MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global naik mencapai rekor tertinggi anyar. Prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserves dan meningkatnya kekhawatiran atas masa depan bank sentral AS, memberi dorongan baru bagi reli emas.
Mengutip Bloomberg, Selasa (2/9) pukul 12.13 WIB, harga emas spot diperdagangkan di US$ 3.495,53 per troi ons, naik 0,54% dibandingkan penutupan kemarin. Pada perdagangan intraday hari ini, harga emas spot sempat menyentuh US$ 3.508,73 per troi ons, melampaui level tertinggi sebelumnya pada April lalu.
Harga emas telah naik lebih dari 30% tahun ini, menjadikannya salah satu komoditas utama dengan kinerja terbaik.
Kenaikan terbaru harga emas didorong oleh ekspektasi bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada bulan ini. Laporan pekerjaan utama AS yang akan dirilis Jumat ini, diperkirakan akan menambah tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja semakin lesu, yang mendukung argumen untuk penurunan suku bunga.
Suku bunga lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan bunga bagi pemegangnya.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Melesat Dekati Rekor All Time High
Menurut Joni Teves, ahli strategi UBS Group AG, investor yang menambah alokasi emas, terutama karena danya pemangkasan suku bunga The Fed, telah mendorong harga naik.
"Asumsi dasar kami emas akan terus mencapai titik tertinggi baru selama beberapa kuartal mendatang. Kondisi suku bunga yang lebih rendah, data ekonomi yang lebih lemah, serta ketidakpastian makro dan risiko geoplitik yang terus meningkat, mendorong permintaan emas sebagai diversifikasi portofolio," katanya melansir Bloomberg, hari ini (2/9).
Meningkatnya risiko gepolitik, ekonomi dan perdagangan gobal mendorong peningkatan permintaan aset safe haven. Meningkatnya tekanan Presiden AS Donald Turmp terhadap The Fed tahun ini menjadi penyebab terbaru kekhawatiran investor.
Pasar sedang menunggu putusan pengadilan mengenai apakah Trump memiliki dasar yang sah untuk mencopot Gubernur Fed Lisa Cook dari bank sentral. Secara terpisah, Jumat, pengadilan banding federal menyatakan bahwa tarif global yang ditetapkan oleh Presiden Trump diberlakukan secara ilegal berdasarkan udang-undang darurat. Ini meningkatkan ketidakpastian bagi para importir Amerika.
Harga emas terakhir kali mencapai rekor pada April lalu, setelah Trump mengumumkan rencana awal mengenakan tarif besar-besaran teradap sebagian besar mitra dagang AS. Harga segera mereda setelah Trump menarik kembai beberapa proposal perdagangan yang agresif.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 2 September 2025 Tembus Rp 2 Juta
Christopher Wong, ahli startegi mata uang di Oversea-Chinese Banking Corp., mengatakan, ruang di atas US$ 3.500 belum terpetakan, jadi pasar mengamati bagaimana pergerakan harga.
"Terakhir kali emas mencapai US$ 3.500 pada perdagangan intraday, jadi kami ingin melihat apakah emas berhasil menutup perdagangan harian di atas level tersebut, karena hal itu dapat memberikan momentum. Masih ada risiko geopolitik baru dan ketidakpastian kebijakan yang kembali muncul, dan itu akan memberikan dorongan bagi emas," prediksinya, mengutip Bloomberg, Selasa.
Selanjutnya: Maduro Siap Berperang Jika Pasukan AS Menyerang Venezuela
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News