menciptakan pengalaman ritel yang nyata lewat rangkaian acara dan interaksi fisik di toko, brand dapat membina koneksi yang lebih kuat dan lebih personal dengan audiens mereka.

Achmad Alkatiri, CEO dan Founder Hypefast mengatakan bahwa pelaku brand lokal harus merancang strategi pemasaran yang resonan dengan beragam karakteristik pasar; dengan minat, preferensi, dan masalah mereka yang unik. Dengan demikian,brand perlu memahami dan memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan mereka.

"Dengan fokus pada penciptaan konten, iklan, pesan elektronik, dan situs yang tak hanya menarik perhatian audiens saja, namun juga berkesan dan selaras dengan nilai dan minat konsumen. Sehingga brand dapat secara efektif mengatasi kelelahan pemasaran dan membangun hubungan yang langgeng dengan konsumen mereka,” kata  Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?