MOMSMONEY.ID - Brand kecantikan halal diproyeksikan akan makin meningkat. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga bisa melebar ke kancah internasional.
Menghadapi era baru yang ditandai dengan inovasi, keberlanjutan, dan adaptasi strategis, industri kecantikan halal di Indonesia berada pada titik krusial.
World Population Review, dan proyeksi dari Pew Research Center menyampaikan pada November 2023 lalu penduduk muslim Indonesia mencapai 86,7% yang memperkirakan peningkatan populasi Muslim global hingga 30% pada tahun 2030. Oleh karena itu, Indonesia memiliki peluang emas untuk mendefinisikan ulang industri kecantikan halal.
Hypefast, sebagai house of brand berbasis teknologi di Indonesia, berkomitmen untuk memimpin transformasi ini dengan menggali dan membagikan wawasan tentang potensi dari industri kecantikan halal Tanah Air.
Baca Juga: Promo Sociolla Edisi Hari Raya sampai 11 April 2024, Diskon 80% & Free Gift Avoskin
Perubahan perilaku konsumen yang signifikan, dipicu oleh meningkatnya kesadaran terhadap gaya hidup halal dan preferensi akan produk atau brand yang mengadopsi praktik
berkelanjutan, menuntut brand lokal untuk mampu beradaptasi dengan cepat.
Penerapan strategi pemasaran digital dan optimasi teknologi pun kini menjadi krusial untukmeningkatkan efektivitas komunikasi dengan konsumen dan menguatkan kepercayaan konsumen terhadap brand yang menawarkan produk kecantikan halal.
Tri Widayanti (Tiwi) dari Fabil Natural, brand kecantikan halal yang mengusung pendekatan sunnah dengan bahan-bahan herbal, menyoroti data dari Badan Pusat Statistik, yang menunjukkan pertumbuhan signifikan UMKM dalam industri kecantikan di Indonesia, menandai peluang besar di pasar lokal.
Baca Juga: Nose Kerjasama dengan BRIN Kembangkan Industri Kosmetik Tanah Air
Meski kemajuan teknologi telah memudahkan dan memberikan banyak manfaat, industri ini tetap menghadapi tantangan berupa persaingan ketat antar brand dan perubahan cara brand dan konsumen saling berinteraksi melalui media sosial, yang menuntut strategi yang lebih fleksibel dan inovatif.
Tiwi menekankan bahwa efisiensi dalam menjangkau konsumen, mulai dari mengedukasi mereka secara transparan tentang kandungan yang terdapat dalam produk kecantikan halal, hingga memenuhi pesanan dan pengiriman yang cepat juga menjadi faktor penting untuk sukses di pasar kecantikan digital saat ini.
Di kancah global, pertumbuhan demografis Muslim memberikan kesempatan bagi brand kecantikan halal asal Indonesia untuk tidak hanya menjangkau pasar domestik tetapi juga memperluas cakupan ke pasar internasional.
Achmad Alkatiri, CEO dan Pendiri Hypefast, menegaskan, bahwa dengan inovasi produk berkelanjutan dan branding yang efektif, Indonesia berpotensi besar menjadi pemimpin pasar kecantikan halal dunia. "Memanfaatkan kekayaan bahan baku lokal untuk menegaskan posisinya di pasar global," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News