MOMSMONEY.ID - Seteleh harga kripto naik serentak di Rabu (30/8), analis Reku himbau investor untuk hati-hati.
Pada Rabu pagi, harga bitcoin (BTC) meroket 5% dalam 24 jam. Kenaikan tersebut juga diikuti oleh beberapa aset kripto lain.
Melansir coinmarketcap, Bitcoin naik 5,09% ke US$ 27.392 per koin atau setara Rp 417,20 juta dengan kurs rupiah di Rp 15.229.
Sementara Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan 4,10% di level US$ 1.718 per koin atau Rp 26,16 juta. Kemudian CYBERConnect (CYBER) juga meningkat 83,76% di level US$ 7,05 atau setara Rp 107.364.
Tim analis Reku menjelaskan kenaikan yang signifikan terjadi karena, pertama keputusan hakin pengadilan banding di Amerika Serikat, Neomi Rao yang memihak Grayscale Investment dalam kasus terhadap komisi sekuritas dan bursa (SEC) di Selasa (29/8). Keputusan ini dianggap sebagai momen penting bagi dunia kripto karena SEC sebelumnya telah menolak beberapa permohonan untuk ETF bitcoin.
Sebelumnya, dilansir dari Cointelegraph, SEC menolak permohonan Grayscale mengubah GBTC menjadi ETF karena kekhawatiran “penipuan” atau “manipulasi pasar” pada 29 Juni 2022. Grayscale merespon keputusan ini dengan menggugat SEC. Setelah keputusan pengadilan dirilis, SEC memiliki waktu 45 hari untuk melakukan banding. Apabila langkah banding tidak ditempuh, maka eksekusi konversi GBTC menjadi spot ETF akan mulai dilakukan.
Kedua, spekulisi terhadap kemungkinan disetujuinya pengajuan ETF bitcoin spot oleh sejumlah perusahaan lain, seperti BlackRock, Fidelty, Ark Investment, 21shares juga sedang dalam peninjauan. SEC akan mengeluarkan keputusan terhadap perusahaan tersebut di 2 Sepetmber mendatang.
“Spekulasi tersebut menjadi salah satu faktor pendorong yang menumbuhkan kepercayaan baru terhadap aset kripto. Sehingga harga bitcoin naik signifikan dan menunjukkan sentimen bullish,” ungkap tim analis Reku dalam riset.
Namun, tim analis Reku melanjutkan, investor perlu mengingat bahwa keputusan regulator merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi. “Oleh karena itu, keputusan terkait disetujuinya ETF bitcoin spot perusahaan lain seperti BlackRock belum dapat dipastikan. Investor sebaiknya tetap bijak dalam mengambil keputusan berinvestasi dan menghindari FOMO yang disebabkan oleh kenaikan harga aset kripto yang signifikan dalam waktu yang singkat. ” tambah tim.
Kemudian alasan yang ketiga, platform media sosial X yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter, telah mendapatkan lisensi Currency Transmission di Rhode Island, salah satu negara bagian Amerika Serikat. Lisensi ini membuat X menjadi entitas seperti bursa kripto, dompet digital, dan prosesor pembayaran. X juga akan dapat secara sah menawarkan layanan dompet crypto, serta memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengirim, dan menerima berbagai aset kripto.
“Pemberian lisensi bagi X ini merupakan bentuk ekspansi perusahaan ke sektor layanan digital. Sebelumnya, Elon Musk sebagai pendiri X juga mengatakan bahwa X merupakan tempat yang “ramah DOGE” (mengacu aset kripto Dogecoin). Sehingga pemberian lisensi bagi X ini turut memberikan sentimen positif bagi investor aset digital dan mendorong reaksi langsung dari pasar kripto,” jelas tim.
Baca Juga: Pasar Kripto Volatile, Investor dapat Memanfaatkan Fitur Staking di Reku
Investor Tetap Perlu Berhati-Hati
Kendati kenaikan signifikan secara serentak, tim analis Reku mengungkapkan investor tetap perlu berhati-hati. “Untuk saat ini, investor bisa mempertimbangkan untuk memantau kondisi pasar terlebih dahulu. Lebih baik membuat keputusan yang matang dan tidakterburu-buru. Selain itu, tetap gunakan uang dingin dalam berinvestasi,” tambah tim.
Untuk mempersiapkan menghadapi volatilitas, tim analis Reku mengungkapkan investor juga bisa mempertimbangkan fitur staking. “Melakukan staking bisa menjadi alternatif pilihanbagi investor untuk mendapatkan passive income. Sementara jika melakukan menyimpan (hold), aset kripto cenderung disimpan tanpa melakukan optimasi lain. Namun, semua keputusan perlu didasari oleh riset mendalam, dan disesuaikan dengan tujuan investasi, profil risiko, serta preferensi masing-masing,” imbuh tim.
Reku yang sebelumnya bernama Rekeningku.com merupakan platform pertukaran aset kripto yang berbasis di Indonesia. Reku melayani lebih dari 700 ribu pengguna kripto yang terdaftar
Baca Juga: Gandeng Reku, HIPMI Sumatera Barat Dorong Minat Pengusaha Muda Berinvestasi Kripto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News