MOMSMONEY.ID - Harga emas di pasar global turun ke level terendah hampir dua bulan. Emas terkoreksi tiga hari beruntun di tengah penguatan dollar AS. Investor juga menunggu data ekonomi utama AS dan komentar pejabat Federal Reserve, untuk mendapatkan kejelasan arah suku bunga ke depan.
Mengutip Bloomberg, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 2.593 per troi ons pada Selasa pukul 16.38 WIB. Emas turun hampir 1% dibandingkan penutupan sesi kemarin. Ini level harga terendah sejak pertengahan September lalu.
Harga emas spot lanjut turun, setelah kemarin turun tajam 2,5%. Kemenangan Donald Trump mendorong indeks dollar naik ke posisi tertinggi dalam setahun, karena rencana Trump untuk memangkas pajak dan mengutip tarif perdagangan.
Dollar AS yang lebih kuat menyebabkan komoditas yang dihargai dalam USD menjadi lebih mahal bagi sebagian besar pembeli.
"Kebijakan Presiden terpilih tampaknya menjadi berkah bagi dollar. Kebijakan Trump dapat memperlambat lintasan pemangkasan suku bunga Fed pada tahun 2025," kata Tim Waterer, Kepala analis pasar di KCM Trade, mengutip Reuters, Selasa.
Menurut analis di Berenberg, emas juga berada di bawah tekanan karena sikap Trump yang pro-bitcoin. Mata uang kripto itu dapat bertindak sebagai tempat lindung alternatif yang aman.
"Meskipun kami masih memperkirakan harga emas akan turun pada 2025 dan seterusnya, tapi, kami tidak memperkirakan koreksi negatif yang material," kata analis Berenberg dalam catatan, seperti dilansir Reuters.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya.
Pasar kini fokus pada data Indeks Harga Konsumen Oktober yang akan dirilis pada Rabu dan data penjualan ritel pada Jumat. Beberapa pejabat Fed juga dijadwalkan untuk berbicara pekan ini, termasuk Ketua Jerome Powell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News