MOMSMONEY.ID - Perdebatan panjang, haruskah menggunakan lap piring atau tisu makan untuk membersihkan dapur terus berlanjut.
Mengutip Better Homes and Gardens, sudah menjadi rahasia umum bahwa menggunakan lap piring yang dapat digunakan kembali memang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya dibanding menggunakan tisu sekali pakai.
Namun, bagaimana dengan kebersihan lap yang sudah digunakan untuk membersihkan tumpahan, piring, dan tangan? Yuk, simak pro dan kontra soal kedua metode ini.
Baca Juga: Begini 2 Cara Alami Mengusir Lalat Buah di Rumah!
Menggunakan tisu makan untuk membersihkan dapur
Sudah jadi rahasia umum bahwa lap piring atau serbet memang lebih ramah lingkungan dan lebih murah dibanding membeli tisue makan.
Melansir data US Census dan Simmons National Consumer Survey, sekitar 43,5 juta penduduk Amerika Serikat (AS) akan menggunakan lebih dari 8 gulungan tisu makan per bulan.
Di AS, biaya untuk membeli tisu makan per tahun mungkin sekitar US$ 132.
Mengacu data The Atlantic, penggunaan tisu makan penduduk AS US$ 5,7 miliar, hampir sama dengan penggunaan seluruh dunia total US$ 6,3 miliar.
Selain itu, penggunaan tisu makanan berkontribusi pada deforestasi dan diklasifikasikan sebagai sampah yang terkontaminasi sehingga tidak dapat didaur ulang.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Anda Wajib Pakai Spons Khusus Untuk Cuci Piring
Apakah kain lap atau serbet benar-benar bisa membersihkan dapur?
Pakar kebersihan Mary Gagliardi menjelaskan, tisu makan adalah pilihan paling bersih jika harus dibandingkan dengan kain lap atau serbet. Kain lap atau serbet perlu sering dibilas saat digunakan.
“Ini berarti, Anda akan menggunakan lebih banyak air saat membersihkan dan juga dapat menampung bakteri. Kain tersebut juga perlu dicuci dengan benar ahar bebas kuman sebelum digunakan kembali,” ungkap Mary.
Sementara tisu makan juga lebih mudah digunakan untuk berbagai macam produk pembersih, seperti produk pembersih serbaguna dan produk pembersih jendela.
Ini membuat tisu makan lebih nyaman digunakan. Namun, Gagliardi menegaskan, jika tidak menggunakan semprotan disinfketan, sama saja tidak membantu menghilangkan bakteri dan virus dari permukaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Arizona menunjukkan, setiap kali permukaan dilap dengan handuk atau serbet, bakteri terangkat dan bersarang di kain basah.
Kuman juga menyukai tempat yang hangat, menyerap, dan lembap, sehingga kain bekas jadi tempat yang ideal bagi mereka.
Penelitian tersebut juga menemukan, 89% kain lap dan spons di dapur mengandung bakteri koliform yang berasal dari kotoran hewan berdarah panas dan manusia.
Selain itu, 25% kain lap dan spons merupakan sarang bagi bakteri E.coli yang berbahaya. Sehingga, jika Anda tidak menjaga kebersihan kain, maka kain jadi sumber penyebaran kuman.
Baca Juga: Ini Cara Mengurangi Sampah Makanan, Mudah lo
Alhasil, perdebatan haruskah Anda menggunakan kain lap atau tisu makan bergantung pada keputusan Anda. Moms lebih memilih mencemari lingkungan dan mengeluarkan biaya besar atau berhadapan dengan bakteri, virus dan jamur.
Jika Anda memilih menggunakan serbet atau lap dapur, maka penting menjaga kebersihan dan sering menggantinya secara rutin.
Pastikan Anda benar-benar membilas dan memerasnya setiap kali digunakan. Kemudian, gantung hingga kering untuk menghindari pertumbuhan bakteri sebanyak mungkin.
Pastikan untuk mengganti lap piring atau serbet setiap hari jika Anda menggunakannya untuk membersihkan kotoran atau membersihkan tangan. Segera ganti lap yang sudah bersentuhan dengan daging mentah.
Untuk membersihkannya gunakan 1/3 cangkir pemutih dicampur dengan air untuk mencuci kain yang kotor. Rendam kain tersebut selama 6 menit dan bilas kemudian keringkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News