MOMSMONEY.ID - Gaya hidup tidak sehat, sudah pasti menimbulkan konsekuensi kesehatan yang penuh risiko di masa depan. Salah satu penyakit yang turut dipengaruhi oleh gaya hidup adalah kanker, penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab angka kematian tertinggi di seluruh dunia, bahkan International Agency for Research on Cancer (IARC) di tahun 2024 telah memperkirakan kasus kanker akan meningkat dua kali lipat sampai 35 juta diagnosis dalam dua dekade yang akan datang.
Berdasarkan catatan Global Burden of Cancer Study dari World Health Organization terakhir di tahun 2020, tiga kasus kanker tertinggi adalah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru-paru. Sementara di semester I 2024, Allianz Life juga mencatat kanker payudara sebagai kasus klaim kanker tertinggi, diikuti oleh kanker paru-paru, dan kanker usus besar sebagai dua kasus klaim kanker tertinggi selanjutnya.
Meskipun termasuk penyakit yang sering menjadi momok, penyakit kanker masih bisa disembuhkan, terutama jika sudah diketahui sejak dini. Kisah sukses para penyintas kanker juga sudah sering terdengar, misalnya penyanyi Ari Lasso yang pernah didiagnosis penyakit kanker dan kemudian melakukan pengobatan, Vidi Aldiano yang tengah menjalani pengobatan kanker di sela-sela kesibukannya, penyanyi senior Titiek Puspa yang juga pernah didiagnosa mengidap kanker serviks dilanjutkan dengan menjalani perawatan intensif dan tindakan kemoterapi hingga dinyatakan sembuh.
Namun demikian, biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan ini cukup membebani kondisi finansial. Untuk pengobatan penyakit kanker, biaya kemoterapi bisa diperkirakan seharga jutaan rupiah untuk sekali kemoterapi. Namun, metode ini harus dilakukan secara berkelanjutan tergantung dari jenis penyakit yang diderita. Hal ini juga sewaktu-waktu dapat dipengaruhi dengan adanya kenaikan biaya kesehatan di Indonesia setiap tahunnya.
Baca Juga: Bunga Deposito BCA di Bulan September 2024, Tertinggi 3,25%
Untuk itu, proteksi kesehatan perlu dimiliki sedini mungkin, bahkan pada saat kondisi masih prima. Saat ini, untuk memastikan keamanan keuangan ketika harus melakukan pengobatan, Allianz Life telah menghadirkan produk asuransi kesehatan murni terbaru, Allianz Flexi Medical dan AlliSya Flexi Medical.
Dengan harga yang terjangkau, kedua produk ini memberikan manfaat perlindungan kesehatan yang lebih lengkap, bahkan untuk pengobatan penyakit kelas berat seperti penyakit kritis. Manfaat ini dapat meringankan pengeluaran biaya termasuk dengan biaya perawatan untuk kemoterapi dan manfaat pemeriksaan remisi kanker maksimal 5 tahun sejak akhir perawatan aktif dan tes laboratorium. Selain itu, manfaat lainnya yang bisa didapatkan adalah termasuk manfaat rawat inap, perawatan ICU, dan tindakan bedah.
Selain mempersiapkan proteksi kesehatan sedini mungkin, hal yang paling harus dilakukan adalah deteksi dini. Pentingnya melakukan deteksi dini sangat dibutuhkan untuk menghindari semakin besarnya risiko penyakit dan kecilnya tingkat kesembuhan.
Setiap penyakit kanker memiliki tanda-tanda yang khas. Melihat tingginya kasus klaim ketiga jenis penyakit kanker tersebut, Head of Claim Support and Data Analytics Allianz Life Indonesia, dr. Tubagus Argie Sunartadirdja (dr. Argie), memberikan tips khusus untuk mendeteksi gejala kanker sejak dini, yuk simak di bawah ini :
Baca Juga: Bunga Deposito BRI di Bulan September 2024, Tertinggi 3,50%
- Kanker Payudara
Tanda yang paling jelas pada stadium awal adalah munculnya benjolan di payudara. Benjolan bisa keras atau lunak, tapi tidak menyakitkan. Lalu terjadi pembengkakan payudara baik sebagian atau keseluruhan. Pada stadium lanjut, kulit payudara berubah warna menjadi seperti warna kulit jeruk, keluar cairan bukan ASI dari puting yang berwarna kuning, cokelat, merah atau bening.
- Kanker Paru-paru
Penderita kanker paru-paru pada tahap awal biasanya mengalami batuk yang tidak bisa disembuhkan lebih dari empat minggu. Dahak berwarna karat atau merah karena ada darah, sesak nafas, dada terasa nyeri saat mengambil nafas dalam atau sewaktu batuk.
- Kanker Usus
Ciri-ciri serangan kanker usus adalah diare atau susah buang air besar (BAB) selama lebih dari empat minggu tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati. Ketika BAB ada darah di tinja atau terjadi pendarahan yang keluar melalui anus. Bersamaan itu, berat badan berkurang terus menerus.
Kanker merupakan penyakit sillent killer yang penyebarannya seringkali tidak dirasakan. Hal inilah yang sering tidak mendapat perhatian dari orang-orang untuk melakukan pengecekkan kesehatan khususnya untuk mendeteksi penyakit kanker sedari dini. Kenali tanda-tadanya sedari dini. Penyakit kanker yang terlambat dicek akan membawa risiko yang lebih besar dan semakin memperkecil persentase kesembuhannya.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Kecanduan Gula dan Bahayanya bagi Kesehatan Tubuh Anda
Selanjutnya: Bergantung Suku Bunga Acuan The Fed, Simak Prediksi Harga Bitcoin Bulan September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News