InvesYuk

Harga Emas Hari Ini Turun dari Rekor Puncak, Investor Profit Taking

Harga Emas Hari Ini Turun dari Rekor Puncak, Investor Profit Taking

MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini turun dari rekor puncak baru yang ditorehkan kemarin, karena investor melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Mengutip Bloomberg, Selasa (25/2) pukul 16.13 WIB, harga emas spot diperdagangkan di US$ 2.937,86 per troi ons, sekitar US$ 20 di bawah rekor tertinggi baru US$ 2.956,19 per troi ons yang ditorehkan kemarin. 

Tren kenaikan harga emas belakangan ini didukung meningkatnya optimisme pemotongan suku bunga Federal Reserves berikutnya dan meningkatnya permintaan atas aset safe haven.

Pasar swap sekarang memperkirakan pelonggaran moneter The Fed berikutnya akan terjadi dua bulan lebih awal dari perkiraan sebelumnya, di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait prospek ekonomi AS. Suku bunga lebih rendah positif bagi emas, yang tidak menghasilkan bunga.

Presiden AS Donald Trump mengarahkan pandangannya pada China dengan serangkaian gerakan yang melibatkan investasi, perdagangan dan isu-isu yang meningkatkan risiko hubungan dapat memburuk antara AS dan pesaing ekonomi utamanya.

Baca Juga: Harga Emas Lanjut Naik, Penurunan Suku Bunga Fed Digadang Lebih Besar

Harga emas juga mendapat dorongan dari penurunan imbal hasil US Treasury setelah permintaan pada lelang obligasi tenor dua tahun mencapai rekor. Langkah ini menambah kenaikan utang pemerintah, menyusul laporan aktivitas bisnis AS yang lemah minggu lalu. Yield yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, yang tidak membayar bunga.

Dilansir Bloomberg, analis ANZ Banking Group Ltd., Brian Martin, mengatakan, meningkatnya kekhawatiran atas agenda perdagangan dan geopolitik Trump, mendorong permintaan safe haven yang kuat. "Dalam beberapa minggu terakhir telah terjadi peningkatan yang nyata dalam aliran fisik dana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa atau ETF emas.

Perubahan pandangan mengenai kebijakan moneter The Fed, ditambah dengan ketidakpastian agenda perdagangan dan geopolitik Trump, memicu peningkatan minat pada ETF emas. Minggu lalu, arus masuk bersih merupakan yang terbesar sejak tahun 2022, menambah dorongan reli harga emas yang telah mencapai 12% sepanjang tahun ini.

Ke depan, investor akan menganalisis indeks harga pengeluaran konsumei pribadi (PCE) inti pada Jumat, untuk mendapatkan pertunjuk arah kebijakan moneter The Fed. Indikator inflasi pilihan The Fed diperkirakan akan mendingin ke level paling lambat sejak Juni, tetapi, kemajuan yang lambat dalam mengendalikan harga mungkin membuat para pejabat bersikap hati-hati.  

Selanjutnya: Sri Mulyani Bebaskan Bea Masuk dan Pajak untuk Hadiah Kiriman Luar Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News