Santai

Bukan Hanya El Nino, Ternyata Cuaca Panas Ekstrem Dampak dari Krisis Iklim

Bukan Hanya El Nino, Ternyata Cuaca Panas Ekstrem Dampak dari Krisis Iklim

MOMSMONEY.ID - Tahukah Moms, ternyata cuaca panas berlebih alias ekstrem adalah dampak dari krisis perubahan iklim. Jadi, bukan sekadar efek El Nino. 

Melansir situs resmi BMKG, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikrita menyoroti kondisi Bumi saat ini yang mendidih akibat dari perubahan iklim.

Menurutnya kondisi cuaca panas berlebih alias ekstrem ini sudah cukup mengkhawatirkan. 

Tidak hanya bencana yang secara intensitas dan durasi semakin bertambah, namun juga krisis air yang berimbas pada berbagai sektor kehidupan. 

Baca Juga: Pahami 4 Manfaat Membersihkan Wajah untuk Pria Setiap HariI

Salah satunya yang terdampak adalah sektor pertanian. Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi dunia akan mengalami ancaman krisis pangan pada 2050 mendatang. 

Ini mulai terlihat dari sikap India yang menolak rencana impor beras dari Indonesia karena mengetatkan kebijakan ekspor guna memenuhi kebutuhan domestiknya. 

"Situasi ini menggambarkan bahwa negara lain berupaya mengamankan stok pangan mereka. Kondisi cuaca dan iklim yang tidak menentu membuat banyak negara mengalami situasi sulit," ungkap Dwikorita. 

Sebagai informasi, BMKG juga telah mencatat suhu udara di Indonesia selalu menggalami peningkatan sebagai dampak krisisi iklim ini. 

Baca Juga: 6 Tips Pintar Simpan Sayuran Hijau Supaya Awet Selama Seminggu Penuh

Tahun 2016 adalah tahun terpanas di Indonesia dengan nilai anomali 0,8 derajat Celcius. Tahun 2020 ada anomali suhu sebesar 0,7 derajat Celcius. Kemudan di tahun 2019 ada anomali sebesar 0,6 derajat Celcius. 

Adapun World Meterological Organization (WMO) mencatat, tahun 2023 jadi tahun penuh rekor temperatur. Di antaranya Juni-Agustus adalah 3 bulan terpanas sepanjang sejarah serta gelombang panas terjadi di banyak tempat secara bersamaan. 

Sebagai dampaknya, perubahan iklim ini bisa menjadi tekanan pada sumber daya air yang semakin langka dan menghasilkan water hotspot.

Maka, perlu ada peranaktof dalam upaya melestarikan lingkungan dan menyelamatkan Bumi dari perubahan iklim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News