MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global melompat naik mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, karena optimisme terhadap pemotongan suku bunga Federal Reserves bulan ini.
Mengutip Bloomberg, Senin (1/9), harga emas spot diperdagangkan di US$ 3.474,19 per troi ons pada pukul 14.22 WIB. Harga emas hari ini naik 0,78% dibandingkan penutupan Jumat lalu dan mendekati rekor all time high April lalu di atas US$ 3.500 per troi ons.
Kenaikan harga emas hari ini didukung ekspektasi bawah bank sentral AS akan menurunkan suku bunga ketika para pejabat The Fed bertemu pada akhir September. Laporan data pekerjaan AS yang penting pada Jumat ini, kemungkinan akan menambah tanda-tanda pasar tenaga kerja semakin lesu, sehingga mendukung untuk pemotongan suku bunga.
Menurut Charu Chanana, ahli strategi Saxo Capital Markets Pte, emas dan perak tiba-tiba melonjak karena fundamental dan teknikalnya selaras. Kekhawatiran tentang masa depan The Fed menopang kenaikan tersebut.
"Selain itu, level resistensi utama di sekitar US$ 3.450 per troi ons telah tertembus, memicu momentum aksi beli," katanya melansir Bloomberg, hari ini (1/9).
Baca Juga: Jelang Rilis Data Inflasi AS, Harga Emas Hari Ini Bertahan di atas US$ 3.400
Propsek suku bunga lebih rendah meningkatkan daya tarik logam mulia, yang tidak memberikan imbal hasil. Emas juga mendapat dukungan tambahan dari meningkatnya permintaan aset safe haven karena kritik berulang Presiden AS Donald Trump terhadap para pembuat kebijakan The Fed telah menimbulkan kekhawatiran atas independensi bank sentral.
Langkah Trump memecat Gubernur Fed Lisa Cook berakhir tanpa keputusan hakim pada Jumat, dan keputusam mengenai apakah ia dapat melanjutkan tugasnya diperkirakan tidak akan keluar setidaknya sebelum Selasa. Keputusan ini kemungkinan akan berdampak besar pada pasar keuangan global dan kepercayaan investor terhadap AS.
Chritopher Wong, Ahli strategi mata uang di Oversea-Chinese Banking Corp, sependapat bahwa Laporan penggajian non-pertanian pada Jumat akan menjadi fokus utama pasar. Data yang lebih lemah berpotensi mengubah narasi dan membebani dollar AS, serta mendukung logam mulia.
"Lebih penting lagi, kami akan mewaspadai setiap penguatan diskusi untuk pemangkasan suku bunga jumbo sebesar 50 basis poin bulan depan," imbuhnya, mengutip Bloomberg, Senin (1/9).
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Hari Ini Senin 1 September 2025
Sementara, pengadilan banding federal memutuskan bahwa tarif global yang ditetapkan Presiden Trump dipaksakan secara ilegal berdasarkan UU darurat, yang menguatkan putusan Pengadilan Perdagangan Internasonal pada bulan Mei. Namun, para hakim membiarkan pungutan tersebut tetap berlaku selama kasus berlanjut, yang menunjukkan bahwa putusan apa pun dapat dipersempit.
Harga emas melonjak ke rekor di atas US$ 3.500 per troi ons pada April, setelah Trump mengumumkan rencana awal untuk mengenakan tarif. Namun, kemudian harga bergerak dalam kisaran terbatas karena permintaan aset safe haven menurun, setelah Trump menarik kembali beberapa proposal perdagangan yang agresif terhadap sejumlah mitra dagang AS.
Selanjutnya: Cek Jadwal KRL Jogja-Solo pada 1-5 September 2025, Simak yuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News