MOMSMONEY.ID - Rilis data ekonomi Amerika Serikat memicu kenaikan tajam harga emas. Kemarin (29/8), harga emas naik hingga ke US$ 1.937 per ons troi. Level tersebut jadi yang tertinggi dalam tiga pekan terakhir.
Namun, Rabu (30/8), pukul 10.58, harga emas turun 0,04% ke US$ 1.936 per ons troi.
Menurut riset Monex Investindo Futures, Rabu (30/8), harga emas naik setelah rilis data keyakinan konsumen dan pembukaan lapangan kerja AS menurun tajam. Indeks tingkat keyakinan konsumen AS periode Agustus dilaporkan sebesar 106,1 turun jauh dari bulan lalu di 117. Sementara, proyeksi pasar di 116.
Sementara, pembukaan lapangan pekerjaan atawa Job Openings and Labor Turnover Survey/JOLTS periode Juli dilaporkan sebanyak 8,8 juta. Angka tersebut turun dari bulan lalu di 9,2 juta dan sekaligus mematahkan proyeksi sebanyak 9,6 juta.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Hari Ini 30 Agustus
Dari rilis tersebut menunjukkan ekonomi AS sedang melemah. Ekspektasi kenaikan suku bunga di November pun kembali menurun. Dollar AS berbalik tertekan dan membuat harga emas naik tajam.
Di Jumat mendatang masih banyak rilis data ekonomi penting dari AS, seperti inflasi inti berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) dan non-farm payrolls (NFP).
Menunggu data tersebut, Monex memproyeksikan harga emas berpotensi terkoreksi pada perdagangan hari ini setelah naik tinggi kemarin.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk emas:
- Entry Price: 1.935,90 - 1.937,20
- Level Support 1: 1.932,90
- Level Support 2: 1.930,15
- Level Resistance 1: 1.941,00
- Level Resistance 2: 1.944,75
Baca Juga: Imbal Hasil AS Menurun, Harga Emas Spot Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News