MOMSMONEY.ID - Cara mengatasi cakaran kucing penting untuk dilakukan agar tidak memperparah lukanya. Cakaran kucing tidak hanya menyakitkan tetapi juga bisa mempengaruhi kesehatan Anda.
Cakar kucing dapat menyebabkan trauma serius, berpotensi menyebabkan luka berdarah, bengkak, dan terinfeksi.
Dr. Susan Krebsbach dokter hewan dari Preventivevet.com menjelaskan bahwa, pemilik anabul sebaiknya memotong kuku kucing secara teratur untuk meminimalkan cedera. “Saya sarankan untuk memotongnya setiap 1-2 minggu. Memotong kuku kucing tidak hanya mengurangi rasa sakit saat dicakar, tetapi juga membantu menjaga keutuhan furnitur dan perlengkapan rumah Anda” paparnya.
Baca Juga: Apa Penyebab Kucing Merasa Takut? Cek Apakah Anabul Mengalami Hal Tersebut!
Cek cara mengatasi cakaran kucing yang bisa Anda lakukan dengan mudah di rumah:
Perawatan saat dicakar kucing
Jika cakaran kucing telah melukai kulit Anda, lakukan tindakan berikut:
1.Cuci luka dengan lembut di bawah air mengalir
Bersihkan luka secara perlahan dengan sabun cuci tangan. Hindari membersihkan luka dengan disinfektan yang kuat atau bahan kimia lainnya, karena bisa menyebabkan rasa perih dan nyeri di sekitar luka.
Sebagai alternatif, bersihkan luka dengan larutan garam ringan, yang dibuat dengan mencampurkan 1 sendok teh (5 ml) garam dapur ke dalam 2 gelas (500 ml) air.
Bilas selama beberapa menit setelah dibersihkan. Kendalikan pendarahan dengan memberikan tekanan pada luka menggunakan balutan atau perban yang bersifat menyerap.
Oleskan krim antibiotik dan tutup dengan perban steril. Jika mata Anda tergores, segera cari pertolongan medis.
Jangan biarkan kucing menjilati luka Anda. Hal ini dapat menyebabkan demam.
2.Perawatan lanjutan luka bekas cakaran kucing
Setelah perawatan awal luka cakaran kucing, perhatikan tanda-tanda berikut:
- Di sekitar lokasi goresan dan jaringan di sekitarnya
- Pendarahan tak kunjung berhenti
- Meningkatnya rasa sakit
- Peningkatan pembengkakan
- Area kemerahan kulit menjadi lebih luas
- Lesi bulat dan menonjol
- Perkembangan nanah atau cairan lainnya
- Kelenjar getah bening menjadi bengkak, nyeri, dan/atau nyeri
- Demam
- Sakit kepala
- Nafsu makan buruk
- Kelelahan/kelelahan
Jika salah satu gejala di atas muncul, segera hubungi dokter. Menggaruk tangan dan kaki dapat meningkatkan risiko infeksi.
Kerusakan berupa jaringan parut juga dapat terjadi. Risiko infeksi lebih tinggi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.
Seberapa seriuskah cakaran kucing?
Cakaran kucingbiasanya tidak menimbulkan masalah, tergantung pada lokasi dan kedalamannya, serta kesehatan pada orang yang dicakar. Hanya dokter yang dapat memastikan apakah cakaran tersebut serius atau tidak.
Jika Anda dicakar kucing dan lukanya tidak kunjung sembuh atau malah bertambah parah, sebaiknya hubungi penyedia layanan kesehatan dan minta mereka memeriksa lukanya.
Demam cakaran kucing
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah penyakit cakaran kucing. Penyakit ini merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh Bartonella henselae. Penyakit akan menyebar melalui gigitan dan cakaran kucing yang menyebabkan luka terbuka pada manusia.
Biasanya 3 hingga 14 hari setelah luka dijilat atau dilukai, luka tersebut mungkin tampak bengkak dan merah dengan lesi bulat dan menonjol. Tanda-tanda lain dari cakaran kucing adalah demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, dan kelelahan.
Seiring perkembangan penyakit, kelenjar getah bening di dekat goresan atau gigitan awal dapat menjadi bengkak, nyeri, atau nyeri. Komplikasi serius akibat cakaran kucing jarang terjadi.
Namun, penyakit ini dapat mempengaruhi otak, mata, jantung, atau organ dalam lainnya. Anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko mengalami komplikasi ini.
Kebanyakan kucing dengan penyakit ini tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Mereka dapat terinfeksi Bartonella henselae melalui gigitan kutu dan kotoran kutu yang masuk ke lukanya saat menggaruk atau menggigit kutu.
Langkah-langkah pencegahan penyakit cakar kucing
Karena kutu merupakan pembawa bakteri Bartonella henselae yang menyebabkan penyakit cakaran kucing, pencegahan dan pengendalian kutu dapat membantu mencegahnya. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan di rumah untuk menekan populasi kutu meliputi:
- Menggunakan pengendalian kutu dan caplak yang direkomendasikan dokter hewan untuk semua hewan peliharaan
- Menyedot debu karpet setiap minggu
- Mencuci tempat tidur dan kandang hewan peliharaan setiap tujuh hari
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Kucing Agresif yang Bisa Menyerang Pemiliknya, Simak Ulasannya!
Itulah informasi penting yang merangkum tentang macam-macam cara mengatasi cakaran kucing agar lukanya tidak semakin parah.
Selanjutnya: AAJI Menilai Dewan Penasihat Medis Dapat Memperkuat Proses Klaim di Industri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News