MOMSMONEY.ID - Penyebab kucing jadi agresif dan menyerang pemiliknya penting untuk dipahami. Perilaku agresif pada kucing seringkali bersumber dari rasa takut, stres, dan kecemasan.
Memahami sikap agresif pada kucing bisa jadi cukup sulit karena komunikasi yang kompleks. Kucing biasanya menggunakan bahasa tubuh dan kontak fisik untuk berkomunikasi dengan kucing lain atau pemiliknya.
Dr. Hannah Hart, seorang dokter hewan dari Petmd.com menjelaskan bahwa kucing menggunakan gerakan yang lebih halus dan cepat saat berkomunikasi. Maka dari itu, kenali ciri-ciri kucing agresif dan tips untuk membuatnya tenang:
Baca Juga: Cara Memandikan Kucing dengan Benar,Cek Detail Informasinya Lewat Ulasan Berikut
Ciri-ciri kucing agresif
Sebagai pemilik anabul, Anda harus memahami ciri-ciri kucing agresif berikut ini:
1.Bahasa tubuh
Saat kucing menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi, isyarat utama akan datang dari mata, telinga, ekor dan postur tubuhnya. Kucing yang agresif akan memiliki pupil yang melebar.
Telinga yang sedikit rata menunjukkan adanya rasa takut atau kesal. Sedangkan, telinga yang rata sempurna menunjukkan bahwa kucing sedang marah dan siap bertarung.
Lalu, ekor yang tegak dan kaku menunjukkan kewaspadaan. Ketika kucing menyelipkan ekor di bawah tubuhnya, itu berarti mereka merasakan ketakutan.
Kucing yang sedang marah biasanya memiliki ekor yang mengembang dan bergoyang-goyang. Kucing yang ketakutan akan berjongkok agar terlihat lebih kecil dan melindungi organ vitalnya.
Selanjutnya, kucing yang agresif akan melengkungkan punggungnya dengan bulu yang terangkat untuk menjauhkan diri dari ancaman. Sehingga, tubuhnya tampak lebih besar.
2.Isyarat vokal
Isyarat vokal terkadang sama pentingnya dengan bahasa tubuh. Mendengkur bisa jadi mengindikasikan kegugupan, karena kucing menggunakan dengkuran untuk menenangkan diri saat merasa stres.
Suara berceloteh digunakan saat mengamati mangsa. Tingkah laku ini bertujuan untuk membingungkan mangsa dan kucing bisa menyerang.
Kucing juga mengeluarkan berbagai suara saat merasa takut atau marah, seperti menggeram dan mendesis. Biasanya, mendesis digunakan oleh kucing yang sedang diintimidasi dan merasa takut untuk mengusir ancaman yang lebih besar, suara ini mirip suara desisan ular.
Menggeram juga bisa digunakan untuk mengusir ancaman, tetapi menyiratkan sikap yang lebih dominan dan posesif.
3.Kontak fisik
Kucing juga dapat menggunakan kontak fisik untuk berkomunikasi. Kucing yang agresif atau takut dapat menerkam, menggigit, atau mencakar hewan atau manusia lain.
Kucing yang takut atau marah biasanya akan bersembunyi dan menjaga jarak.
Jenis-jenis sikap agresifitas pada kucing
Ada beberapa jenis sikap agresif kucing, ini dia ulasannya:
1.Agresifitas karena rasa takut
Agresifitas karena rasa takut bisa terjadi saat kucing berhadapan dengan hewan, orang, atau suara yang tidak dikenalnya.
2.Agresifitas akibat belaian
Agresifitas akibat belaian terlihat saat kucing terstimulasi karena terlalu banyak dibelai atau dibelai oleh pemiliknya atau orang yang tidak dikenal.
3.Agresifitas yang disebabkan rasa sakit
Agresifitas yang disebabkan rasa sakit terjadi ketika kucing merasa tidak nyaman secara fisik. Kucig akan merasa tidak nyaman atau marah saat disentuh.
4.Agresifitas antar kucing
Agresi antar kucing biasanya terjadi ketika kucing jantan mencapai usia 2 dan 4 tahun. Dalam hal ini, hormon berperan besar dalam menentukan sikap kucing.
Cara menenangkan kucing agresif
1.Konsultasi dengan dokter
Dalam kasus agresifitas sedang hingga parah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter hewan. Dokter akan meresepkan obat gabapentin , fluoxetine , dan alprazolam untuk menenangkan kucing.
Pemilik juga bisa mencoba terapi perilaku seperti desensitisasi. Desensitisasi melibatkan penilaian dan koreksi perilaku kucing secara cermat di lingkungan yang terkendali.
Proses ini dapat memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sampai kucing kembali bersikap tenang.
2.Menemani kucing bermain
Kucing bisa memiliki sikap yang agresif karena merasa bosan atau kurang stimulasi. Anda bisa memilih mainan yang sesuai, memilih tempat yang nyaman di dekat jendela atau menemani kucing jalan-jalan untuk mencari udara segar.
3.Jangan bersikap kasar pada kucing
Jangan pernah bersikap kasar untuk mengatasi agresif pada kucing. Hal tersebut justru akan meningkatkan rasa takut dan kecemasan pada kucing dan memperburuk agresifitas dalam jangka panjang.
kucing akan mengalami penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Faktor tersebut bisa jadi penyebab anabul memiliki sikap yang agresif.
Baca Juga: Rekomendasi Buah yang Boleh Dikonsumsi Kucing, Cek Daftar Lengkapnya di Sini!
Itu dia informasi lengkap yang membahas tentang ciri-ciri kucing agresif dan tips untuk menanganinya. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya: Sanae Takaichi Menang! Perempuan Pertama Calon Perdana Menteri Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News